DatDut.Com – Anda santri? Warga Indonesia? Tentu sudah tidak asing lagi dengan kain yang mempunyai bermacam motif ini, sarung.
Ya, kain ini yang dipakai santri ini, sudah masuk di Indonesia sejak abad ke XIV yang dibawa oleh kaum pedagang Arab dan Gujarat.
Sarung tidak hanya identik dengan agama tertentu, khususnya Islam, hanya karena kain itu melekat dengan para santri.
Tapi, sarung sudah menjadi busana khas Indonesia. Pokoknya kain merupakan pakaian yang merambah semua golongan.
1. Berasal dari Yaman
Menurut catatan sejarah, sarung berasal dari satu-satunya negara yang berbentuk republik di Timur Tengah, Yaman. Di negara yang kaya akan rempah-rempah ini sarung dikenal dengan sebutan futah.
Sampai sekarang, para santri di negara Yaman juga sangat nyaman menggunakannya, tapi khusus bagi yang laki-laki. Kain itu juga masih menjadi buah tangan khas dari negara Yaman.
2. Sebagai Simbol Keagamaan
Di Indonesia khususnya, sarung identik dengan kegiatan keagamaan. Dilihat dari pemakaiaannya sehari-hari, sarung banyak digunakan oleh orang muslim pergi ke masjid untuk salat berjamaah.
Di Bali, sarung dengan corak yang khas yaitu hitam dan putih atau biasa disebut dengan poleng juga biasa digunakan sebagai simbol keagamaan. Selain digunakan untuk kegiatan yang religius, kain poleng juga digunakan untuk acara-acara yang umum seperti penampilan wayang, drama, dan dramatari.
3. Identitas di Zaman Perjuangan
Selama jaman penjajahan, sarung menjadi salah satu simbol untuk melawan penjajahan.
Kaum santri dengan konsisten menggunakan sarung karena ingin menunjukkan rasa nasionalis yang tinggi terhadap negara Indonesia.
4. Mempunyai Corak Berbagai Macam
Sudah tidak asing lagi di negara kita tercinta bahwasannya sarung mempunyai berbagai macam corak. Banyak sekali corak kain sarung yang beredar di Indonesia. Yang terkenal adalah corak Samarinda.
Tenang saja, kita tidak usah jauh-jauh pergi ke kota asalnya yang berada di Kalimantan Timur. Karena distribusi kain sarung yang bermotif Samarinda sudah ada hampir di seluruh Indonesia.
Selain motif Samarinda ada juga motif Bugis, Poleng Bali, tenun Betawi, dan juga tenun goyor.
5. Dimodifikasi Menjadi Celana Sarung
Bukan sebuah pemandangan yang baru jika kita melihat kain sarung dimodifikasi menjadi celana. Ya, di TV celana sarung ini banyak digunakan oleh ustad-ustad selebritis.
Sepertinya menggunakan celana sarung cocok untuk bepergian jauh. Karena kita tidak akan khawatir sarung yang kita kenakan itu akan lepas tiba-tiba.
Nah, itu dia ulasan seputar sarung yang menjadi ciri khas pakaian tradisional di bumi ibu pertiwi ini. Dan juga menjadi ciri khas para santri nusantara.