DatDut.Com – Memprihatinkan sekali ketika belakangan banyak orang-orang yang berani mengkritik bahkan melecehkan ulama dan habaib. Tak hanya orang biasa, publik figur dan bahkan kaum terpelajar dengan sombong dan congkaknya merendahkan dan menghinakan ulama.
Dalihnya macam-macam. Ada yang mempertanyakan keulamaanya. Ada yang karena tak suka cara berpikir dan perbuatannya. Bahkan, ada yang menganggap berani mengkritik ulama karena ulama bukan nabi. Menurut orang yang terakhir ini, nabi saja boleh dikritik. Ini cara berpikir sesat dan nalar tumpul.
Pertanyaan sederhananya untuk orang yang terkategori kelompok ketiga ini, di mana ayat dan hadis yang menunjukkan nabi bisa dikritik? Kalau pun ada, konteksnya pasti orang kafir. Ya kecuali kalau memang kafir, silakan saja lakukan saja semaunya.
Ini pula yang dikisahkan oleh Qurroh Ayuniyyah (dipanggil Qorry), muslimah yang mengenyam pendidikan di Universitas Islam Internasional Malaysia Jurusan Islamic Ecnomics yang juga putri Prof. Dr. K.H. Didin Hafidhuddin, M.Sc.
Dia mengisahkan suatu kisah ketika ayahnya tidak enak badan. Kisah yang langsung menjadi viral dalam waktu yang sangat singkat. Saat tulisan ini dibuat, sudah dibagikan sebanyak 2.27 kali dan disukai sebanyak 6.100-an kali, padahal baru 20 jam, belum 24 jam. Berikut kisah teladan tersebut yang ditulisan Qorry di akun Facebooknya:
Adalah ia, Ayah saya yang begitu luar biasa. Mengaku tidak enak badan, akhirnya memilih istirahat di rumah hari ini. Tapi yg beliau lakukan selama “istirahat” di rumah adalah membuka kitab kuning dan Al-Quran untuk membuat suatu konsep.
Bangun setiap hari paling lambat pukul 2 pagi, jam berapapun Beliau tidur malamnya. di saat saya bangun Beliau sudah bersimpuh khusyu berdoa meminta pertolongan Allah atas segalanya..
Hanya doa yg bisa saya berikan agar Ayahanda diberikan keistiqamahan, kesehatan, dan perlindungan dr Allah SWT. Hasbunallah wanni’mal wakiil..
Suka sedih kalau ada yg suka menghina para ulama. You just cant imagine what they have been through, what they have done, what they thought, what they have sacrificed… 😢
Kalau masih hedon, shalat masih telat, tahajjud kadang2, ibadah yaumiyyahnya banyak bolongnya, mempelajari ilmu agamanya ga ada seminggu sekali, baca Quran jarang2, dll.. ga usahlah berpikiran negatif, berkata negatif, thd para penyampai ini. Lebih baik diam. Itu jauh lebih mulia.. :”)