DatDut.Com – Masyarakat heboh setelah 2 buah foto pelatihan Pramuka yang tak biasa beredar di dunia maya. Dalam foto itu tampak para peserta yang semuanya perempuan makan nasi dengan berjajar saling berhadapan.
Pada foto pertama mereka masih berdiri berjajar saling membelakangi, sedangkan seorang kakak Pembina menggelar nasi. Yang tak wajar, nasi itu tidak dituang ke alas berupa plastik atau yang lain, tapi langsung ke rumput lapangan. Ada 5 pembina dalam foto itu yang mengawasi para peserta makan nasi di rumput.
Foto itu antara lain diunggah oleh akun FB bernama Asep Saepul Assyaifullah, yang kemudian diviralkan oleh Halaman Meme Comic Indonesia. Hingga saat tulisan ini dibuat, foto tersebut di Facebook telah dibagikan hingga lebih dari 34 ribu sejak diunggah oleh Meme Comic pada 25 Maret 2017 sekitar pukul 11.
Netizen mengecam tindakan para kakak pembina yang di luar batas tersebut. Sebagian ada yang berkomentar, selagi pelatihan militer saja yang keras makannya masih memakai alas, kenapa ini begitu parah?
Banyak yang menanyakan kepastian lokasi dan kwartir di mana terjadi peristiwa itu. Berdasarkan konfirmasi salah satu anggota di IHC (Indonesia Hoaxes Community), ada yang mengatakan bahwa dari badge/lencana yang dipakai, disimpulkan itu dari Kwarda Banten.
Sementara itu akun Asep Saepul yang mengunggah foto tersebut dan sempat mengatakan bahwa lokasinya di Trenggalek, Jawa Timur akhirnya meminta maaf. Namun karena foto yang diunggahnya telah viral, meskipun dihapus banyak netizen yang mampir ke kolom komentarnya menanyakan lokasi dan kronologi kejadian.
Tanggapan Ketua Kwartir Nasional
Tak berselang lama dari viralnya foto pelatihan pramuka tersebut, Sabtu siang (25/3/2017) Ka. Kwarnas, Adhyaksa Dault memberikan tanggapan tertulis lewat akun Facebook miliknya. Berikut ini pernyataan sikapnya:
Assalamualaikum Wr.Wb. Salam Pramuka.
Pagi ini (25/03/2017) di grup wa, saya menerima foto beberapa Pramuka makan bersama di suatu tempat, namun nasinya ditaruh di rumput tanpa alas. Saya cek, foto tersebut sudah menyebar di media sosial, dan mendapatkan kritik keras bahkan kecaman dari anggota Gerakan Pramuka.
Saya tegaskan ini bukan bagian dari pendidikan dan pembinaan di Gerakan Pramuka, saya sangat menyayangkan ini. Saya pastikan bahwa pembina kegiatan tersebut belum mengikuti atau memenuhi kualifikasi pelatih dan pembina Pramuka. Sebagai informasi, setiap harinya, ada ribuan kegiatan Gerakan Pramuka dilaksanakan di sekolah-sekolah dan alam terbuka di seluruh Indonesia, dan semua kegiatan Pramuka itu mendidik, menggembirakan, menginspirasi serta menyenangkan, menguatkan persaudaraan anak-anak kita.
Saya sudah berkoordinasi dengan Kak Prof. Dr. Suyatno, M.Pd (Kepala Pusdiklatnas Kwarnas Gerakan Pramuka), Kak Prof. Dr. Ir. S Budi Prayitno, M.Sc (Wakil Ketua Kwarnas Bidang Pembinaan Anggota Muda), Kak Dr. Susi Yuliati (Wakil Ketua Kwarnas Bidang Pembinaan Anggota Dewasa), dll.
Saya minta agar Panitia kegiatan tersebut ditegur dan diberikan pembinaan. Kejadian ini harus dijadikan pelajaran berharga, dan tidak boleh terulang kembali. Kita akan selesaikan ini dengan sebaik-baiknya. Paling lambat Senin, 27 Maret 2017, masalah ini sudah jelas duduk perkaranya dan selesai.
Terima kasih saya haturkan kepada Kakak-Kakak Pramuka dan masyarakat atas masukannya untuk kebaikan dan kemajuan Gerakan Pramuka.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Salam Pramuka.
Jakarta, 25 Maret 2017.
Hormat saya,
Kak Adhyaksa Dault (Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka)
Sepantasnya memang tindakan berlebih seperti kasus latihan pramuka heboh tersebut dihentikan. Pastinya masih banyak peristiwa sejenis terjadi saat kegiatan semacam orientasi yang belum terpublikasi.