Kategori
Berita

Kitab Washaya, Pembentuk Akhlak dan Pribadi Santri

DatDut.Com- Pendidikan akhlak merupakan suatu pembelajaran wajib yang harus ditetapkan dalam kurikulum pendidikan modern saat ini.

Hal ini tentu sangat penting, mengingat fenomena dalam pendidikan era ini sering diwarnai dengan tidak adanya kesinambungan antara aspek material dan spiritual pelajar.

Akibatnya, banyak ditemukan pelanggaran-pelanggaran moral yang dilakukan oleh anak didik karena tidak kurangnya pembelajaran karakter dan moral dari pendidiknya.

Karenanya, para ulama terdahulu telah membuat banyak karya tulisan dalam kitab akhlak dengan tujuan agar para muridnya bisa mendapatkan pengajaran yang sesuai, Baik untuk logikanya mapun hati nuraninya.

Di antaranya adalah kitab karangan Syekh Muhammad Syakir yang bernama Washaya al-Aba’ lil Abna’.

Kitab Washaya adalah kitab yang berisi ungkapan nasihat dan petuah kebaikan berkenaan dengan akhlak.

Dalam nasihatnya, Syekh Syakir memposisikan dirinya sebagai seorang guru yang memberi nasihat kepada muridnya dengan cara yang santun dan penuh kebajikan.

Redaksi kitab Washaya pun cukup menarik. Syekh Muhammad Syakir berhasil menghadirkan nuansa kelembutan sebagaimana nasihat Luqmanul Hakim kepada anaknya dalam surah Al-Luqman 13-19.

Sebagaimana kitab akhlak lainnya, kitab Washaya juga mencakup beberapa nilai pendidikan akhlak.

Nilai pendidikan di dalamnya diumpanakan sebagai relasi pengajaran yang diberikan oleh orang tua kapada anaknya dengan penuh kasih sayang.

Seorang guru dalam kitab Washaya digambarkan dengan sesosok pendidik yang sangat dipercaya oleh anak didiknya dalam membina rohani, penasehat, dan juga suri tauladan bagi muridnya.

Nilai moral pendidikan yang disampaikan oleh Syekh Syakir dalam kitabnya terangkum dalam beberapa wasiat akhlak yang sangat komperehensif.

Alhasil, pelajar benar-benar dibina agar menjadi pribadi yang berkarakter serta memiliki moral yang santun.

Diantara isi dari wasiat Syekh Syakir dalam kitabnya adalah ajakan untuk bertaqwa kepada Allah, beliau berkata :

“Anakku,bertakwalah kamu kepada Allah, jangan menunda-nunda ibadah di kala sehatmu dan jangan hiasi dirimu kecuali dengan akhlak yang mulia.”

Dari penggalan nasihat di atas, Syekh Syakir memposisikan dirinya sebagai sesosok orang tua yang sangat mengharapkan kebaikan kepada anaknya, beliau menasihati anaknya (muridnya) dengan kata-kata yang baik dan penuh kasih sayang.

Selain ajakan untuk bertaqwa kepada Allah, Syekh Syakir juga memberi nasihat dalam kitabnya agar murid-muridnya memenuhi kewajiban kepada tuhan, rasulnya,dan juga orang tua serta berbuat baik kepada temannya.

Syekh Syakir juga mengajarkan adab dalam menuntut ilmu, belajar dan berdiskusi serta menjelaskan beberapa keutamaan berlaku baik, seperti berbuat jujur,bersifat amanah dan iffah.

Materi-materi tersebut sangat cocok dalam menuntun kepribadian anak didik sehingga mereka memiliki sifat dan prilaku yang sesuai dengan ajaran Allah dan rasulnya.

Oleh karenanya, kitab Washaya sangat direkomendasikan sebagai bahan rujukan dalam kurikulum pendidikan untuk menjawab problematika pendidikan akhlak yang kontekstual. Agar ke depan perkembangan anak didik bisa tetap seimbang dalam aspek