Kategori
Blog

11 Permainan Tradisional Indonesia yang Seru, Kreatif & Menyehatkan

Wisatarumahjiwa – Saat ini, mayoritas anak Indonesia akan memilih video game atau gadget sebagai permainan favorit. Terlebih di masa ketika anak-anak harus lebih banyak tinggal di dalam rumah karena covid.

Sayangnya, bermain game di gadget terlalu sering dapat menimbulkan sejumlah efek negatif terhadap sejumlah hal seperti kesehatan hingga kemampuan untuk bersosialisasi.

Nah, daripada anak-anak terus bermain gadget, ada baiknya kita memberikan alternatif berupa permainan tradisional asli Indonesia.

Apalagi, dengan memasuki kondisi kenormalan baru, masyarakat bisa berangsur-angsur ke luar rumah.

Sebenarnya, hampir semua daerah di Indonesia punya permainan tradisional yang seru untuk dimainkan dan dapat memicu kreativitas sekaligus menyehatkan tubuh.

Sebagai rekomendasi, berikut ini 11 permainan tradisional Indonesia yang menarik untuk dimainkan anak dan remaja.

Daftar Permainan Anak Tradisional

1. Permainan Tradisional Petak Umpet

Permainan tradisional yang pertama adalah petak umpet. Untuk memainkan ini kamu harus mengumpulkan lebih dari dua orang.

Cara mainnya pun mudah. Cukup jadikan satu orang sebagai penjaga, lalu pemain lainnya harus bersembunyi. Setelah penjaga menghitung hingga 10, dia akan mencari para pemain lain yang bersembunyi.

Jika si penjaga lengah, pemain lain harus segera ke tempat penjaga tadi dan berteriak inglo. Jika sudah ada yang berhasil teriak dan sampai ke tempat penjaga, berarti dialah pemenangnya.

Nah, agar bermain jadi lebih adil kita bisa menentukan siapa yang menjadi penjaga dengan cara hompimpa.

2. Permainan Tradisional Bola Bekel

Permainan tradisional selanjutnya adalah bola bekel. Permainan ini sudah ada sejak zaman dahulu. Meski jadul, untuk memainkan permainan tradisional ini butuh keahlian khusus karena memainkannya tidak semudah yang dibayangkan.

Beberapa benda harus kamu persiapkan dulu sebelumnya, di antaranya bola bekel, ada yang berbentuk kecil dan besar sesuaikan dengan selera kamu. Lalu, ada enam biji yang disebut bekel.

Permainan ini terdiri dari beberapa level. Semakin tinggi level permainan kamu, akan semakin sulit dan menantang juga permainan yang dijalankan. Dimulai dari mengambil satu per satu biji bekel sampai sekaligus enam.

3. Permainan Tradisional Gundu

11 Permainan Tradisional Indonesia yang Seru

Permainan tradisional selanjutnya adalah kelereng atau gundu. Kemungkinan anak sekarang tidak banyak yang tahu apa dan bagaimana cara memainkan permainan ini.

Kelereng merupakan kaca bening yang berbentuk bulat dan biasanya dimainkan oleh anak laki-laki. Cara mainnya juga cukup mudah, hanya dengan menyentil kelereng yang kita punya dengan target mengenai kelereng lawan.

Jika kamu berhasil mengenai kelereng lawan, maka kelereng miliknya jadi milikmu. Permainan ini akan semakin asik jika dimainkan ramai-ramai. Sekarang, memang sudah jarang anak-anak yang memainkan permainan tradisional ini.

Sehingga jarang sekali melihat abang-abang yang menjual kelereng. Oleh karena itu, kalau masih punya koleksi kelereng sebaiknya jangan disimpan saja, yuk mainkan dan ajarkan pada adik-adikmu.

4. Permainan Lompat Tali Karet

Permainan tradisional keempat yaitu lompat tali. Tali yang digunakan untuk bermain biasanya menggunakan karet yang disambung satu persatu sehingga menjadi panjang.

Setelah itu, ujung karet diikat dan siap kamu gunakan untuk bermain lompat tali. Permainan ini biasanya dimainkan oleh lebih dari dua orang dan ada dua orang yang akan bertugas memegang tali. Namun jika tidak ada yang ingin memegang tali, bisa diikatkan pada tiang atau pohon.

Cara bermainnya yaitu, tali ditaruh mulai dari paling bawah lalu lompat, dan seterusnya hingga tali sampai ditaruh di atas kepala.

Jika tidak bisa melompat, harus diulang lagi dari level terbawah. Pemenang dari lompat tali ini bisa menyuruh yang kalah apa saja, asal jangan yang aneh-aneh ya!

5. Permainan Tradisional Congklak

Congklak sudah dikenal hampir di seluruh wilayah Indonesia. Congklak dimainkan menggunakan cangkang kerang yang juga disebut biji congklak dan papan congklak yang memiliki 16 lubang.

Permainan ini hanya bisa dimainkan oleh dua orang saja. Total keseluruhan biji congklak ada 98 buah yang nanti akan diisi pada lubang papan congklak.

Tentukan siapa yang akan jalan duluan dengan suit, yang menang akan mengambil semua biji pada satu lubang dan mengisi lubang papan satu persatu, dari kiri ke kanan.

Sampai biji habis dan ambil lagi biji dari tempat terakhir menaruh biji. Begitu seterusnya sampai ada yang memiliki jumlah biji terbanyak, dan dialah yang menang.

6. Permainan Tradisional Egrang 

Permainan tradisional keenam yaitu egrang. Permainan ini populer di daerah Jakarta. Memang tidak mdah untuk memainkan egrang, hanya orang-orang yang cukup terampil dan sudah terbiasa menjaga keseimbangan saat memainkannya.

Egrang adalah dua tongkat panjang yang bagian tengahnya diberi pembatas. Cara memainkannya yaitu dengan naik keatas pijakan pada egrang, jika jatuh maka pemain akan diberi hukuman.

Tapi, harus hati-hati ya, jika belum terbiasa, harus minta bimbingan oleh yang ahli agar mencegah terjadinya kecelakaan.

7. Permainan Tradisional Gobak Sodor

11 Permainan Tradisional Indonesia yang Seru

Permainan tradisional ketujuh yaitu Benteng Sodor. Di setiap kelompok akan ada yang menjaga benteng mereka masing-masing.

Oleh karena itu, setiap kelompok harus terdiri dari minimal 2 orang. Dengan cara hompimpa lalu lihat siapa yang menang.

Setelah hompimpa selesai, maka pemenang bisa memulai permainan duluan, untuk berlari dan mengejar ke arah benteng lawan. Bermain permainan ini kamu harus bergerak cepat ya. Jika tidak, lawan akan mengenaimu.

8. Permainan Tradisional Patok Lele

Permainan tradisional berikutnya adalah patok lele. Permainan ini dimainkan oleh dua kelompok masing-masing terdiri dari minimal dua orang.

Alat yang dibutuhkan yaitu dua potong bambu, pertama dengan ukuran kecil dan satunya lagi buat bambu berukuran 30 cm.

Setelah alat sudah di persiapkan, letakkan bambu besar diantara dua batu, lalu pukul dengan bambu kecil.

Jika ada pemain yang tidak memukul bambu dengan baik, beri dia hukuman. Hukuman untuk yang kalah biasanya disuruh untuk menggendong yang menang.

9. Permainan Tradisional Ular Naga Panjang

Permainan tradisional kesembilan yaitu, ular naga panjang. Jaman dulu permainan ini sangat populer dikalangan anak-anak. Biasanya mereka akan berkumpul di lapangan, dan akan semakin seru jika dimainkan ramai-ramai.

Permainan ini bisa dimainkan lebih dari tujuh orang. Cara bermainnya mudah, pertama tentukan dua orang siapa yang menjadi penjaganya, sisanya berjalan melewati penjaga. Agar permainan lebih adil, tentukan penjaga dengan cara hompimpa.

Setelah penjaga sudah ditentukan, maka sisa orangnya harus berbaris dan menaruh tangan dipundak teman yang didepannya.

Setelah itu, melingkar melewati penjaga sambil menyanyikan lagu ular naga panjangnya sampai selesai. Ketika nyanyian sudah selesai, saatnya penjaga menangkap satu orang, satu orang yang tertangkap harus keluar dari barisan.

10. Permainan Tradisional Engklek

Permainan tradisional kesepuluh, yaitu engklek. Permainan legenda satu ini merupakan salah satu permainan tradisional yang sampai saat ini masih sering dimainkan hampir di seluruh wilayah Indonesia, walaupun setiap daerah memiliki sebutan yang berbeda-beda namun cara memainkannya tetap sama.

Engklek bisa dimainkan oleh perempuan maupun laki-laki, bisa dimainkan hanya dua orang saja atau maksimal lima orang. Karena harus menunggu giliran untuk memainkan ini, jadi jika terlalu banyak yang memainkannya, pemain akan bosan karena menunggu terlalu lama.

Baca Juga : Kenalan dengan Buah Matoa, Si Manis yang Punya Segudang Manfaat

Cara memainkannya yaitu dengan menggambar kotak-kotak di lantai seperti pada gambar dengan menggunakan kapur. Akan lebih asik jika dimainkan di lapangan dengan permukaan lantai yang rata, jadi mudah untuk menggambarnya.

Jumlah kotak yang digambar ada sembilan yaitu tiga kotak horizontal, disambung dengan tiga kotak vertkal, lalu tambah satu kotak diatasnya dan dua di horizontal.

Setiap pemain akan melompati kotak-kotak tersebut secara bergiliran. Melompatnya harus dengan satu kaki, jika terjatuh maka pemain harus menandai kotak terakhir dengan menaruh batu.

11. Dam Daman

Dam daman merupakan permainan tradisional Indonesia yang mirip dengan catur. Hanya saja aturan dalam permainan ini lebih sederhana.

Jika pada permainan catur pion bergerak sesuai posisinya, pada permainan dam-daman, setiap pion hanya dapat melangkah mengikuti garis baik ke depan, ke samping atau diagonal.

Untuk memakan pion atau dam lawan, kita hanya cukup melompatinya saja. Nah, jika lawan tidak mau memakan pion kita meskipun ada kesempatan, maka lawan bisa terkena hukuman yang disebut dam dan kita bisa mengambil 3 buah pion lawan.

Untuk memenangkan permainan ini, salah satu pihak harus bisa mengelilingi daerah segitiga/ekor lawan.

Dengan cara ini, pion tersebut akan bebas bergerak kemanapun sesuai garis. Permainan dimenangkan jika salah satu pemain berhasil menghabiskan seluruh pion lawan. Sementara permainan imbang jika masing-masing tinggal menyisakan satu pion saja.

Nah, itulah 11 permainan tradisional Indonesia yang masih menarik untuk dimainkan lagi sekarang.

Yuk, mainkan lagi permainannya, agar tak lekang dimakan waktu. Ajak adik-adikmu, teman, maupun saudara untuk bermain permainan nostalgia ini.

Karena tidak ada yang bisa mengalahkan asiknya bermain bersama diluar beramai-ramai. Yuk lestarikan permainan tradisional!

Kategori
Blog

7 Permainan Tradisional Indonesia

Wisatarumahjiwa — Permainan tradisional Indonesia ini sangat populer pada masanya, jauh sebelum kehadiran gadget. Anak-anak zaman dulu sering memainkannya bersama teman-teman.
Di Indonesia sendiri, jumlah permainan tradisional ada banyak. Beda wilayah, beda pula jenis permainannya.

Namun tak jarang, ada juga permainan tradisional populer yang dikenal luas di berbagai daerah dengan konsep serupa, namun hanya berbeda istilah.

Meskipun eksistensi permainan tradisional sekarang sedikit tergeser karena berbagai faktor, tidak ada salahnya jika suatu waktu mencoba untuk memainkannya lagi sambil bernostalgia.

1. Balap Karung

7 Permainan Tradisional Indonesia

Permainan tradisional balap karung memang terkenal di masyarakat Indonesia, dan sering dijadikan lomba terutama saat hari perayaan kemerdekaan.

Jika ditarik sedikit ke sejarahnya, pertama kali permainan balap karung sampai ke Nusantara bermula dari kawanan Belanda yang menginjakkan kaki di Indonesia.

Pada saat itu, orang Belanda di Indonesia kerap kali bermain balap karung ketika mengadakan perayaan di instansi bentukan Belanda, dan keseruannya dapat dirasakan banyak kalangan.

Balap karung yang masuk ke Tanah Air pun mulai di adopsi hingga terkenal se-Indonesia. Kemudian sering dimainkan turun-temurun dan menjadi bagian dari permainan tradisional.

Tidak ada aturan tertentu untuk bermain balap karung, setiap peserta hanya diminta memasukan setengah badan ke dalam karung, lalu melompat-lompat sampai ke garis ujung yang ditetapkan.

2. Balogo

Balogo merupakan permainan tradisional asal Kalimantan Selatan yang berawal dari suku Banjar, dengan menggunakan ‘logo’ sebagai alat mainnya.

Permainan balogo sebelumnya sering dilakukan oleh warga Banjar sampai tahun 1980-an, namun saat ini permainan tersebut kurang banyak peminat.

Untuk melestarikan permainan tradisional balogo, pemerintah daerah setempat mulai banyak yang menjadikannya sebagai lomba dengan diikuti oleh anak-anak hingga dewasa.

Jumlah pemain bologo terdiri dari dua hingga lima orang atau kelompok. Cara bermainnya, setiap peserta harus meruntuhkan ‘logo’ berbentuk piramida mini.

‘Logo’ yang dimaksud adalah tempurung kelapa dan sudah disusun tinggi, kemudian harus dihancurkan oleh lawan main menggunakan alat pemukul (panapak) sampai piramidanya roboh.

3. Cici Putri

Berikutnya, ada cici putri dari Betawi yang persebarannya cukup meluas terutama sekitaran Jabodetabek sebagai permainan tradisional anak-anak.

Permainan cici putri terancam punah dan sekarang masuk daftar Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai seni tradisi dan ekspresi lisan.

Untuk jumlah pemain cici putri ini antara tiga hingga lima orang, bahkan lebih. Selain itu, cara bermainnya juga mudah seperti tebak-tebakan.

Awalan bermain cici putri biasanya dengan melakukan ‘hompimpah gambreng’, untuk mengetahui siapa yang boleh mulai terlebih dulu.

Kemudian, orang pertama yang menang ‘hompimpah gambreng’ akan menyanyikan sebuah lirik sambil tangannya menyentuh kawan. Setiap lirik berhenti, lawan harus menyebutkan jawaban.

4. Cublak-cublak Suweng

‘Cublak-cublak Suweng’ yaitu lagu daerah asal Jawa Tengah, yang kerap kali dinyanyikan dalam sebuah permainan bernama serupa.

Permainan cublak-cublak suweng dilakukan dengan jumlah pemain tak terbatas atau lebih dari tiga.

Aturan mainnya sederhana, kebanyakan dimulai dengan ‘hompimpah gambreng’ dan yang kalah harus membungkuk menjadi ‘Pak Empo’, lalu peserta lain duduk mengelilinginya.

Setelah itu, para pemain mulai menyanyikan syair lagu cublak-cublak suweng sembari memindahkan krikil dari satu tangan ke tangan lain.

Jika syair lagu berhenti, ‘Pak Empo’ harus menebak keberadaan kerikil tersebut di tangan peserta yang mana. Kalau salah tebak, maka kembali jadi ‘Pak Empo’ dan permainan diulang.

5. Engklek

Bagi kebanyakan anak-anak pedesaan, permainan ‘engklek’ sudah sangat populer dan bisa dilakukan berdua atau lebih dari itu.

Permainan tradisional ‘engklek’ memiliki sebutan beragam untuk setiap daerahnya, seperti di pulau Jawa dikenal dengan ‘engklek’ atau ‘dolanan engklek’, lalu di suku Sunda adalah ‘sondah’.

Menyoal tentang sejarah, permainan ‘engklek’ ini diduga berasal dari “zondag-maandag” asal Belanda yang menyebar ke Indonesia semasa zaman kolonial.

Media bermain ‘engklek’ pun terbilang mudah, karena cukup menggambar delapan kotakan di tanah yang biasanya diukir dengan potongan kayu atau kapur.

Setelah kotakan dibuat, siapkan pecahan genteng atau sesuatu berbentuk pipih sebagai penanda yang tidak boleh diinjak pemain lain, lalu mulai melompat dengan satu kaki di atas kotakan itu.

6. Lompat Tali

7 Permainan Tradisional Indonesia

Permainan karet atau lompat tali, merupakan mainan yang menggunakan kepangan karet gelang berwarna-warni dan dirangkai hingga menjadi panjang.

Lompat tali biasa dimainkan anak-anak, baik perempuan maupun laki-laki secara berkelompok atau lebih dari dua orang.

Variasi permainan tradisional lompat tali berbeda-beda setiap daerahnya. Ada yang memakai konsep nomor yaitu memulainya dari lompatan terendah sampai tinggi, ada juga yang tidak.

Kemudian ada pula konsep berputar, di mana karet akan diputar secara melingkar-lingkar oleh lawan main dan peserta lainnya harus melompat tanpa menyentuh karet yang diputar tersebut.

Konsep bermain lompat tali tidak hanya dengan nomor rendah tinggi dan berputar, ada juga yang memainkannya dengan membuat pola sesuatu seperti tebak-tebakan atau jebakan.

7. Rangku Alu

Selanjutnya, nomor ke 7 permainan tradisional di Indonesia adalah rangku alu asal dari tarian di Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Rangku alu merupakan permainan yang dilakukan oleh empat orang dengan menggunakan tongkat bambu dan dibentuk palang, kemudian digerakkan.

Pemain dalam rangku alu ini harus pandai-pandai melompat ke bagian bambu kosong supaya tidak terjepit bambu yang sedang digerakkan lawan main.

Cara cerdik dalam bermain rangku alu, setiap pemain yang akan melompat harus mengikuti ritme ketukan bambu. Jika tidak, maka ada peluang kakinya terjepit dan tandanya kalah.

Tak hanya permainan rangku alu saja yang dilestarikan, tarian rangku alu sendiri juga ditetapkan menjadi warisan budaya dan sering ditampilkan dalam acara penting di daerah asalnya.

Manfaat Permainan Tradisional

Dilansir dari berbagai sumber, keseruan bermain permainan tradisional ternyata menyimpan banyak manfaat yang tidak ditemukan dalam permainan gadget, terutama bagi anak-anak.

A. Memperkenalkan Sejarah

Jumlah permainan tradisional di Indonesia yang beragam, tentunya bisa menjadi sarana untuk belajar mengenal sejarah budaya bangsa.

Selain itu, dengan bermain permainan tradisional ini juga sama hal-nya telah berkontribusi dalam melestarikan warisan kebudayaan takbenda.

B. Melatih Kreativitas dan Motorik Halus

Tidak sekedar mengetahui sejarah, permainan tradisional yang minim alat atau terbatas, sangat berfungsi untuk membantu mengasah kreativitas anak.

Contohnya, permainan yang dilakukan berkelompok dan menuntut kekompakan, tentu hal itu dapat melatih motorik serta menumbuhkan rasa dalam membangun suatu kerja sama.

C. Sebagai Aktivitas Fisik

Manfaat lainnya adalah permainan tradisional sering melibatkan interaksi antarpemain dengan berbagai gerakan seperti melompat, berlari sampai berkomunikasi untuk koordinasi.

Selain menjadi sarana kegiatan fisik, bermain permainan tradisional juga dapat melatih emosi dalam menggambarkan sesuatu hal misalnya, perasaan senang atau kecewa.

Itulah 7 permainan tradisional Indonesia yang masih bisa dimainkan hingga saat ini. Eksistensi permainan tradisional sebagai warisan budaya lokal ini sebaiknya tetap dilestarikan agar tak hilang di generasi-generasi selanjutnya.

Selain seru, permainan tradisional ini pun memiliki banyak manfaat dan aman dilakukan anak-anak. Selamat bermain!