Kategori
Wisata

Ini 5 Kejanggalan Terjemahan Uff dalam Bahasa Indonesia

DatDut.Com ~ Penerjemahan Alquran adalah mengalihkan pesan Alquran ke bahasa asing selain bahasa Arab, agar dapat dikaji oleh mereka yang tidak menguasai bahasa Arab.

Targetnya dapat dimengerti maksud dari firman Allah tersebut sesuai pemahaman umum yang diterima oleh umat Islam.

Namun dalam terjemahan Alquran ke dalam bahasa lain, semisal bahasa Indonesia, kerap kali ditemukan kejanggalan dalam makna, diksi, atau logika bahasa.

Sebagai contoh, terjemahan uff pada ayat fala taqul lahuma uff di QS al-Isra, ayat 23. Berikut terjemahan kata uff di beberapa terjemahan Alquran dalam bahasa Indonesia:

1. Bacaan Mulia, HB Jassin

Kata ini diterjemahkan dengan “cis”. Sayang sekali tak ada catatan kaki sedikit pun terhadap kata ini.

Padahal makna “cis” dalam konteks masyarakat Indonesia modern, semisal untuk bersulang di acara pesta anak-anak muda, mungkin bisa positif, sementara kata uff pada ayat ini nuansanya negatif.

2. Al-Qur’an dan Maknanya, M. Quraish Shihab

Kata ini diterjemahan dengan “ah” dengan tambahan catatan kaki:

Suara dan kata, maupun sikap tubuh yang mengandung makna kemarahan atau pelecehan atau kejemuan.

Penjelasan dalam catatan kaki ini cukup membantu untuk memberi gambaran mengenai larangan mengucapkan uff pada ayat tersebut, meskipun semestinya perlu juga ditambahkan ihwal intonasi.

Baca juga:  Ini Hukum Terjemahan Alquran

Kata “ah” tak selalu bermakna negatif. Ia akan bermakna negatif bila diucapkan dengan intonasi tertentu.

3. Al-Furqan: Tafsir Qur’an, A. Hassan

Kata ini diterjemahkan dengan “uf” dengan tambahan catatan kaki:

Jangan mengeluarkan perkataan yang menunjukkan perasaan tidak senang, meski, umpamanya, sekadar mengatakan, “Uf”, “Ah”, dan sebagainya.

Meskipun cukup memenuhi aspek makna pada kata uff, namun sayang di sini aspek intonasi juga tidak diberi penekanan, padahal hal ini penting sekali.

4Qur’an: Terjemahan dan Tafsirnya, Abdullah Yusuf Ali

Kata ini diterjemahkan dengan “cis”. Sayang sekali tak ada catatan kaki sedikit pun terhadap kata ini.

Catatan untuk terjemahan ini sama dengan catatan terjemahan pertama. Atau, bandingkan dengan terjemahan Abdullah Yusuf Ali versi bahasa Inggisnya yang diterjemahkan dengan kata: a word of contempt.

5. Al Qur’an dan Terjemahannya, Kementerian Agama

Kata ini diterjemahkan dengan “ah” dengan tambahan catatan kaki:

Mengucapkan “ah” kepada orang tua tidak dibolehkan oleh agama, apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu. 

Meskipun cukup memenuhi aspek makna pada kata uff, namun sayang di sini aspek intonasi juga tidak diberi penekanan, padahal hal ini penting sekali.

Dari 5 terjemahan yang ditampilkan di atas, sepertinya perlu diberi catatan bahwa kata uff perlu penjelasan di catatan kaki.

Catatan kaki yang menjelaskan muatan budaya pada kata yang memperlihatkan aspek melecehkan kepada kehormatan dan kewibawaan orangtua, apa pun bentuk ungkapannya

Sebagai perbandingan, bisa dilihat terjemahan Abdullah Yusuf Ali yg diperkuat oleh Zidan dan Zidan dalam The Glorious Qur’an yang mengartikan: any word of contempt).

Kata ini tidak bisa hanya dimaknai secara semantik, tapi juga butuh pendekatan pragmatik agar lebih sesuai dengan konteks situasinya. Di sinilah diperlukan penambahkan unsur intonasi.

Selain itu, pemaknaan yang melibatkan tindakan atau sikap tubuh, sepertinya tak terlalu tepat, bila memperhatikan koteks kata ini berupa “fala taqul“.

Contents