Kategori
Kesenian

Pengertian Seni Kriya: Sejarah, Fungsi, Jenis, dan Contoh Seni Kriya

Pengertian Seni Kriya, Sejarah, Fungsi, Jenis, Dan Contoh Seni Kriya. Di Indonesia memang terkenal dengan kebudayaanya, kebudayaan inilah yang diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang untuk kita jaga dan pelajari. Oleh karena itu kita sebagai penerus bangsa harus mencintai kebudayaan dan melestarikannya dengan baik.

Berikut ini ada sebuah bahasan singkat mengenai pengertian seni kriya, sejarah, jenis dan contoh seni kriya. Yuk simak ulasan yang telah dirangkum Wisatarumahjiwa berikut ini.

Pengertian Seni Kriya

Pengertian seni kriya yaitu karya seni yang cara pembuatannya menggunakan tangan tanpa mengurangi fungsi dan nilai estetika yang terkandung dalam karya seni tersebut. Oleh sebab itu seni kriya dapat dikatakan sebuah karya seni yang sempurna kerana tidak hanya pemenuhan pembuatan dari karya seni tersebut tetapi karya seni kriya juga sangat memperhatikan keindahannya.

Seni kriya berasal dari bahasa Sansekerta, asal kata kriya diambil dari kata Kr yang mempunyai makna mengerjakan atau kerjakan, kemudian kata tersebut digunakan sebagai kata kriya, karya dan kerja. Arti kata tersebut mempunyai makna yang telah dikhususkan yaitu suatu pekerjaan yang menghasilkan sebuah obyek yang mempunyai nilai seni.

Pengertian Seni Kriya Menurut Para Ahli

1. Prof. Dr. Soedarso Sp

Menurut Prof. Dr. Soedarso Sp dalam mengutip beberapa kamus, seni kriya berasal  dari bahasa Sansekerta yang disebutkan dalam kamus Wojowasiti makna kriya mempunyai arti pekerjaan, perbuatan. Kata kriya juga mempunayi arti lain yaitu damel atau membuat, kata ini dikutip dari kamus winter.

2. Prof. Dr. I Made Bandem

Pengertian karya seni menurut Prof. Dr. I Made Bandem, kata kriya berasal dari kata kriya yang diartikan ke dalam bahasa Indonesia bermakna pekerjaan atau ketrampilan tangan. Jadi dapat disimpulkan pengertian karya seni kriya menurut I Made Bandem adalah sebuah karya seni ketrampilan yang dihasilkan dari kerajinan tangan.

3. Prof. SP. Gustami

Pengertian karya seni kriya menurut Prof. SP. Gustami karya seni kriya adalah sebuah warisan dari budaya adi luhung yang sudah ada sejak masa kerajaan yang berada di tanah Jawa. Seni kriya ini sudah mendapatkan tempat yang lebih tinggi dari pada sebuah kerajinan.

Sejarah Karya Seni Kriya

Seni kriya sebenarnya sudah ada sejak zaman prasejarah, hal ini didukung dengan ditemukannya benda-benda dari zaman batu muda atau yang biasa disebut dengan zaman Neolitikum. Sejak zaman prasejarah benda-benda seni kriya  banyak yang terbuat dari tanah liat, batu dan logam, dari masing-masing benda tersebut mempunyai fungsi dan manfaat yang terkandung di dalamnya. Contohnya digunakan untuk berburu, wadah dan sebagai tempat untuk bercocok tanam.

Seni kriya pada masa prasejarah dibuat dengan cara yang sederhana dan lebih mengutamakan aspek fungsional atau untuk memenuhi kebutuhan fisiknya. Manusia yang hidup pada zaman  itu juga sudah mengenal karya seni, hal ini terbukti dengan penemuan tembikar yang didalamnya terdapat hiasan yang menggambarkan simbol-simbol kehidupan spiritual yang mereka percayai.

Fungsi Seni Kriya

1. Sebagai Hiasan/ Dekorasi

Karya seni kriya yang dihasilkan dari kerajinan tangan banyak digunakan sebagai pajangan, hiasan atau dekorasi sebuah ruangan. ini membuktikan jika karya seni kriya lebih mengutamakan nilai estetika. Seni kriya ini bertujuan untuk mempercantik ruangan. Contoh karya seni kriya yang digunakan sebagai hiasan:

  • Hiasan dinding
  • Digunakan sebagai cinderamata
  • Tembikar
  • Patung
  • Hiasan ukir

2. Seni Kriya Digunakan Sebagai Benda Mainan

Seni kriya tidak hanya digunakan sebagai hiasan atau dekorasi saja, ternyata seni kriya juga bisa digunakan sebagai benda mainan. Pada umumnya kriya yang mempunyai bentuk yang sederhana dan bahan dasar pembuatannya yang cukup mudah didapatkan dan dikerjakan dan memiliki harga yang terjangkau membuat jenis kriya ini digunakan sebagai alat untuk permainan, karena kriya dengan jenis tersebut tidak ada nilai estetika yang terdapat dalam mainan tersebut. Contoh seni kriya yang sering digunakan sebagai alat permainan adalah:

  • Congklak
  • Kipas angin
  • Boneka

Baca juga : 29 Jenis Karya Seni Rupa dan Contohnya, Ada Apa Saja?

3. Sebagai Benda Terapan

Fungsi seni kriya selanjutnya adalah digunakan sebagai benda terapan atau yang lebih dikenal dengan sebutan benda terapan. Benda ini lebih mengutamakan fungsinya dari pada nilai estetikanya. Pada umumnya seni kriya sebagai benda terapan lebih sering digunakan dengan nyaman tanpa harus mengubah atau menghilangkan unsur estetikanya. Contoh karya seni benda terapan adalah:

  • Lemari hias
  • Keramik
  • Tempat tidur kayu
  • Kursi kayu

Jenis-Jenis Seni Kriya

1. Seni Kriya Dari Kayu

Karya seni kriya dari kayu ini adalah sebuah kerajinan tangan yang bahan dasarnya adalah kayu. Proses pembuatan seni kriya dari kayu ini dengan cara menggabungkan antara unsur estetika dan fungsional. Contoh karya seni kriya dari kayu adalah tempat tidur kayu dengan hiasan ukiran, topeng kayu, meja rias kayu yang di hias dengan ukiran dan patung kayu.

2. Seni Kriya Dari Tekstil

Seni kriya dari tekstil ini adalah sebuah kerajinan tangan yang bahan dasarnya terbuat dari kain. Cara pembuatan karya seni dari tekstil ini dengan cara menggabungkan antara unsur keindahan dan unsur fungsional. Contoh karya seni kriya dari tekstil yaitu karya seni tenun dan karya seni batik.

3. Seni Kriya Dari Logam

Karya seni kriya dari logam adalah sebuah kerajinan tangan yang bahan dasarnya menggunakan logam. Cara membuatnya adalah dengan cara menggabungkan antara logam yang diimbangi dengan teknik tertentu sehingga menghasilkan bentuk logam. Teknik pembuatan logam ini menggunakan dua cara yaitu teknik bivalve dan teknik cetak lilin.

4. Seni Kriya Dari Keramik

Karya seni kriya dari keramik ini merupakan kerajinan tangan yang cara pembuatannya menggunakan bahan dasar dari tanah liat dan menggunakan teknik tertentu dalam pembuatannya agar menghasilkan karya seni sesuai dengan keinginan. Untuk membuat karya seni dari keramik ini bisa menggunakan beberapa cara diantaranya, teknik putar, teknik slab, teknik cetak ulang dan teknik pilin.

5. Karya Seni Kriya Dari Kulit

Karya seni kriya dari kulit adalah sebuah kerajinan tangan. cara pembuatannya seni kriya ini menggunakan bahan dasar kulit. Dalam pembuatan seni kriya ini kulit yang bisa digunakan adalah kulit dari buaya, sapi, kerbau, dan ular.

Kulit yang digunakan dalam pembuatan karya seni kriya ini harus melalui proses yang cukup panjang dengan bahan dasar yang akan menghasilkan bahan kulit yang siap diolah menjadi karya seni kriya. Contoh karya seni kriya dari kulit adalah, dompet kulit, jaket kulit, wayang kulit, tas kulit dan gesper kulit.

Macam-Macam Seni Kriya Berdasarkan Teknik Pembuatannya

1. Kriya Pahat/ Ukir

cara pembuatan karya seni kriya ini dengan cara dipahat atau di ukir, karya seni kriya ini adalah salah satu jenis kerajinan tangan. Bahan dasar pembuatan seni kriya pahat ini menggunakan kayu, batu dan logam, hal ini bertujuan untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan. Contoh karya seni kriya dengan cara dipahat atau di ukir adalah ukiran furniture dan topeng kayu.

2. Kriya Tenun

Karya seni dari tenun ini termasuk dalam kerajinan tangan. Cara pembuatan kriya tenun ini adalah dengan cara mengolah jalinan benang yang mempunyai beragam warna yang dibuat menjadi kain dengan pola tertentu. Contoh kriya tenun adalah tenun songket dan tenun ikat.

3. Kriya Batik

Kerajinan tangan selanjutnya adalah kriya batik. Karya seni kriya batuk ini cara pembuatannya dengan cara menggambar pola kain yang memakai bahan pewarna tertentu. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan pola yang diinginkan. Kriya batik ini menggunakan 3 teknik yaitu teknik tulis, teknik cap dan teknik lukis.

4. Kriya Bordir

Karya seni kriya selanjutnya adalah kriya bordir, seni kriya ini adalah salah satu kerajinan tangan yang cara pembuatannya dengan cara menempatkan hiasan yang bahan dasarnya dari benang kemudian dijahit pada sebuah kain, hal ini dilakukan untuk menambah keindahan dari kain tersebut.

5. Kriya Anyaman

Karya seni kriya selanjutnya adalah kriya dari anyaman, karya seni jenis ini termasuk dalam kerajinan tangan. proses pembuatannya dengan cara mengolah bahan dasar untuk membuat pola tertentu. Contoh karya seni kriya dari anyaman adalah, anyaman bambu, anyaman rotan, anyaman pandan, dan anyaman tali.

Demikianlah ulasan singkat mengenai pengertian seni kriya, sejarah, fungsi dan contoh seni kriya.semoga dapat menambah wawasan anda dalam mengenal karya-karya seni yang ada di Indonesia, semoga bermanfaat.

Kategori
Kesenian

29 Jenis Karya Seni Rupa dan Contohnya, Ada Apa Saja?

Wisatarumahjiwa – Jenis karya seni rupa yang bisa detikers jumpai sehari-hari di rumah, museum, galeri seni, dan ruang-ruang publik sangat beragam. Nah, apa saja jenis karya seni rupa yang detikers tahu?

Seni rupa adalah segala bentuk ekspresi pengalaman estetis yang dilakukan secara sadar oleh manusia melalui media titik, garis, bentuk, warna, tekstur, dan ruang.

Jenis-jenis karya seni rupa dibagi atas sejumlah pengkategorian, seperti dikutip dari buku ‘Pengetahuan Dasar Seni Rupa’ oleh Sofyan Salam, Sukarman B., Hasnawati, dan Muh. Muhaemin.

Jenis-Jenis Karya Seni Rupa

  • A. Jenis Karya Seni Rupa Menurut Wujudnya

1. Karya Seni Rupa Dua Dimensi

Jenis karya seni rupa dua dimensi disebut juga karya dwimatra. Karya dwimatra adalah karya yang hanya dapat dinikmati dari satu arah, yaitu arah depan. Sebab, karya ini hanya memiliki dimensi panjang dan lebar. Contoh karya dua dimensi adalah lukisan, gambar, foto, tenunan, dan batik.

2. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

Jenis karya seni rupa tiga dimensi disebut juga karya trimatra. Karya trimatra adalah karya yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Karya trimatra punya volume, sehingga wujudnya bisa dinikmati dari berbagai arah. Contoh karya trimatra adalah patung, bangunan, boneka, dan aneka jenis desain produk.

3. Karya Seni Rupa Empat Dimensi

Jenis karya seni rupa empat dimensi disebut juga time-based art (karya seni rupa berbasis waktu). Karya ini mencakup seni rupa video yang dapat diproyeksikan ke dinding, seni rupa happening/pertunjukan yang melibatkan perupa beraksi dan divideokan menjadi sebuah karya seni rupa sendiri, dan seni rupa media baru (new media) yang bersifat interaktif.

Seni rupa new media interaktif di antaranya seperti seni rupa digital, animasi komputer, robotika, dan lain-lain yang dimaksudkan perupa untuk mengeksplorasi potensi teknologi terbaru tersebut.

  • B. Jenis Karya Seni Rupa Menurut Fungsinya

1. Karya Seni Rupa Murni

Karya Seni Rupa Murni adalah karya seni rupa yang dibuat semata-mata dengan niat untuk memenuhi kebutuhan mengekspresikan rasa indah atau rasa estetis, tanpa maksud untuk memenuhi kegunaan atau fungsi yang bersifat praktis. Contoh karya seni rupa murni adalah lukisan, patung, tapestri, atau karya seni rupa lain yang diniatkan semata sebagai ekspresi rasa estetis.

2. Karya Seni Rupa Terapan (Applied Art)

Jenis karya seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang dibuat dengan maksud utama untuk memenuhi fungsi atau kegunaan yang bersifat praktis. Contoh karya seni rupa terapan adalah jenis-jenis karya desain dan seni kriya, seperti poster, spanduk, desain sampul buku, logo, perabot, kendaraan, dan karya arsitektur.

  • C. Jenis Karya Seni Rupa Menurut Teknik Pembuatan

1. Karya Seni Rupa dengan Teknik Goresan/Sapuan Warna

a. Seni Gambar

Seni gambar biasanya didominasi oleh goresan linear yang dihasilkan pensil, pena, atau marker. Tetapi, ciri teknis ini makin tidak mutlak, karena gambar juga bisa didominasi pengecatan seperti lukisan. Seni gambar atau disebut juga gambar saja terdiri dari beberapa jenis sesuai dengan karakter spesifiknya sebagai berikut:

– Gambar bentuk
– Gambar model
– Gambar ilustrasi
– Gambar proyeksi dan perspektif
– Gambar dekorasi
– Gambar sketch
– Gambar imajinasi

b. Seni lukis

Secara teknik, seni lukis didominasi dengan pengecatan warna pada bidang medium. Tetapi, ciri ini juga makin tidak mutlak seperti halnya seni gambar. Seni lukis secara tradisional dibagi berdasarkan bidang lukisnya menjadi seni lukis easel yang muat ditopang easel dan seni lukis mural di permukaan bangunan.

Seni lukis juga lazim dikategorikan berdasarkan bahan pewarnanya, seperti seni lukis cat minyak, akrilik, gouache, cat air, tempera, tinta, pastel, mixed-media, dan encaustic.

c. Seni Kaligrafi

Seni kaligrafi adalah seni tulis indah yang menjadi penampung gagasan dan berfungsi estetik.

Klik juga : Contoh Karya Seni Rupa Murni, Siswa Sudah Tahu?

2. Karya Seni Rupa dengan Teknik Cetak

Jenis karya seni rupa teknik cetak lazim disebut seni grafis atau printmaking. Proses pembuatan karya seni grafis dimulai dengan membuat citraan yang disebut klise, lalu dilakukan pencetakan. Berdasarkan jenis klisenya, seni grafis dibedakan atas cetak tinggi/timbul, cetak dalam, dan cetak tembus.

Seni fotografi juga menggunakan teknik cetakan. Tetapi karena karakter khasnya, seni fotografi secara tradisional berdiri sendiri dan tidak dikelompokkan sebagai seni grafis.

3. Karya Seni Rupa dengan Teknik Ukir

Jenis karya seni rupa dengan teknik ukur dibentuk dengan memahat atau menoreh bagian yang akan dibuang dari material untuk merupa bentuk yang diinginkan. Karya ukiran dua dimensi disebut relief, sementara karya ukiran tiga dimensi disebut patung.

4. Karya Seni Rupa dengan Teknik Anyam, Tenun, dan Rajut

Jenis karya seni rupa dengan teknik anyam dan tenun adalah teknik berkarya dengan silang-menyilangkan antara material yang digunakan. Seni anyam di Indonesia merupakan kegiatan turun-temurun dalam tradisi.

5. Karya Seni Rupa dengan Teknik Sulam

Karya seni rupa sulam dibuat dengan menjahit menggunakan tusuk hias benang, pita, payet, dan variasi bahan lainnya.

6. Karya Seni Rupa dengan Teknik Tempel

a. Seni Mosaik

Jenis karya seni mosaik adalah karya seni yang dibuat dengan menempel potongan-potongan material dengan memanfaatkan warna bawaan material untuk membentuk objek yang diinginkan.

b. Seni Kolase

Seni kolase adalah jenis karya seni rupa yang dibuat dengan menempel potongan, pecahan, atau kepingan material seperti kertas, kaca, tegel, kerang, kulit kayu, dan lain-lain untuk menjadi bagian dari bentuk yang hendak digambarkan.

c. Seni Montase

Seni montase adalah jenis karya seni rupa yang dibuat dengan menempelkan kertas atau bahan tempelan yang berisi gambar atau foto.

7. Karya Seni Rupa dengan Teknik Membentuk dan Mengonstruksi

a. Seni Patung

Seni patung adalah jenis karya seni rupa trimatra yang dibentuk menurut jenis bahan yang digunakan, seperti tanah liat, batu, gips, kayu, semen, fiber, dan logam.

b. Seni Keramik

Seni keramik adalah jenis karya seni rupa yang perwujudan objeknya menggunakan material non logam dan anorganik berbentuk padat lewat proses pembakaran bersuhu tinggi.

c. Seni Arsitektur

Seni arsitektur dapat dipandang sebagai karya seni rupa trimatra dalam ukuran raksasa, karena dalam keadaan tertentu dapat mengakomodasi banyak orang. Contohnya adalah stadion, bandara, jembatan, atau rumah ibadah.

8. Karya Seni Rupa dengan Teknik Merangkai dan Menyimpul

a. Seni Meronce

Seni meronce adalah seni membuat benda kerajinan dengan menyusun atau merangkai benda berlubang untuk menghasilkan benda dalam wujud baru, seperti gelang dan lain-lain.

b. Seni Makrame

Seni makrame adalah seni rupa yang menggunakan teknik menyimpul benda-benda seperti tali. Contoh seni makrame adalah gelang, gantungan kunci, kalung, hiasan interior, dan hiasan busana.

c. Seni Ikebana

Seni ikebana adalah seni merangkai bunga dari Jepang dengan memerhatikan komposisi bunga, jenis bunga, tempat bunga, cabangnya, dan penempatannya.

9. Karya Seni Rupa dengan Teknik Membatik

Jenis karya seni batik pada dasarnya adalah jenis karya seni rupa dari teknik menggambar di atas kain menggunakan lilin dan canting untuk menutupi area yang tidak ingin dikenai warna. Seni batik kemudian juga mencakup batik teknik cap dan batik ikat.

10. Karya Seni Rupa dengan Teknik Lipat

Seni melipat kertas adalah cabang seni rupa yang menggunakan teknik lipat untuk menjadi bentuk tiga dimensi seperti burung, binatang, rumah, topi, dan lain-lain.

11. Karya Seni Rupa dengan Olahan Komputer

Seni rupa komputer mengacu pada penggunaan komputer dalam menghasilkan karya seni rupa. Seni rupa komputer di antaranya bersinggungan dengan seni rupa multimedia, seni rupa media baru, dan seni rupa digital.

12. Karya Seni Rupa yang Ditata atau Dipertunjukkan

a. Seni Instalasi

Seni instalasi mencakup upaya perupa menyampaikan gagasan dengan menata benda dan karya apa saja di lantai, permukaan tanah, dinding atau digantung.

b. Seni Rupa Happening/Seni Rupa Pertunjukan

Seni rupa happening atau disebut juga happening saja adalah bentu improvisasi spontan perupa pada sebuah lingkungan yang sudah dirancang.

  • D. Jenis Karya Seni Rupa Menurut Sikap Batin Seniman

1. Karya Seni Rupa Tradisional

Jenis karya seni rupa tradisional adalah karya seni rupa yang pembuatannya telah mentradisi. Ciri seni rupa tradisional adalah mengikuti aturan dan bentuk yang telah mentradisi, berupa benda fungsional, dan tidak mementingkan nama penciptanya. Contohnya adalah kain kafan Toraja, wayang kulit jawa, dan lain-lain.

2. Karya Seni Rupa Modern

Karya seni rupa modern tidak memiliki keterikatan pada norma dan bentuk yang mentradisi. Ciri-ciri karya seni rupa modern yaitu menonjolkan kreativitas gagasan, ide, teknik, berorientasi masa depan, bersifat universal, menonjolkan individualitas, sehingga nama penciptanya menjadi penting.

3. Karya Seni Rupa Posmodern

Karya seni rupa posmodern mementingkan ekspresi seni yang kontekstual, memiliki semangat pluralisme, eklektisme, dan kontekstualisme. Karya seni rupa posmodern tidak membedakan seni murni yang dianggap seni tinggi dan seni terapan sebagai seni rendah.

Nah, itu dia jenis karya seni rupa yang bisa detikers temui di mana saja. Apa karya seni yang paling kamu suka?

Kategori
Kesenian

Contoh Karya Seni Rupa Murni, Siswa Sudah Tahu?

Wisatarumahjiwa – Karya seni rupa murni adalah sebuah seni yang lebih mengutamakan keindahan dan keunikanya, dari pada mempertimbangkan fungsi praktisnya. Seni rupa murni merupakan media ekspresi emosi dan perasaan, dan luapan kreatifitas dari senimannya.

Drs. Margino, M.Sn dkk, dalam buku Apresiasi Seni: Seni Rupa & Seni Teater SMA Kelas XII, mengungkapkan bahwa karya seni rupa murni dapat memberikan kepuasan rohaniah dan batiniah, dengan melalui unsur-unsur karya seni berupa garis, warna, maupun tekstur.

Karya seni rupa dikategorikan berdasarkan medium (bahan, alat, dan teknik), waktu, fungsi, serta tujuan pembuatannya.

Dikutip dari modul Seni Budaya terbitan Kemendikbud oleh Agus Budiman, dkk, berdasarkan fungsinya, karya seni rupa ada menjadi seni rupa murni (fine art) dan seni rupa terapan (applied art). Karya seni rupa murni pada umumnya digunakan sebagai elemen estetis untuk “memperindah” ruangan maupun tempat-tempat tertentu.

Sebaliknya, pertimbangan utama pembuatan seni rupa terapan justru dibuat untuk memenuhi fungsi praktis, dengan memperindah bentuk dan tampilan agar dapat meningkatkan kenyamanan penggunaanya. Oleh karena itu, pembuatan karya seni rupa terapan biasanya melalui proses perancangan (desain).

Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa terbagi menjadi dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D). Karya rupa dua dimensi memiliki fungsi pakai, hias maupun sebagai ekspresi saja. Sedangkan, ciri utama karya seni rupa tiga dimensi, yaitu mempunyai ruang.

Klik juga : 20 Contoh Alat Musik Ritmis, Pengertian, dan Cara Memainkannya

Seni murni termasuk hasil dari teknik-teknik tradisional. Perubahan dari seni rupa murni menjadi seni kerajinan (kriya) banyak dibuat dalam bentuk replika dan penghias benda pakai.

Bentuk dan Contoh Karya Seni Rupa Murni

Karya seni rupa murni, dapat dibuat dengan media dan teknik-teknik seperti melukis, menggambar, mencetak, dan mematung. Seni rupa murni dapat berupa seni relief (gambar timbul), seni lukisan, seni patung, seni keramik, dan seni grafis.

Contoh karya yang termasuk seni rupa murni adalah patung, mosaik, lukisan alam, lukisan abstrak, lukisan batik, kaligrafi, topeng, guci, kaca patri, dan lain-lain.

Relief dibuat dengan cara diukir, dipahat, maupun dicetak. Bahan yang biasanya digunakan untuk membuat relief terdiri batu, logam, kayu, ataupun bahan plastis seperti lilin, sabun, gibs, dan tanah liat.

Karya lukisan biasanya menggunakan kanvas dan cat sebagai bahan utamanya, sedangkan kayu dan paku untuk bahan penunjang.

Berdasarkan buku Pendidikan Seni Rupa oleh Dedi Nurhidayat, seni kultus, seni totem dan seni magis adalah contoh keunikan dari karya seni murni yang ada di masyarakat nusantara. yang biasanya Di mana seni tersebut menggambarkan legenda yang bersifat spiritualis dan mitologis. Contohnya adalah candi Borobudur dan candi Prambanan.

Umumnya, karya seni murni mengangkat seni budaya daerah, di mana para seniman atau perupanya banyak bergantung pada kegiatan sanggar seni dan aktif menyelenggarakan pameran yang berhubungan dengan museum seni, galeri, dan kolektor seni.

Kategori
Kesenian

20 Contoh Alat Musik Ritmis, Pengertian, dan Cara Memainkannya

Jakarta – Ada dua jenis alat musik, yaitu ritmis dan melodis. Alat musik ritmis adalah yang tidak bernada, namun menghasilkan irama.

Sebaliknya, alat musik melodis adalah yang berfungsi memainkan melodi lagu dan memiliki nada. Demikian menurut buku Target Nilai 100 Ulangan Harian Semua Pelajaran SD/MI Kelas 2 oleh Shanty Indraswari dan Siti Nurbaeti.

Dalam buku Seni Budaya dan Keterampilan Kelas 4 SD karya Sri Murtono dkk., untuk memainkan alat musik ritmis, pola irama harus diperhatikan. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul atau dikocok.

Apa saja contohnya? Di bawah ini sejumlah contoh alat musik ritmis, dikutip dari berbagai sumber.

20 Contoh Alat Musik Ritmis

  • 1. Marakas
  • 2. Triangel
  • 3. Drum
  • 4. Simbal
  • 5. Tamborin
  • 6. Guiro
  • 7. Kastanyet
  • 8. Gendering
  • 9. Gong
  • 10. Rebana
  • 11. Kentongan
  • 12. Kenong

Selain itu, ada pula beberapa contoh alat musik ritmis sederhana, misalnya:

  • 1. Galon air
  • 2. Tutup panci yang diadu
  • 3. Ember
  • 4. Botol
  • 5. Piring
  • 6. Sendok
  • 7. Garpu
  • 8. Kaleng biskuit

Sementara, beberapa contoh alat musik melodis adalah piano, keyboard, biola, terompet, gitar, dan sebagainya.

Artikel Terkait : Mengenal Rotan Hasil Hutan Bahan Pembuatan Mebel dan Daerah Penghasilnya

Cara Memainkan Alat Musik Ritmis

Dalam buku Seni Budaya dan Keterampilan Kelas 4 SD, musik yang diciptakan beberapa alat musik ritmis adalah musik ritmis. Memainkan musik ritmis juga bisa dengan menggunakan benda yang bisa mengeluarkan bunyi, seperti alat musik ritmis sederhana yang telah disebutkan di atas.

Untuk memainkan musik ritmis diperlukan perhatian pada pola irama. Pola irama ini diwujudkan dengan tanda birama, misalnya 2/4, 3/4, dan 6/8. Tak hanya itu, seperti ini langkah-langkah memainkan alat musik ritmis:

1. Menguasai lagu yang akan dimainkan

2. Bertepuk tangan sesuai ritme pola yang benar

3. Menggunakan alat musik ritmis, sesuai lagu yang dimainkan.

Itulah sederet contoh alat musik ritmis beserta pengertian dan cara memainkannya. Apakah kalian juga suka bermain musik di rumah?

Kategori
Kesenian

Mengenal Rotan Hasil Hutan Bahan Pembuatan Mebel dan Daerah Penghasilnya

Wisatarumahjiwa – Rotan merupakan komoditas hasil sumber daya alam hutan non-kayu, yang banyak tumbuh pada daerah hutan hujan tropis. Tanaman rotan adalah sejenis tanaman palem merambat yang bisa tumbuh dengan panjang mencapai 100 meter lebih.

Rotan memiliki nilai jual tinggi terutama untuk kegiatan ekspor. Dalam pasar internasional Indonesia mampu menyediakan sekitar 80 persen kebutuhan rotan dunia.

Atas dasar tersebut maka tak heran, jika Indonesia dikenal sebagai penghasil rotan terbesar di dunia, seperti dikutip dari buku Rotan Kekayaan Belantara Indonesia karya Prof. Dr. Ir. Djamal Sanusi. Hanya saja saat ini, pemerintah melarang ekspor rotan mentah dan setengah jadi.

Indonesia sendiri terdapat 8 marga rotan, dengan kurang lebih 306 jenis yang 51 jenis diantaranya telah dimanfaatkan. Beberapa daerah penghasil rotan di Indonesia berada di Pulau Kalimantan, Sumatra, Jawa, Sulawesi, dan Papua.

Seperti di Kalimantan, kayu rotan banyak ditemukan di wilayah kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Daerah dengan ibu kota Kasongan ini memang sangat terkenal sebagai penghasil rotan baik itu mentah maupun barang jadi berupa kerajinan.

Hampir seluruh kecamatan dari 13 kecamatan di Katingan merupakan wilayah penghasil rotan. Tak heran data Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah tahun 2014, menunjukkan Katingan memproduksi rotan sega dengan volume 4.729 m3 atau sekitar hampir 70 persen dari total produksi rotan Kalimantan Tengah.

Rotan dari Katingan banyak dikirimkan ke Cirebon, Jawa Barat yang merupakan salah satu sentra kerajinan rotan terbesar di Indonesia atau Yogyakarta.

Karakteristik Rotan

Setiap jenis kayu dan tanaman pasti mempunyai ciri-ciri khusus seperti bau, warna, pori, berat, keras, panjang dan lain sebagainya. Rotan sering sekali dikatakan mirip dengan bambu. Namun, keduanya tentu memiliki perbedaan.

Karakteristik rotan adalah:

  • Memiliki batang yang membulat (silindris)
  • Serat batang rotan kokoh dan kuat, lebih kuat dari bambu.
  • Tekstur batangnya sudah halus meskipun tidak diamplas.
  • Memiliki ruas batang yang lebih samar, daripada bambu.
  • Dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuhan.
  • Memiliki bentuk yang panjang hingga mencapai 100 meter, karena rotan tumbuh menjalar dan melilit dengan panjang yang selalu bertambah.

Kulit rotan dapat menghasilkan sebuah anyaman yang sangat kuat. Rotan yang dibelah akan menghasilkan tali rotan tipis yang biasa disebut dengan fitrit atau petrik.

Kerajinan Rotan

Rotan memiliki warna khas seperti putih kekuningan, coklat, dan hitam. Contoh hasil produk dari kerajinan rotan bisa dibuat menjadi: aneka furnitur, seperti kursi, meja, lemari, pembatas ruang, tas, hiasan dinding, mainan kuda-kudaan, lampit, tempat tidur bayi, dan masih banyak lagi.

Kerajinan rotan banyak diproduksi di berbagai daerah, untuk dimanfaatkan masyarakat dalam memenuhi tambahan kebutuhan ekonomi.

Dikutip buku Prakarya SMP/MTs Kelas IX terbitan Kemdikbud oleh Dewi Sri Handayani, dkk, Macam-macam kerajinan rotan yang terkenal, bisa kita jumpai di sepanjang jalan di daerah Pasar Minggu, Jakarta, atau daerah Tegalwangi di Cirebon.

Selain itu, sudah banyak juga ruko-ruko atau show room yang menjual dan menjajakan produk kerajinan dari rotan. Demikian penjelasan mengenai rotan. Semoga menambah pengetahuan kalian tentang rotan ya. Semangat belajar!

Kategori
Kesenian

Mandau – Senjata Magis Suku Dayak yang berasal dari Kalimantan

Tidak ada habisnya jika berbicara mengenai hal-hal mistis bersejarah di Indonesia. Salah satunya adalah senjata tradisional, yang selalu lekat dengan kekuatan ghaib tak terkecuali dengan senjata mandau. Mandau merupakan senjata tradisional yang sangat populer di Indonesia. Seperti senjata tradisional Indonesia lainnya, senjata ini juga disebutkan memiliki kekuatan mistis yang membuat siapapun pemiliknya menjadi sakti. Di bawah ini munus telah membahas secara lengkap mengenai senjata Mandau!

Apa Itu Mandau?

Mando atau mandau merupakan senjata tradisional yang menyerupai pedang. senjata Mandau berasal dari kebudayaan Dayak di Kalimantan. Senjata tajam ini memiliki ciri khas tersendiri yaitu ukiran-ukiran pada bagian bilahnya. Pada bilah senjata ini juga sering dijumpai lubang-lubang yang ditutup dengan tembaga atau kuningan sebagai hiasan untuk memperindah.

Istilah mando atau mandau berasal dari bahasa Dayak, Kalimantan Tengah. “man” adalah singkatan dari kata “kuman” yang berarti makan, sedangkan dau atau “do” berasal dari kata dohong yang berarti pisau belati.

Secara keseluruhan mando berarti “makan dohong”, hal ini dikarenakan sejak kemunculannya, eksistensi pisau belati semakin menurun. Karena itu, mando adalah sebutan untuk jenis senjata yang mengalahkan kepopuleran pisau belati.

Suku Dayak terkenal bringas dan ahli dalam berperang, mereka bahkan pernah melawan bangsa-bangsa lain seperti Melayu dan Austronesia. Karena peperangan tersebut, mandau dayak terkenal sebagai senjata tajam yang mampu memenggal kepala para musuh hingga tidak ada yang berani mendekati daerah kekuasaan mereka.

Saat ini, senjata tajam tersebut telah menjadi salah satu benda sakral yang siapapun pemiliknya diyakini mempunyai penyang. Penyang adalah ilmu yang diwariskan oleh para leluhur saat berperang. Konon, seseorang yang memiliki senjata ini dilengkapi dengan penyang sehingga ia menjadi sakti.

Perbedaan Mandau dan Ambang

Ambang dan mandau dayak seringkali disamakan. Jika dilihat dari kasat mata keduanya memang mirip, padahal kedua senjata tersebut jelas berbeda dari segi nilai kultural dan bahan yang digunakan.

Senjata ini terbuat dari batu gunung yang mengandung besi dan harus dibuat oleh seorang pandai besi yang mampu mengisinya dengan kekuatan atau roh nenek moyang, sehingga mandau dayak lebih kuat dan sakral. Sedangkan, ambang bisa dikatakan sebagai tiruannya, bentuknya hampir sama namun terbuat dari besi biasa.

Dari segi harga, perbandingan keduanya juga sangat jauh. Jika ambang bisa dibeli dengan harga mulai dari Rp 300.000, mandau dayak bisa dijual dengan harga mencapai puluhan juta rupiah. Hal tersebut dikarenakan senjata tersebut memiliki bentuk yang unik dan mengandung emas, serta dianggap sebagai senjata sakti yang memiliki kekuatan ghaib.

Anatomi Mandau

Secara anatomi, mandau merupakan senjata tradisional yang terdiri dari dua bagian yaitu bilah dan kumpang (sarung). Bagian bilahnya memiliki bentuk yang hampir sama dengan tingang, dimana masyarakat Suku Dayak menganggap tingang sebagai burung suci. Meskipun setiap bilah memiliki bentuk yang sama, namun ukirannya berbeda-beda.

Pada bagian kumpang biasanya didekorasi dengan berbagai ukiran yang dipercaya bisa mengusir binatang buas yang akan mendekat. Kumpang sendiri terbuat dari kayu yang dilapisi oleh tanduk rusa. Di bagian pangkalnya terdapat rajutan rotan yang digunakan sebagai tali pengait. Sementara disisi lain, terdapat kantong kecil yang difungsikan sebagai tempat senjata yang lebih kecil seperti pisau pahat.

Baca Juga: 6 Pakaian Adat Kalimantan Timur

Keindaha dan Bukti Perjuangan Suku Dayak

Sedikit berbeda dengan senjata tradisional lainnya, senjata ini memiliki penampilan yang sangat cantik dan terkesan otentik, hampir setiap sisinya memiliki detail yang menarik, mulai dari bilah, kumpang (sarung) hingga pegangannya.

Setiap hiasan yang terdapat pada mandau dayak tidak hanya bertujuan untuk menambah kesan menawan, namun juga memiliki makna khusus. Misalnya, hiasan berupa dedaunan berarti digunakan untuk mengusir hewan buas. Begitupun dengan lubang pada bilahnya hingga ukiran di setiap sisinya memiliki makna tersendiri.

Tidak hanya sebatas kebudayaan saja, namun mandau merupakan senjata tradisional yang digunakan Suku Dayak melawan bangsa Belanda pada zaman penjajahan dahulu. Konon, Bangsa Belanda sampai angkat tangan ketika melawan orang-orang Dayak. Kala itu, Kalimantan sempet menjadi daerah yang paling sulit dikuasai.

Dengan kisah tersebut, senjata ini telah menjadi saksi sejarah perjuangan bangsa dalam melawan penjajah.

Kisah Mistis yang Melekat

Indonesia memang terkenal dengan berbagai kisah mistisnya, apalagi jika sudah menyangkut dayak dan benda-benda tradisionalnya, seperti senjata yang satu ini contohnya. Salah satu hal mistis yang melekat pada senjata ini adalah penyang. Bagi yang memiliki mandau dengan kekuatan ilmu penyang tersebut, maka ia akan menjadi sakti dan kebal dengan senjata apapun.

Hal mistis lainnya yang sering kali dikaitkan adalah kisah mandau terbang. Konon, dalam beberapa kondisi dan situasi yang mendesak, seorang dari suku Dayak bisa membuat senjata miliknya terbang sendiri. Tak hanya sekedar melayang di udara, namun senjata tersebut akan mencari dan memenggal kepala musuh yang telah ditarget oleh tuannya.

Ilmu mandau terbang tersebut tidak bisa dipakai sembarangan. Pasalnya senjata tajam itu telah keluar dari sarungnya, maka pantang baginya untuk kembali sebelum berhasil memenggal kepala sang korban. Entah mitos atau nyata, namun kisah ini telah populer dan diyakini oleh masyarakat Kalimantan.

Tari Mandau

Selain menjadi sebuah nama senjata, rupanya kebudayaan ini berkembang menjadi sebuah tari. Tari mandau berasal dari suku Dayak, Kalimantan Tengah. Tari mandau menampilkan sebuah atraksi yang memainkan senjata mandau. Terdapat salah satu adegan berbahaya dalam tarian ini dimana penari akan  menggigit senjata tersebut.

Tarian ini begitu melekat dalam budaya masyarakat Dayak. Pasalnya, tarian ini adalah perwujudan dari semangat perjuangan masyarakat Dayak.Tarian ini sering ditampilkan dalam acara-acara besar seperti upacara perayaan dan penyambutan tamu. Saat menampilkan tarian ini, para penari akan menggunakan kostum pakaian adat tradisional Dayak.

Kesimpulan

Mandau merupakan senjata tradisional yang hingga saat ini masih dijaga eksistensinya. Senjata Mandau berasal dari pedalaman suku Dayak. Bukan hanya senjata biasa, banyak hal-hal mistis yang melekat pada senjata yang satu ini seperti ilmu penyang dan mando terbang. Kebudayaan ini juga telah berkembang menjadi sebuah pertunjukan seni bertema pertempuran yaitu tari mandau.

Kategori
Kesenian

30 Macam-Macam Tarian dan Daerah Asalnya, Indonesia Kaya Budaya

Wisatarumahjiwa.com – Macam-macam tarian daerah dan asalnya merupakan pengetahuan wajib untuk mengenali keanekaragaman budaya Indonesia. Seni tari adalah ekspresi jiwa dalam bentuk gerak dengan iringan tertentu. Gerak dalam tari-tarian selalu memiliki nilai dan berbeda dengan gerak sehari-hari.

Jumlah macam-macam tari daerah di Indonesia sebetulnya tak terhitung. Sekadar untuk pengetahuan dasar, lebih kurang ada tiga puluh macam-macam tari daerah dan asalnya yang dapat dipelajari. Macam-macam tari daerah ini lengkap dari pulau Sumatera sampai Papua.

Dari setiap macam-macam tari daerah yang ada, pasti memiliki ciri khas berbeda-beda begitu juga maknanya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengungkap istilah seni tari adalah salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau substansi gerak dan gerak yang terungkap, yakni gerak manusia.

Berikut Wisatarumahjiwa ulas lebih jauh macam-macam tarian daerah dan asalnya dari berbagai sumber, Jumat (11/2/2022).

Macam-Macam Tarian Daerah dan Asalnya

1. Saman Berasal dari Aceh

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang pertama adalah tarian Samaan dari Aceh. Tidak hanya populer di dalam negeri, tari saman juga dikenal di mancanegara. Tidak jarang, tarian yang biasanya dilakukan orang banyak penari sekaligus ini dipertunjukkan dalam event kebudayaan di luar negeri.

Bahkan UNESCO, organisasi kelimuan, pendidikan dan kebudayaan yang bernaung di bawah PBB, memasukkan tari saman dalam daftar warisan budaya yang memerlukan perlindungan mendesak dari Badan PBB Urusan Pendidikan, Sains dan Kebudayaan. Gerakan tari saman cukup sulit dilakukan karena membutuhkan kecepatan, akurasi dan kekompakan. Untuk bisa menarikannya, suatu kelompok penari saman bisa berlatih selama berminggu-minggu bahkan berbulan bulan.

2. Tor Tor Berasal dari Tapanuli Utara

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua adalah tarian tor tor dari Tapanuli Utara. Tarian ini biasanya ditarikan oleh orang Batak dalam berbagai ritual penting seperti pesta pernikahan, pesta kematian, syukuran panen hingga upacara penyembuhan orang sakit.

Saat menari tor-tor, orang Batak biasanya diiringi permainan alat musik mangondangi yang terdiri dari 9 buah gondang (gendang batak), terompet khas Batak dan suling. Gerakan tari tor tor tidak rumit dan relatif lebih mudah dipelajari karena gerakannya monoton. Di era sekarang, penari tor tor biasanya memasukkan unsur-unsur tambahan dalam koreografi-nya.

3. Tari Piring Berasal dari Minangkabau

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang ketiga adalah tari piring yang berasal dari Minangkabau. Tari piring merupakan simbolisasi dari pemberian persembahan kepada sang pencipta atas keberhasilan panen. Namun, di masa sekarang tari piring sudah dipertunjukkan secara bebas dalam berbagai perayaan.

Tari piring biasanya ditampilkan oleh 3 hingga 5 penari yang memegang dua hingga tiga piring dalam tangannya dan gelang lonceng kecil yang diikat pada kaki penari. Tarian luwes dan indah ini biasanya diiringi oleh alunan alat musik tradisional Minangkabau yakni bong dan saluang.

4. Turuk Langgai Berasal dari Mentawai

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang keempat adalah tarian turuk langgai yang berasal dari Mentawai. Nama tarian ini memang kurang terkenal dibandingkan nama tarian daerah lainnya. Namun, seiring semakin terkenalnya Kepulauan Mentawai sebagai salah satu surga wisata dan tujuan wisata air kelas internasional, tarian turuk langgai lambat laun mulai dikenal secara luas.

Turuk langgai merupakan tarian khas etnis Mentawai yang terinspirasi dari gerakan hewan seperti burung, ular, ayam hingga monyet. Turuk langgai biasanya ditampilkan dengan iringan alat musik tradisional Mentawai yakni gendang kajeuma dan uliat.

5. Tari Ronggeng Blantek (Betawi)

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kelima adalah tari ronggeng blatek yang berasal dari Jakarta. Etnis Betawi juga memiliki beragam tarian daerah yang populer sejak zaman kolonial Belanda. Salah satu tarian daerah yang terkenal adalah ronggeng blantek.

Tarian yang memiliki tempo cepat dan gerakan enerjik ini awalnya ditampilkan sebagai pembuka teater rakyat Betawi, topeng blantek. Tarian yang ditarikan oleh penari perempuan ini biasanya dipertunjukkan dengan iringan alat musik populer Betawi seperti terompet, trombone, baritone, gendang, gong, simbal, dan tehyan.

6. Tari Cakalele Asalnya dari Maluku

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang keenam adalah tari cakalele. Tarian ini tak lain berasal dari budaya dari masyarakat di daerah Maluku yang merupakan tarian perang. Biasanya, tarian ini akan dipersembahkan oleh pria dan wanita secara bersamaan atau berpasangan.

Untuk musiknya, tarian cakalele diiringi oleh tifa yang merupakan sejenis drum, bia, dan suling. Kini, tarian cakalele tersebut biasa disajikan untuk menyambut tamu agung atau perayaan adat di waktu-waktu tertentu.

7. Tari Gantar Asalnya dari Kalimantan

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang ketujuh adalah tari gantar. Tarian ini merupakan tari khas yang berasal dari Suku Dayak, Kalimantan untuk menyambut tamu.

Dulu, tarian ini biasa dilakukan untuk memeriahkan suasana saat masa panen padi telah tiba. Maka dari itu, tarian ini menggunakan biji-bijian hingga bambu sebagai pendukungnya.

Baca juga : Kolase adalah Karya Seni Dua Dimensi dari Berbagai Bahan, Pelajari Selengkapnya

8. Tari Musryoh Asalnya dari Papua

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedelapan adalah tarian musyroh yang tak lain berasal dari tanah Papua. Dulu, tarian ini difungsikan saat dilakukan proses pengusiran arwah kerabat yang meninggal dunia secara tak wajar.

Tarian ini umumnya dilakukan oleh para pria penduduk setempat dengan irama musik yang terkesan gembira dan riang.

Kini tari musyoh banyak digunakan oleh masyarakat dalam menyambut tamu yang datang, gerakannya yang lincah menunjukkan kesan rasa gembira akan datangnya tamu.

9. Tari Barong Asalnya dari Batubulan, Bali

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kesembilan adalah tari Barong. Tak hanya Tari Kecak, Pulau Bali juga punya jenis tarian lainnya yang nggak kalah menarik seperti Tari Barong. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan dan kebatilan.

Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.

Pentas Tari Barong dapat kamu saksikan di wilayah Batubulan. Gianyar. Pertunjukan tarian Barong Bali biasanya akan dimulai pada pukul 09:30 pagi setiap harinya. Dengan biaya sekitar Rp 100.000 per orangnya.

10. Tari Ramayana Asalnya dari Yogyakarta

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kesepuluh adalah Ramayana. Jika main ke Jogjakarta, nggak ada salahnya kamu mencoba menyaksikan Sendratari Ramayana. Sendratari Ramayana sendiri merupakan sebuah pertunjukan yang menggabungkan tari dan drama tanpa dialog, diangkat dari cerita Ramayana.

Spot paling epik untuk menikmati Sendratari Ramayana adalah Candi Prambanan. Di situ kamu bisa menyaksikan Sendratari Ramayana di ruang terbuka dengan latar belakang Candi Prambanan.

Jadwal Sendratari Ramayana biasanya akan di mulai pada bulan Mei hingga Oktober setiap tahunnya. Sementara untuk pentas di ruangan tertutup diadakan pada bulan Januari, Februari, Maret, April, November, dan Desember. Untuk biaya kamu perlu mengeluarkan kocek mulai Rp 125.000 hingga Rp 400.000.

11. Tari Jaipong Asalnya dari Karawang

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kesebelas adalah tari jaipong yang berasal dai Karawang. Di antara tarian daerah yang ada di daftar ini, jaipong merupakan tarian yang muncul di era yang relatif lebih modern.

Tepatnya, jaipong muncul pada tahun 1976. Tarian yang gerakannya menggabungkan unsur silat, wayang golek dan ketuk tilu ini diciptakan oleh seniman Jawa Barat, H. Suanda dan Gugum Gumbira. Saat ditarikan, jaipong biasanya diiringi oleh musik jaipongan yang terdiri dari gong, kecapi, gendang dan rebab.

12. Tari Topeng Asalnya dari Cirebon

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua belas adalah tari topeng dari Cirebon. Tari topeng merupakan tarian daerah Cirebon yang sangat populer di semua kalangan, baik kalangan kraton maupun masyarakat jelata. Saking populernya, Sunan Gunung Jati menggunakan tarian ini sebagai media dakwah saat menyebarkan agama Islam di Jawa Barat.

Para penari topeng biasanya mengenakan 5 jenis topeng yang berbeda-beda. Tiap topeng memiliki nama dan wataknya masing masing. Topeng panji, contohnya, menyimbolkan bayi yang masih bersih dari dosa, sedangkan topeng pamindo merupakan kesatria, sementara topeng patih menggambarkan kedewasaan.

13. Tari Bedhaya Asalnya dari Yogyakarta

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang ketiga belas adalah tari bedhaya. Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan tarian daerah. Salah satu tarian daerah yang populer adalah tari bedhaya. Tarian yang biasanya ditampilkan oleh penari perempuan ini dulunya dipertunjukkan untuk kalangan keraton saja.

Tarian ini bercerita tentang sosok spiritual yang diyakini sebagai penguasa dunia kebatinan di pantai utara Jawa, Nyi Roro Kidul. Tari Bedhaya banyak menampilkan gerakan gerakan-gerakan gemulai bertempo lambat. Bedhaya Ketawang dimainkan dengan diiringi perangkat gamelan lengkap.

14. Tari Serimpi Asalnya dari Yogyakarta

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang keempat belas adalah tari serimpi yang berasal dari Yogyakarta. Sama seperti bedhaya, pada awalnya tari serimpi merupakan tari yang haya dipentaskan di keraton saja.

Tarian ini konon dipentaskan ketika ada peristiwa penting dalam keraton seperti pergantian pejabat tinggi. Tari serimpi sendiri banyak jenisnya, contohnya, serimpi genjung, serimpi babul layar, serimpi bondan, serimpi anglir mendung dan serimpi dhempel. Biasanya, tarian ini dimainkan oleh empat penari yang melambangkan api, air, angin dan tanah dan berpakaian layaknya putri keraton.

15. Tari Gambyong Asalnya dari Solo

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kelima belas adalah tari gambyong yang berasal dari Solo. Pada perkembangannya, tarian ini terus berkembang dengan koreografi yang bermacam-macam. Tarian ini sebenarnya berakar dari tayub, sebuah tarian rakyat yang biasa dimainkan ketika pesta panen.

Namun, pihak kraton membawa tarian ini dan mengembangkannya menjadi tarian yang luwes dan penuh dengan gerakan indah yang sanggup membius mata.

16. Tari Reog Asalnya dari Ponorogo

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang keenam belas adalah Reog. Tari reog adalah salah satu tarian daerah asli Ponorogo, Jawa Timur, yang telah mendunia. Tarian tradisional ini dimainkan oleh sejumlah pria yang menggunakan topeng kepala singa bermahkotakan bulu-bulu merak. Berat topeng besar ini bisa mencapai 50 kilogram.

Tari tradisional ini konon diciptakan oleh Ki Ageng Kutu, seorang abdi raja Majapahit terakhir, Bra Kertabumi. Ki Ageng Kutu yang kemudian memberontak pada rajanya tersebut menggunakan tarian ini sebagai sindiran bagi sang raja yang dianggapnya korup dan berada di bawah pengaruh Cina. Hal ini diperlihatkan lewat properti singa barong yang merepresentasikan sang raja dan bulu-bulu merak di atas kepalanya yang melambangkan pengaruh Cina.

17. Tari Jaran Kepang Asalnya dari Ponorogo

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang ketujuh belas adalah Jaran Kepang. Tarian daerah ini merupakan bagian dari tari reog yang sudah kita bahas di atas. Tari jaran kepang merupakan jenis tarian yang tersebar di sejumlah wilayah di pulau Jawa. Ada yang menyebutnya tari kuda lumping atau tari jatilan.

Tarian yang menggunakan anyaman bambu dan kulit binatang yang berbentuk seperti kuda ini menceritakan tentang para prajurit Majapahit yang gagah berani. Salah satu keunikan dari tarian ini adalah para pemainnya yang bisa mengalami trance (kesurupan) dan melakukan tindakan berbahaya seperti memakan potongan kaca atau mengupas kelapa menggunakan gigi.

18. Tari Kecak Asalnya dari Bali

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedelapan belas adalah Kecak. Selain reog, tari kecak merupakan salah satu tarian daerah di Indonesia yang banyak dikenal oleh orang asing. Tarian ini sangat sering dipertunjukkan baik di Bali maupun di luar negeri. Tari kecak sendiri diciptakan oleh penari Bali, Wayan Limbak dan pelukis asal Jerman, Walter Spies.

Tarian yang biasanya dimainkan oleh belasan bahkan puluhan laki-laki ini diambil dari tarian ritual penolak bala bernama tari sanghyang. Tarian yang dimainkan tanpa alat musik ini bercerita tentang pasukan kera yang membantu Rama melan raja jin yang jahat, Rahwana.

19. Tari Pendet Asalnya dari Bali

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kesembilan belas adalah Pendet. Salah satu tarian tertua di Bali ini dikenal sebagai tarian penyambutan bagi tamu atau turis yang datang ke sebuah tempat wisata. Namun, tari ini sebenarnya merupakan tarian ritual yang awalnya hanya dipentaskan di pura.

Tari yang bisa juga dipentaskan secara beramai-ramai ini merupakan bagian dari ritual penyambutan turunnya dewata ke bumi. Biasanya penari pendet mengenakan kemben dan kain berwarna keemasan sambil memegang bokor, tempat menaruh bunga yang nantinya akan ditaburkan.

20. Tari Kancet Ledo atau Tari Gong Asalnya dari Kutai Kertanegara

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua puluh adalah Kencet Lendo. Tarian asal Kalimantan Timur ini dikenal akan keindahan gerak tarinya dan keunikan busana serta kelengkapan tari yang dikenakan penari.

Dalam versi aslinya, para penari perempuan yang menggunakan pakaian adat Dayak Kenyah ini harus menari di atas gong. Itulah alasannya jika tarian ini juga disebut sebagai tari gong. Selain memiliki makna keseimbangan dalam hidup, tarian ini sendiri memiliki menyimbolkan karakter wanita dayang yang cantik, pandai dan indah untuk dipandang.

21. Tari Lego-Lego Asalnya dari Nusa Tenggara Timur

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua puluh satu adalah Lego-Lego. Tari Lego-Lego berasal dari Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Tarian ini ditujukan untuk mengajak masyarakatnya bersatu membangun kampung dan negeri dan biasa ditampilkan pada saat upacara adat.

Tarian ini biasanya dilakukan oleh anak-anak muda. Para perempuan dan lelaki setempat yang terlibat dalam tarian ini mengenakan kain tradisional. Sementara, bagian bernyanyi dan berpantun biasanya dilakukan oleh orang-orang tua.

22. Tari Tide-Tide Asalnya dari Maluku Utara

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua puluh dua adalah Tide-Tide. Tari tide ide adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Halmahera Utara, Maluku Utara. Tarian ini biasanya ditarikan secara berpasangan oleh pria dan wanita pada acara-acara tertentu seperti pesta adat, penyambutan, pernikahan, dan lainnya.

Tide tide merupakan tarian yang memberikan gambaran tentang kehidupan pergaulan antara pria dan wanita di Halmahera pada masa itu. Dalam pertunjukannya, para penari akan diiringi dengan alunan musik dari tifa, biola, dan gong.

23. Tari Saureka Reka Asalnya dari Maluku

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua puluh tiga adalah Saureka Reka. Tarian saureka reka dimainkan oleh muda mudi yang terdiri dari 4 laki-laki dan 4 perempuan. Pada mulanya, tarian ini dimainkan hanya pada saat musim panen sagu yang merupakan ungkapan rasa syukur rakyat namun pada saat ini tarian saureka reka sudah banyak dimainkan pada pertunjukkan-pertunjukkan.

Properti yang digunakan untuk tarian ini adalah gaba-gaba, tifa, dan totobuang. Gaba-gaba hanya dimainkan oleh laki-laki sementara perempuan menari menghindari gaba-gaba. Sedangkan tifa dan totobuang digunakan sebagai musik pengiring tarian.

24. Tari Selamat Datang Asalnya dari Papua Timur

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua puluh empat adalah Selamat Datang. Tari selamat datang dari Papua Timur ini merupakan bentuk ungkapan rasa hormat dan juga ungkapan rasa syukur serta kebahagiaan masyarakat Papua dalam menyambut para tamu. Tarian selamat datang dilakukan secara beramai-ramai.

Umumnya dilakukan oleh wanita, para penari membentuk sebuah lingkaran dan menari serta bernyanyi secara bersahutan. Penari wanita menjemput para tamu dan memakaikan sebuah penutup kepala dan kalung untuk bentuk penghormatan. Para pria biasanya baru akan bergabung menari ketika tarian sudah setengah perjalanan. Mereka ikut berputar dengan sesekali mengangkat tombak, panah, dan senjata-senjata lain kebanggaan mereka.

25. Tari Sajojo Asalnya dari Papua

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua puluh lima adalah Sajojo. Tari Sajojo merupakan tarian tradisional yang berasal dari Papua. Tarian ini sering dipentaskan di berbagai acara, baik acara adat, budaya, maupun sekedar untuk hiburan. Kesenian tari ini tidak diketahui secara pasti asal usulnya. Menurut beberapa sumber, tarian ini sudah mulai ada sejak tahun 1990-an.

Nama tari sajojo diambil dari judul lagu yang mengiringinya yaitu sajojo. Lagu “Sajojo” merupakan lagu daerah dari Papua yang menceritakan tentang sebuah kisah perempuan cantik dari desa.  Kostum tarian ini hampir sama dengan kostum tarian tradisional Papua lainnya. Kostumnya biasanya merupakan busana tradisional yang terbuat dari akar atau daun.

26. Tari Tempurung Asalnya dari Sulawesi Utara

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua puluh enam adalah Tepurung. Tari tradisional dari Sulawesi Utara ini menggunakan atribut tempurung atau batok kelapa yang biasa digunakan warga sebagai wadah tertentu atau mangkuk. Suara dari tempurung yang saling dipukul akan membunyikan suara khas yang nyaring. Tarian ini mempunyai makna sebagai ungkapan rasa syukur serta apresiasi terhadap keluarga petani atas hasil panen kopra atau buah kelapa.

27. Tari Kipas Pakarena Asalnya dari Sulawesi Selatan

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua puluh tujuh adalah Kipas Pakarena. Tari Kipas Pakarena berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Setiap gerakan dari tarian mencerminkan karakter perempuan Gowa yang patuh, sopan, dan hormat terhadap laki-laki, khususnya terhadap suami.

Terdapat aturan unik pada tarian ini. Para penari tidak diperbolehkan membuka matanya terlalu lebar, sementara gerakan kakinya tidak boleh diangkat terlalu tinggi. Tarian ini biasanya berlangsung selama sekitar dua jam.

28. Tari Paduppa Bosara Asalnya dari Sulawesi Selatan

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua puluh delapan adalah Paduppa Bosara. Tari padduppa bosara adalah tarian penyambutan orang Bugis Makassar. Tarian ini menggunakan properti berupa bosara yang biasa digunakan unutk menghidangkan makanan jika kedatangan tamu.

Pada zaman dahulu kesenian tradisional ini sering ditarikan untuk menjamu raja, menyambut tamu agung, pesta adat, dan pesta perkawinan. Bosara sendiri merupakan tempat sajian kue tradisional atau lauk yang biasanya diletakkan di meja dalam rangkaian acara tertentu, khususnya acara yang bersifat tradisional dan kebudayaan.

29. Tari Gandrung Lombok Asalnya dari Nusa Tenggara Barat

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang kedua puluh sembilan adalah Gandrung Lombok. Tari gandrung merupakan kesenian tari tradisional asal Lombok yang ditarikan oleh penari wanita yang diiringi dengan seperangkat gamelan. Tarian ini biasanya juga ditampilkan dengan puisi dan nyanyian. Meski namanya serupa, tari gandrung asal Lombok berbeda dengan yang ada Jawa maupun Bali.

Perbedaan yang sangat menonjol dapat ditemukan baik pada gerakan, kostum maupun penyajian pertunjukannya. Awalnya, tarian ini digunakan untuk menghibur para prajurit setelah pulang dari medan perang. Dengan iringan dari beberapa perangkat Gamelan yang ada, para penari wanita menari sambil mengajak satu persatu para prajurit untuk menari secara berpasangan.

30. Tari Caci Asalnya dari Nusa Tenggara Timur

Macam-macam tarian daerah dan asalnya yang ketiga puluh adalah Caci. Tari caci atau adalah tari perang antara sepasang penari laki-laki yang bertarung dengan cambuk dan perisai. Penari yang bersenjatakan cambuk (pecut) bertindak sebagai penyerang dan seorang lainnya bertahan dengan menggunakan perisai (tameng). Tari ini dimainkan saat syukuran musim panen, ritual tahun baru, upacara pembukaan lahan, serta dipentaskan untuk menyambut tamu penting.

Kategori
Kesenian

Kolase adalah Karya Seni Dua Dimensi dari Berbagai Bahan, Pelajari Selengkapnya

Wisatarumahjiwa.comKolase adalah sebuah teknik menempel berbagai macam unsur ke dalam satu frame sehingga menghasilkan karya seni yang baru. Dengan demikian, kolase adalah karya seni rupa yang dibuat dengan cara menempelkan bahan apa saja ke dalam satu komposisi yang serasi sehingga menjadi satu kesatuan karya.

Kolase adalah kreasi aplikasi yang dibuat dengan menggabungkan teknik melukis (lukisan tangan) dengan menempelkan bahan-bahan tertentu. Dalam pembuatannya, kolase memerlukan kesabaran yang tinggi dan keterampilan dalam memadukan, menyusun, dan menempel bahan yang ada sehingga menjadi sebuah karya seni yang indah.

Kolase juga menuntut kreativitas dan ide yang lebih sulit dibanding dengan pembuatan karya seni rupa yang lain. Karena di dalam pembuatan kolase, pembuat dituntut untuk memiliki, mencari, dan menemukan bahan yang khusus dan cocok untuk membuat kolase, kemudian bagaimana cara memadukan antara bahan yang satu dengan bahan yang lainnya.

Pengertian Kolase

Menurut Robins (2007), kolase adalah seni menempel gambar atau pola menggunakan bahan-bahan yang berbeda, seperti kertas dan kain yang direkatkan pada latar belakang. Sedangkan menurut Sumanto (2005:93), kolase adalah aplikasi yang dibuat dengan menggabungkan teknik melukis (lukis tangan) dengan menempelkan bahan-bahan tertentu. Selanjutnya menurut Nicholson (2005:4), kolase adalah gambar yang dibuat dari potongan kertas atau material lain yang ditempel.

Dari pengertian-pengertian di atas, mengutip dari Jurnal Pembelajar Universitas Negeri Makassar dapat disimpulkan bahwa kolase adalah kegiatan menyusun berbagai potongan bahan baik berupa kertas atau material lain yang ditempel pada permukaan kertas sehingga membentuk suatu gambar.

Kata kolase, yang dalam bahasa Inggris disebut “collage” berasal dari kata ”coller” dalam bahasa Prancis, yang berarti “merekat”. Selanjutnya kolase dipahami sebagai sebuah teknik seni menempel berbagai macam materi selain cat, seperti kertas, kain, kaca, logam, dan sebagainya, atau dikombinasikan dengan penggunaan cat atau teknik lainnya.

Jenis Kolase

Karya kolase dapat dibedakan menjadi beberapa segi, yaitu segi fungsi, matra, corak dan material. Berikut penjelasannya;

1. Jenis Kolase Menurut Fungsi

Dari segi fungsi, kolase dikelompokkan menjadi dua, yaitu seni murni (fine art) dan seni pakai (applied art). Seni murni adalah suatu karya seni yang dibuat semata-mata untuk memenuhi kebutuhan artistic. Orang menciptakan karya seni murni, umumnya, untuk mengekspresikan cita rasa estetis. Dan, kebebasan berekspresi dalam seni murni sangat diutamakan.

Sedangkan, seni terapan atau seni pakai (applied art) adalah karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan praktis. Aplikasi seni terapan umumnya lebih menampilkan komposisi dengan kualitas artistic yng bersifat dekoratif.

2. Jenis Kolase Menurut Matra

Berdasarkan matra, jenis kolase dapat dibagi dua, yaitu kolase pada permukaan bidang dua dimensi (dwimatra) dan kolase pada permukaan bidang tiga dimensi (trimatra).

Baca juga : Pengertian Kerajinan Bahan Lunak, Jenis, hingga Contoh Membuat yang Mudah

3. Jenis Kolase Menurut Corak

Menurut coraknya, wujud kolase dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu representative dan non-representatif. Representative artinya menggambarkan wujud nyata yang bentuknya masih dikenali. Sedangkan non-representatif artinya dibuat tanpa menampilkan bentuk yang nyata, bersifat abstrak, dan hanya menampilkan komposisi unsur visual yang indah.

4. Jenis Kolase Menurut Material

Material (bahan) apapun dapat dimanfaatkan dalam pembuatan kolase asalkan ditata menjadi komposisi yang menarik atau unik. Berbagai material kolase tersebut akan direkatkan pada beragam jenis permukaan, seperti kayu, plastic, kertas, kaca, keramik, gerabah, karton, dan sebagainya asalkan relative rata atau memungkinkan untuk ditempeli.

Secara umum bahan baku kolase dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: bahan-bahan alam (daun, ranting, bunga kering, kerang, biji-bijian, kulit, batu-batuan dan lain-lain), dan bahan-bahan bekas sintesis (plastic, seraat sintesis, logam, kertas bekas, tutup botol, bungkus permen/cokelat, kain perca dan lain-lain).

Peralatan dan Teknik Kolase

Secara umum peralatan utama yang dibutuhkan dalam pembuatan kolase adalah;

  • Alat potong: pisu, gunting, cutter, gergaji, tang dan sebagainya.
  • Bahan perekat: lem kertas, perekat vinyl, lem putih/PVC, lem plastic, jarum dan benang jahit, serta jenis perekat lainnya (disesuaikan dengan jenis bahan).

Dalam hal teknik, pada umumnya, karya kolase dapat dibuat dengan teknik yang bervariasi, seperti: teknik sobek, teknik gunting, teknik potong, teknik rakit, teknik rekat, teknik jahit, teknik ikat, dan sebagainya. Dan dua atau lebih teknikpun dapat dikombinasikan untuk membuat sebuah karya kolase.

Berbagai metode yang digunakan untuk membuat kolase antara lain;

  • Tumpang tindih atau saling tutup (overlapping)
  • Penataan ruang (spatial arrangement)
  • Repetisi/pengulangan (repetition)
  • Komposisi/kombinasi beragam jenis tekstur dari berbagai material.
Kategori
Kesenian

Pengertian Kerajinan Bahan Lunak, Jenis, hingga Contoh Membuat yang Mudah

Wisatarumahjiwa.comPengertian kerajinan bahan lunak secara umum ialah suatu kerajinan bahan dasar pembuatannya bersifat lunak, baik dari limbah alami maupun buatan.

Beragam kerajinan tangan bisa dibuat dari bahan lunak tersebut. Tuangkan segala kreativitas dalam membuat sebuah karya seni. Terkadang bisa memanfaatkan bahan sederhana maupun barang bekas yang diubah menjadi barang tepat guna dan bermanfaat.

Selain memanfaatkan barang bekas tak terpakai, ragam kerajinan bahan lunak ini bisa dijual dan menjadi bisnis sampingan.

Ditambah lagi bila Anda memiliki buah hati di rumah, ada baiknya meluangkan waktu untuk belajar membuat kerajinan bersama. Selain menjalin kehangatan bersama anak, kegiatan ini akan melatih kreativitas. Bahkan dimanfaatkan sebagai usaha yang serius.

Supaya lebih jelasnya, berikut pengertian kerajinan bahan lunak, jenis hingga contohnya seperti dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (5/8).

Pengertian Kerajinan Bahan Lunak dan Jenisnya

Pengertian kerajinan bahan lunak ialah suatu produk kerajinan yang menggunakan bahan bersifat lunak. Sebagai bahan dasar utama pembuatannya.

Kerajinan bahan lunak mengandalkan keterampilan mulai dari yang sederhana, bahkan sampai keterampilan yang rumit. Selain melatih daya kreatif, langkah ini akan meningkatkan ketekunan bekerja dan berkarya.

Melansir dari kampungkb.bkkbn.go.id, kerajinan bahan lunak terbagi menjadi dua jenis, yakni bahan lunak alami dan bahan lunak buatan.

1. Bahan Lunak Alami

Bahan lunak alam adalah bahan kerajinan tangan yang didapat dari alam sekitar. Selain itu cara pengolahanya pun tidak dicampur dengan bahan buatan atau secara alami.

2. Bahan Lunak Buatan

Selanjutnya kerajinan bahan buatan, bahan kerajinan yang diolah dengan campuran bahan kimia. Sehingga tekstur semakin lunak, lembut dan mudah dibentuk. Bahkan proses pembuatannya pun sebagian besar tidak secara alami.

Contoh Kerajinan Bahan Lunak

1. Kerajinan Bahan Lunak Alami

Contoh bahan lunak alami ini di antaranya:

Tanah Liat

Kerajinan bahan lunak dari tanah liat lebih dikenal sebagai kerajinan keramik. Dalam pembuatanya, kerajinan keramik akan diproses dengan cara ditekan atau dipijit, dipilin, butsir, pembakaran serta glasir. Contoh kerajinan dari tanah liat seperti, guci, vas bunga, gelas, kursi, asbak, kendi, tungku, piring, coek, dan masih banyak lagi.

– Serat Alam

Berbagai macam jenis kerajinan dihasilkan dari serat alam. Tak sedikit menjumpai serat alam dikreasikan sebagai cindera mata di sejumlah kota. Contohnya untuk membuat alas meja, dompet, topi , tas, tempat lampu, sapu lantai, boneka, apu lantai, spon cuci, gantungan kunci, sapu langit langit rumah, dan patung.

– Kulit Hewan

Biasanya kerajinan kulit ini diambil dari binatang, berasal dari kulit sapi, kambing, kerbau, ular, buaya, serta sejumlah hewan yang kulitnya dinilai bagus untuk dijadikan kerajinan. Contohnya membuat tas, jaket, topi, pajangan, gantungan kunci, gelang, jam tangan, sampul buku.

– Kapuk

Contohnya untuk membuat bantal, guling, baju, celana, kasur, karpet, selimut, topi boneka.

– Wol

Contoh kerajinan tangan, berupa kaos tangan, kupluk, baju, celana, baju sweeter, selendang, boneka.

– Parafin

Kerajinan bahan lunak parafin diperoleh dari minyak bumi. Secara alami, parafin ini berbentul lempengan dan ada yang butiran. Biasanya digunakan untuk membuat lilin hias.

2. Kerajinan Bahan Lunak Buatan

Sementara untuk bahan lunak buatan, yang mudah dijumpai di antaranya:

– Bubur Kertas

Contoh dibuat lemari, kursi, patung, meja, boneka, hiasan rumah, papan.

– Sabun

Sabun batangan yang sudah tak terpakai bisa dijadikan pula sebagai kerajinan bahan lunak buatan. Buatlah adonan dengan mencampurkan sabun, sagu dan air. Biasanya untuk menciptakan kreasi berupa clay, boneka, figure.

– Gips

Kerap dijumpai sebagai bahan pembuatan patung , vas bunga, cetakan, pot tanaman.

-Fiberglas

Gelas, piring, sendok, pajangan dan hiasan rumah, aksesoris.

– Lilin

Contoh bahan lunak dari lilin untuk membuat patung, miniature, figure, boneka.

Baca juga : 5 Rekomendasi Sunscreen Gel Terbaik Ini Cocok untuk Kulit Berminyak

Contoh Cara Membuat Kerajinan Bahan Lunak

Alat dan Bahan:

Kertas koran atau kertas biasa
Tepung kanji
Kawat kasa
Tang
Gunting
Air
Baskom
Cat semprot
Alas kardus atau triplek

Langkah Membuat Robot dari Bubur Kertas:

1. Tahap Awal

  • Siapkan seluruh alat dan bahan.
  • Rendam kertas ke dalam air.
  • Selanjutnya, tunggu hingga kertas menjadi lunak.
  • Sembari menunggu kertas menjadi lunak, buat kerangka dari kawat kasa yang dibentuk sesuai keinginanmu, seperti bentuk hewan, bangunan, atau bentuk lainnya. Penggunaan kawat kasa agar proses pengerjaan lebih mudah, sebab untuk memotong kawat kasa cukup dengan menggunakan gunting dan karakter kawat kasa lebih mudah dibentuk.
  • Kembali ke kertas yang telah direndam. Jika sudah benar-benar lunak, selanjutnya remas-remas kertas sampai menjadi seperti bubur, biasanya semakin lama kertas direndam maka akan semakin lunak teksturnya.

2. Tahap Pembuatan Lem

  • Proses selanjutnya, kamu bisa mulai membuat lem dengan menggunakan tepung kanji sebagai bahan dasarnya.
  • Rebus tepung kanji ke dalam air secukupnya. Sembari direbus, jangan lupa untuk mengaduk adonan tepung kanji terus menerus hingga seluruh adonannya larut merata dan mulai memiliki tekstur layaknya lem. Proses pengadukan tersebut bertujuan agar hasil akhir lem dari tepung kanji tidak menggumpal.
  • Setelah lem kanji sudah jadi, selanjutnya campurkan lem kanji dan bubur kertas yang telah kamu buat tadi. Pastikan kedua bahan dicampur sampai merata. Sebab, jika terlalu banyak lem kanji akan membuat patung menjadi susah untuk kering. Dan apabila lem penggunaan lem kanji terlalu sedikit, maka akan membuat patung tersebut menjadi mudah retak.

3. Tahap Pelumuran Kerangka

  • Selanjutnya, lumuri kerangka dengan seluruh bahan campuran lem kanji dan bubur kertas tersebut. Dan pastikan semua kerangka yang kamu buat sudah tertutup rata.
  • Jika proses melumuri semua kerangka sudah selesai, maka langkah selanjutnya adalah proses pengeringan adonan bubur kertas dan lemb kanji. Namun jangan mengeringkannya dengan cara dijemur. Sebab, penjemuran tersebut akan menyebabkan patung ini menjadi retak.
  • Apabila seluruh patung sudah mengering, maka kamu bisa melanjutkan prosesnya ke bagian pewarnaan. Tapi, jangan lupa untuk memberi alas sebelum melakukan pengecetan dengan cat semprot.

4. Tahap Terakhir

  • Untuk memulai proses pewarnaan, kamu bisa mewarnai patung dengan lapisan dasar yaitu warna hitam untuk warna yang lebih gelap, atau putih jika warna lapisan selanjutnya lebih cerah.
  • Selanjutnya, setelah cat semprot tersebut sudah mengering, kamu bisa mulai mengecatnya dengan warna lain sesuai selera
  • Nah, setelah seluruh tahapan cara membuat patung dari bubur kertas di atas selesai, tunggu hingga cat mengering, dan patung dari bubur kertas milikmu siap dipajang di tempat yang sudah kamu siapkan.
Kategori
Kesenian Sejarah

Tujuh Pusaka Melegenda di Tanah Jawa

KEHIDUPAN masyarakat zaman dahulu khusus di tanah Jawa tak bisa dilepaskan dengan keberadaan pusaka. Selain sebagai alat untuk senjata pertahanan diri, keberadaan pusaka akan juga dipercaya mampu meningkatkan pamor pemiliknya.

Pusaka keramat milik pendekar-pendekar tanah Jawa kala itu tak asal dibuat begitu saja. Serangkaian ritual dan sesaji kudu dilakoni para Pandebesi (pembuat senjata) untuk menghasilkan pusaka berkualitas jawara. Bahkan beberapa pusaka diantaranya juga tercipta dari prosos diluar nalar yang tak bisa dijangkau nalar manusia.

Pusaka-pusaka tersebut konon dipercaya memiliki kekuatan magis di dalamnya sehingga saat dipergunakan akan mampu mengalahkan lawan dalam sekejap. Sejumlah pusaka yang melegenda di tanah jawa itu beberapa diantaranya masih terawat dengan baik, namun tak sedikit pula yang sudah menurun dirawat oleh para pewarisnya.

Berikut tujuh pusaka yang melegenda di tanah Jawa :

Ontokusumo

Benda ini merupakan sebuah kain berbentuk rompi. Konon rompi ini merupakan peninggalan dari Nabi Muhammad yang diwariskan secara turun temurun dan sampailah ke tangan Sunan Kalijaga.
Ontokusumo didapatkan Sunan Kalijaga setelah ia khatam Al Quran pada malam Jumat legi. Saat itu Sunan Kalijaga bersama wali lain tengah berkumpul di Masjid Agung Demak dan tiba-tiba mendapati sepucuk surat yang berisi pesan jika ia akan memperoleh hadiah berupa rompi terbuat dari kulit kambing peninggalan Nabi Muhammad.

Keris Kyai Carubuk

Pusaka Sunan Kalijaga ini berupa keris bernama Kyai Carubuk. Keris luk (lekuk) 17 ini dibuat oleh sahabat Sunan Kalijaga bernama oleh Empu Supa Mandagri, seorang Pandebesi kenamaan dari Kerajaan Majapahit.

Saat pembuatannya konon Sunan Kalijaga hanya menyerahkan bahan mentah berupa besi seukuran biji salak. Dengan keterampilan dan kekuatan kanuragan yang dimiliki Empu Supa Mandagri akhirnya keris tersebut dapat rampung digarap.

Kyai Carubuk ini ditempa dengan bara dari sumber api abadi Merapen di Godong, Kabupaten Grobogan, Jateng. Konon Empu Supa Mandagri membuat Kyai Carubuk ini bukan dengan alat pemukul namun hanya menekan-nekan besi menggunakan jari tangannya.

Tongkat Kalimasada

Sunan Kalijaga memiliki sebuah tongkat yang selalu setia menemani setiap pengembaraannya. Dari tongkat ini banyak peristiwa di luar nalar terjadi, seperti terciptanya mata air maupun munculnya api dari dalam tanah setelah benda pusaka tersebut ditancapkan ke bumi.

Konon tongkat warna hitam milik Sunan Kalijaga berasal dari kayu Kalimasada. Pohon kayu Kalimasada ini berasal dari Pulau Karimunjawa, Jepara, Jateng.

Keris Kanjeng Kyai Ageng Kopek

Keris ini merupakan pusaka utama di lingkungan Kraton Yogyakarta. Pusaka ini hanya dipegang oleh Sultan yang tengah bertahta di Kraton Yogyakarta. Keris Kanjeng Kyai Ageng Kopek ini pralambang Sultan sebagai pemimpin rohani dan duniawi.

Keris Kanjeng Kyai Joko Piturun

Pusaka ini berada pada urutan kedua dunia keris di lingkungan Kraton Yogyakarta. Kanjeng Kyai Joko Piturun akan diberikan kepada putera mahkota Kraton Yogyakarta. Disebut-sebut keris ini pernah dimiliki Sunan Kalijaga yang ditempa oleh pande besi kenamaan di Kerajaan Demak.

Tombak Kanjeng Kyai Pleret

Kanjeng Kyai Pleret merupakan tombak milik Danang Sutowojoyo atau Panembahan Senopati pendiri Kraton Mataram (sekarang menjadi Kraton Yogyakarta). Konon Kanjeng Kyai Pleret ini merupakan sperma dari Syeh Maulana Maghribi. Saat itu Syeh Maulana Maghribi tak sengaja melihat adik perempuan Sunan Kalijaga, Rasa Wulan yang tengah mandi di Sendang Beji.

Sperma Syeh Maulana Maghribi kemudian menetes ke air sendang hingga akhirnya Rasa Wulan menjadi hamil. Tetesan yang lainnya tiba-tiba mengeras dan kemudian berubah wujud menjadi sebuah mata tombak yang kemudian dinamai Kanjeng Kyai Pleret.

Tombak Kanjeng Kyai Baru Klinting

Pusaka ini juga berupa tombak bernama Kanjeng Kyai Baru Klinting. Tombak sakti ini pernah dipergunakan seorang abdi dalem kraton bernama Ki Nayadarma untuk menumpas pembrontakan yang dipimpin Adipati Pati Pragola.

Tombak ini merupakan titisan dari Naga Baru Klinting. Ki Ageng Mangir Wanabaya yang merupakan ayah Baru Klinting menghukum anaknya yang berwujud ular naga tersebut untuk melingkari Gunung Merapi.
Tinggal kurang sedikit lagi Baru Klinting berhasil melingkari Merapi. Agar dapat kepalanya dapat menyentuh ekor, Baru Klinting lalu menjulurkan lidahnya.

Hal itu tak disukai Ki Ageng Mangir Wanabaya dan mengangap anaknya telah berbuat curang. Ki Ageng Mangir Wanabaya lalu memotong lidah tersebut hingga kemudian menjadi sebuahn pusaka mata tombak.

Kategori
Kesenian

Macam Macam Kerajinan Tangan Dari Manik Manik Terlengkap

Dalam ilmu seni kita mngenal berbagai cabang cabang seni seperti seni tari, seni musik, dan seni rupa yang telah hadir sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Berbagai macam karya seni telah hadir dan menghias setiap lini kehidupan serta dapat dinikmati dengan segala macam fungsi maupun bentuknya. Salah satu karya seni yang banyak dijumpai dalam wujud benda atau barang adalah seni rupa.

Dalam perkembangannya, muncul beberapa cabang seni rupa yang karyanya dapat dengan mudah kita jumpai dan kita nikmati keindahannya Salah satu bentuk karya seni rupa dapat kita jumpai melalui kegiatan kerajinan tangan yang biasanya sering diajarkan di sekolah melalui pelajaran seni. Kerajinan tanggan merupakan kegiatan untuk memproses dan mengubah suatu bahan dengan bantuan alat maupun bahan lainnya menjadi bentuk yang lebih indah dan memiliki fungsi tertentu.

Berbagai macam bahan dapat dibuat menjadi kerajinan tangan seperti kertas, barang bekas, kardus, bahan alam, manik manik, dan lainnya. Macam macam kerajinan tangan dari kardus, kertas, kain perca dapat anda lihat di dalam blog ini. Dalam artikel ini, kita akan lebih menitik beratkan untuk mempelajari berbagai macam macam kerajinan tangan dari manik manik. Menurut definisinya, manik manik merupakan perhiasan kecil yang berlubang dari bahan bahan seperti kaca, permata, emas, dan perak. Manik manik sudah ditemukan sebagai salah satu perhiasan sejak lama dan sering dibuat menjadi sebuah kalung.

Baca Juga:

Kalung yang dibuat dari manik manik bahkan telah ditemukan pada beberapa mumi mesir  yang menunjukkan bahwa kerajinan tangan mengunakan bahan manik manik telah sangat lama dibuat dan dipelajari oleh manusia. Yang menjadi perbedaan antara kerajinan tangan manik manik terdahulu dengan sekarang adalah bahan manik manik yang digunakan. Dulu manik manik yang digunkan lebih berasal dari emas maupun perak, sedangkan saat ini manik manik yang digunakan cenderung mengunakan bahan kaca maupun plastik. Untuk lebih mengenal dan mengetahui macam macam kerajinan tangan dari manik manik, berikut contoh kerajinan dan prinsip dasar pembautannya.

  1. Kalung dari manik manik

Manik manik sering kali dibuat kerajinan tangan yang berkaitan dengan perempuan. Bentuk yang sering kali dihasilkan dari kerajinan tangan menggunakan manik manik adalah kalung. Kalung dibuat dengan menyatukan manik manik menjadi satu kesatuan yang panjang dengan bantuan tali pengait melalui yang dimasukkan kedalam sela sela lubang manik manik. Kalung dari manik manik ini cocok digunakan sebagai aksesoris yang dapat menambah indah penampilan seseorang yang mengenakan dan biasanya akan dipadu padankan dengan pakaian yang digunakan.

  1. Gelang dari manik manik

Selain kalung dari manik manik, contoh kerajinan tangan lainnya dari bahan manik manik adalah gelang. Sama halnya dengan kalung, gelang yang dibuat dari manik manik ini banyak digunakan oleh kaum hawa untuk mendukung penampilannya. Gelang berbahan dasar manik mainik ini digunakan dipergelangan tangan wanita untuk mendukung bentuk fasion yang dikenakan. Banyaknya peminat gelang dari bahan manik manik ini dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk menghasilkan pendapatan tambahan dengan cara menjualnya.

  1. Tas dari manik manik

Selain dimanfaatkan sebagai aksesoris untuk mendukung fashion dan penampilan seseorang melalui bentuk gelang dan kalung, manik manik juga dapat dibentuk menjadi bentuk tas. Kerajinan tangan berupa tas dari manik manik ini dibuat dengan cara membuat bentuk kantong dari penyatuan manik manik dengan bantuan benang. Berbagai macam bentuk tas dari manik manik bisa dibuat seseuai dengan kreatifitas dan imajinasi penciptanya. Kerajinan tangan tas dari manik manik ini dapat dijadikan salah satu kegiatan mengisi waktu luang bagi ibu ibu.

  1. Hiasan dari manik manik

Selain contoh barang hasil kerajinan tangan diatas, manik manik juga dapat dibuat menjadi beraneka ragam hiasan yang dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan. Hiasan hiasan yang dapat dihasilkan dari kerajinan tangan mengunakan bahan manik manik diantaranya adalah gantungan kunci, pembungkus handphone, bros, dan beberapa bentuk dan fungsi lainnya. Dalam pembautan kerajinan tanggan berupa hiasan yang menggunakan manik manik ini tidak terlalu banyak membutuhkan bahan karena bentuknya sering kali kecil atau tidak terlalu besar.

  1. Bunga dari manik manik

Benda hasil kerajinan tangan lainnya yang dapat dibuat dari manik manik adalah bunga buatan dari manik manik. Bunda buatan dari manik manik ini dibuat dengan mengabungkan beraneka ragam warna dan ukuran manik manik yang berbeda. Kerajinan tangan dari manik manik berbentuk bunga ini dapat dengan mudah dibuat karena beberapa bentuk manik manik memang dicetak menyerupai bagian bagian bunga sehingga dalam proses pembuatan manik manik berbentuk bunga ini hanya tinggal menyatukan kompenen manik manik tersebut. Bunga bentuk manik manik ini bisa dibuat menggunakan beraneka ragam manik manik mulai dari yang berbahan plastik sampai yang berbahan kaca. Bentuk karya dari kerajinan ini dapat digunakan sebagai salah satu contoh seni rupa 3 dimensi.

  1. Magnet kulkas dari manik manik.

Selain kerajinan tangan dari manik manik diatas yang dibuat dengan bantuan benang, ada satu contoh kerajinan tangan dari manik manik lainnya yang dibuat dengan proses yang unik yakni memanasinya melalui oven. Benda dari manik manik yang dibuat denga cara diatas adalah magnet kulkas dari manik manik. Untuk membuatnya dibutuhkan beberapa bahan dan alat seperti manik manik aneka warna, magnet, lem, wadah aluminium, dan tentunya alat pemangang atau oven. cara pembuatannya adalah sebagai berikut :

  • Siapkan manik manik yang terbuat dari bahan plastik dengan beraneka ragam warna.
  • Pilihlah warna yang sesuai dengan selera, selain warna pilih ukuran manik manik yang pas.
  • Siapkan wadah yang terbuat dari aluminum dan bentuknya disesuaikan dengan bentuk yang nantinya ingin dibuat.
  • Tatalah manik manik sesuai dengan bentuk yang diinginkan, contohnya dengan membentuk beraneka ragam warna manik manik menjadi bentuk setengah lingkaran yang menyerupai pelangi.
  • Setalah terteta rapi, masukkan wadah tersebut secara hati hati kedalam oven agar bentuk yang sudah dibuat tidak berantakan.
  • Panggang wadah berisi manik manik tersebut kurang lebih selama 5 – 10 menit.
  • Tunggu sampai manik manik mencair secara perlahan.
  • Selalu perhatikan proses pemangangan ini dengan cara melihatnya setiap beberapa waktu agar proses pemanggangan manik manik ini tidak terlampau berlebihan yang menyebabkan manik manik terlalu cair.
  • Setelah dirasa cukup, hentikan proses pemanggangan manik manik tersebut.
  • Keluargan manik manik dari alat pemanggangan dan tunggu sampai dingin.
  • Setelah manik manik dingin, keluarkan dari wadah aluminumnya secara perlahan dan jangan sampai rusak atau pecah.
  • Tempelkan magnet yang telah disiapkan dengan bantuan lem atau selotip double tape.
  • Magnet pelangi sudah siap digunakan untuk menghiasa kulkas.

Itulah contoh macam macam kerajinan tangan dari manik manik yang dapat ditemui dan bahkan dicoba untuk dibuat sendiri sebagai kegiatan untuk mengisi waktu luang di rumah. selain dari manik manik ada macam macam kerajinan tangan dari kain perca, kertas, kardus yang dapat anda buat dirumah.

Kategori
Blog Kesenian

10 Teknik Dasar Anyaman Bagi Pemula

Anyaman, sesuai dengan penjelasan artikel sebelumnya, adalah sebuah karya yang terbentuk dari lipatan dan tindihan bahan yang menjadi satu. Membuat anyaman memperlukan 2 hal, bahan dan keterampilan. Berikut penjelasan untuk membuat anyaman dapat dilakukan dengan cara mempelajari teknik dasar anyaman.

Terdapat dua teknik dasar anyaman yang disesuaikan dengan jenis anyamannya. Berikut merupakan penjelasan teknik dasar anyaman:

Teknik Anyaman Rapat

Anyaman Dua Sumbu

Teknik dasar anyaman ini mempunyai beberapa sebutan lain yaitu Anyaman Silang, Anyaman Sasag, Anyaman Tunggal. Sasag menurut Purwadi dan Purnomo, merupakan bahasa sansekerta yang berarti sasak atau telur. Sasak adalah nama suku di Indonesia, mengingat mereka juga pengrajin anyam-anyaman.

Membuat anyaman dua sumbu dapat dilakukan dengan cara menyilangkan dua sumbu. Setiap bilah silangkan dengan bilah lainnya hingga terbantuk struktur bersilang. Posisi anyaman tidak harus selalu lurus, melainkan bisa membentuk garis miring. Akhir dari sumbu atau bilah akan diikat sehingga anyaman menjadi kuat.

Anyaman Tiga Sumbu

Teknik dasar anyaman ini mirip seperti teknik anyaman bilik. Perbedaannya terletak pada pola yang membentuk tiga arah. Bahan anyaman, yaitu pakan dan lusi akan disusun sesuai dengan tiga arah yang telah ditentukan.

Hasil dari teknik dasar anyaman ini akan ada dua yaitu anyaman tiga sumbu jarang dan anyaman tiga sumbu rapat. Sumbu jarang memberikan lubang yag renggang dan sumbu rapat akan memberikan kekuatan yang lebih kuat.

Khusus untuk anyaman tiga sumbu rapat, apabila dibentuk dengan pola bentuk heksagonal / segi enam beraturan, sering disebut dengan anyaman segi enam. Secara umum anyaman tiga sumbu sering digunakan untuk membungkus ketupat.

Anyaman Empat Sumbu

Teknik dasar anyaman empat sumbu mempunyai pola yang mirip seperti dua sumbu. Pola menyulam akan menyisip dan menumpangkan bahan, yaitu pakan dan lusi, secara satu sama lainnya dengan arah yang berbeda.

Perbedaannya dengan teknik dasar anyaman dua sumbu adalah bahan yang ditaruh berbeda arah akan lebih banyak jumlahnya. Akan ada empat buah sumbu yang terdapat di arah lainnya.

Teknik dasar anyaman empat sumbu termasuk teknik dasar anyaman yang mempunyai lubang dengan bentuk pola oktogonal / segi delapan beraturan. Nama lain dari teknik dasar anyaman empat sumbu adalah teknik dasar anyaman segi delapan karena mempunyai lubang dengan bentuk segi delapan beraturan.

Anyaman Bilik atau Anyaman kepang

Teknik dasar anyaman bilik ini sering disebut dengan teknik menganyam dua-dua. Selain itu nama lain nya adalah Anyaman Kepang, karena pembuatannya sama dengan membuat kepangan pada rambut. Bahan-bahan akan dianyam dengan cara menyilang secara berurutan dan bersamaan, sama seperti teknik dasar anyaman sasak.

Perbedaannya adalah renggangan atau sela yang dimasuki bilah dalam menganyam lebih variasi. Cara menggunakan teknik dasar anyaman ini adalah dengan menganyam bahan-bahan dengan menyilang secara bergantian dari kiri dan dari kanan. Teknik dasar anyaman ini umumnya digunakan untuk membuat bilik dan nyiru.

Artikel terkait:

Anyaman Teratai

Teknik dasar anyaman teratai adalah teknik menganyam bahan anyaman yang mempunyai tingkat kesulitan tersendiri. Teknik ini memerlukan keahlian namun dapat menghasilkan bentuk anyaman yang artistik dan indah.

Caranya melakukan pola ini adalah bahan bambu dibuat menjadi bentuk kotak-kotak menyerupai kembang teratai. Setelah terbuat maka selanjutnya adalah membuat blok-blok di berbagai sisi. Teknik dasar anyaman ini umumnya diterapkan buat membuat bilik dengan tujuan karya anyaman terlihat lebih indah.

Anyaman Cengkih

Sama seperti teknik anyaman teratai, teknik dasar anyaman cengkih cukup susah untuk dilakukan. Cengkih atau cengkeh, sesuai dengan namanya, hasil dari pola anyaman ini akan membentuk pola memanjang yang menyerupai kembang cengkih/cengkeh.

Cara membuat anyaman cengkih dilakukan dengan cara penggabungan beberapa teknik dasar anyaman tergantung dari hasil akhir yang diinginkan. Sesuai dengan penjelasan gambar, bisa  Teknik dasar anyaman cengkih umumnya dibuat menjadi barang-barang seperti kipas, tolok, sangku, atau benda anyaman lainnya. Hasil akhir dari anyaman cengkih yang paling sering dijumpai secara umum adalah kipas sate.

Anyaman Lilit

Teknik dasar anyaman lilit, sesuai namanya polanya membentuk sebuah lilitan. Cara membuat pola anyaman lilit adalah dengan cara melilitkan dua bilahan atau rautan secara bergantian pada pondasinya. Lilitan pada teknik dasar anyaman lilit dapat dibuat menjadi variasi.

Pola lilitan akan disesuaikan dengan desain yang diingan dari hasil jadi anyaman tersebut. Pola ini bersifat kuat karena lilitannya yang mengikat satu sama lain sehingga cocok untuk barang-barang besar. Contohnya adalah tempat penyimpanan barang, contohnya adalah tas, toples, tempat pensil, keranjang buah-buahan dan lainnya.

Teknik Anyaman Renggang

  • Makrame

Teknik dasar anyaman renggang dibuat dengan cara menyimpulkan bahan dengan menggunakan tangan atau alat pengait seperti jarum. Gerakan menyimpul menjadi teknik utama dalam menciptakan pola makrame. Simpulan tersebut akan membentuk sebuah sambungan berpola. Hasil dari pola makrame contohnya adalah sweater, keset, kain taplak meja, dan lain-lain.

Cara membuat makrame ada empat teknik yaitu teknik simpul kepala, teknik simpul rantai, teknik simpul mati, teknik simpul tunggal. Penggunaan teknik tersebut dapat digunakan secara individu atau digabung untuk mendapatkan hasil lebih variatif. Membuat makrame membutuhkan suatu barang yang menjadi penyanggah makrame. Pada umum nya digunakan barang seperti kayu kecil yang halus atau menggunakan barang sejenisnya seperti badan pensil.

Setelah persiapan membuat makrame, penyangga dan benang selesai, maka makrame siap dibuat. Langkah pertama adalah dengan mengaitkan benang dengan teknik dasar anyaman makrame yang telah disebutkan. Simpul yang paling mudah adalah simpul kepala karena gerakan menyimpulnya sama dan mudah dimengerti. Pola yang telah terbentuk diulangi lagi sehingga menjadi rangakain simpul yang disebut sennit. Setelah selesai, maka sennit akan digabungkan dan diikat menjadi makrame.

Membuat anyaman memerlukan bahan untuk pengerjaannya. Beberapa bahan yang dapat dijadikan anyaman adalah:

1. Bambu

Bahan yang sangat sering dipakai untuk bahan anyaman karena bentuknya dan sifatnya yang lentur. Bambu yang sering dipakai untuk membuat anyaman adalah jenis Bambu Apus atau disebut Bambu Ori oleh suku jawa. Membuat bambu tersebut menjadi bahan dasar anyaman maka pertama harus ditebang. Setelah ditebang maka akan dibuat menjadi sayatan-sayatan tipis untuk dianyam. Anyaman bambu sering dipakai untuk menjadi aksesoris.

2. Plastik

Anyaman sangat go green karena menggunakan plastik, tidak harus baru, tapi plastik bekas. Bahan plastik bekas dapat diolah kembali menjadi bilahan plastik sehingga dapat dipakai kembali. Bilahan tersebut kemudian dibuat menjadi anyaman sesuai dengan pola yang diterapkan. Bahan plastik sangat kuat dan awet sehingga akan tahan lama. Sering dibuat menjadi tikar atau aksesoris seperti tas.

3. Kertas

Bahan anyaman berikutnya adalah kertas, bahan yang sangat dapat mudah dibeli dengan harga murah dan ditemukan. Kertas dapat digunting dengan kecil-kecil sehingga membentuk pola dan dibuat menjadi anyaman sederhana. Bahan kertas yang mudah rusak tidak dapat dijadikan menjadi peralatan lain. Umumnya bahan kertas dijadikan sebagai dekorasi saja.

4. Rotan

Bahan rotan menjadi salah satu alternatif lain selain bambu untuk ketahanannya dan kelenturannya. Sama dengan bambu, rotan harus diproses terlebih dahulu menjadi kecil sehingga bisa dianyam. Anyaman dari rotan sangat sering digunakan untuk menjadi furnitur menggantikan meja, kursi, lemari, dan lain-lain.

5. Daun Pandan

Bahan anyaman yang sudah cukup jarang dipakai, daun pandan. Dahulu daun pandan digunakan untuk membuat ayaman tikar. Zaman sekarang ini daun pandan lebih sering digunakan untuk membungkus jenazah yang akan dikubur. Penggunaan tersebut menyebabkan orang untuk menghindari daun pandan sebagai anyaman.

6. Eceng Gondok

Bahan pengganti dari bambu dan rotan adalah eceng gondok. Tanaman eceng gondok cukup mudah ditemukan sehingga harganya menjadi lebih murah. Eceng gondok memiliki struktur yang cukup kuat walau tidak sebanding bambu dan rotan. Penggunaan eceng gondok sebagai anyaman ditujukan kepada masyarakat menengah kebawah dapat membeli.

7. Mendong

Bahan unik berikutnya adalah mendong. Asal mendong adalah dari tanaman mendong, mirip alang-alang, dapat ditemukan di rawa atau tempat tergenang air. Bahan mendong harus dicuci dengan sangat bersih lalu dijemur sampai kering. Mendong akan diberikan pewarna dan pengawet agar tahan lama. Mendong sama seperti eceng gondok, digunakan untuk ditujukan kepada masyarakat menengah kebawah.

Kategori
Kesenian Sejarah

6 Pakaian Adat Kalimantan Timur

Pakaian Adat Kalimantan Timur – Provinsi Kalimantan Timur menyimpan beragam kesenian dan kebudayaan, mulai dari lagu daerah sampai tarian adat, salah satunya Tari Kancet Punan Letto. Salah satu ciri khas tradisionalnya adalah pakaian adat Kalimantan Timur.

Berbagai jenis pakaian adat Kalimantan Timur memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan latar belakang budaya setiap suku. Makna dan fungsinya pun berbeda, seperti digunakan untuk upacara adat, acara pernikahan dan lainnya.

Lebih jelas lagi soal pakaian adat Kalimantan Timur, semua sudah terangkum pada artikel di bawah.

Yuk disimak, inilah dia 6 pakaian adat Kalimantan Timur!

Pakaian Adat Kalimantan Timur

1. Pakaian Adat Dayak Kenyah

Suku Dayak Kenyah punya baju adat yang disebut dengan Ta’a (untuk wanita) dan Sapei Sapaq (untuk pria).

Pakaian adat Kalimantan Timur dari Dayak Kenyah ini memiliki beragam corak, misalnya gambar harimau dan tumbuhan serta burung enggang seperti yang ada di Tari Burung Enggang.

Busana Ta’a yang untuk wanita terdiri dari da’a atau semacam ikat kepala yang terbuat dari pandan, sapei inoq atau baju atasan, serta ta’a  atau bawahan berupa rok.

Sedangkan busana Sapei Sapaq atasan berbentuk rompi ditambah dengan paduan bahawan berupa cawat yang dinamakan abet kaboq, kemudian dilengkapi dengan aksesoris mandau diikat di pinggang.

2. Pakaian Adat Suku Kutai

Pakaian adat Suku Kutai disebut kustin, berasal dari kata kostum yang mengandung arti pakaian kebesaran suku Kutai.

Dulunya di zaman Kutai Kartanegara salah satu pakaian adat Kalimantan Timur ini digunakan oleh golongan menengah ke atas untuk upacara pernikahan.

Pakaian adat Kalimantan Timur terbuat dari bahan beludru dengan dominasi warna hitam, lengan panjang dan berkerah tinggi dengan ujung – ujungnya berhias pasmen.

Baju adat kustin berbeda antara pria dan wanita, berikut ini detailnya:

  1. Busana pria dipadukan celana panjang dan dipasang dodot rambu. Pada bagian kepala ada setorong, yakni penutup kepala berbentuk bundar dengan berhiaskan lambang berwujud wapen.
  2. Busana wanita pada bagian belakang ditambahkan kelibun warna kuning berbahan sutra dan diberi tambahan sanggul.

3. Pakaian Adat Bulang Kuurung

Pakaian adat Kalimantan Timur selanjutnya ada bulang kuurung yang salah satu baju adat tradisional dari suku Dayak. Pakaian adat ini biasanya digunakan untuk melakukan ritual atau acara adat.

Terdapat beberapa jenis bulang karuung, di antaranya:

  • Pakaian tanpa lengan
  • Pakaian dengan lengan pendek (dokot)
  • Pakaian dengan lengan panjang (lengke)

Baca Juga: Lirik, Arti, dan Makna Lagu Ampar-Ampar Pisang

4. Pakaian Adat Bulang Burai King

Pakaian adat bulang burai king juga merupakan busana adat yang berasal dari Suku Dayak. Hampir seluruh masyarakat Dayak memiliki pakaian adat Kalimantan Timur yang satu ini karena wajib digunakan pada saat upacara adat.

Ciri khasnya berupa manik – manik dan bulu burung yang disusun secara rapi sehingga terlihat indah dan menarik.

5. Pakaian Adat Sakai

Pakaian adat Kalimantan Timur berikutnya baju ada sakai yang memiliki ciri khas berupa batik celup Kutai. Busana yang satu ini hanya untuk wanita saja.

Model dari pakaian adat Kalimantan Timur yang satu ini berlengan panjang dan bawahan memakai tapeh badong, dilengkapi aksesoris berupa kalung tiga susun, kembang goyang tiga cabang dan menggunakan tajok mawar serta tapak langit atau sanggul yang dililit bunga melati. Untuk menyelaraskan busana, baju adat sakai dibuatkan untuk pria juga.

6. Dayak Ngaju

Dayak ngaju adalah pakaian adat yang diwariskan dari kebudayaan Suku Dayak meskipun pakaian adat Kalimantan Timur yang satu ini tidak dominan di provinsi ini.

Baju adat dayak ngaju dibuat dari bahan – bahan alami, seperti serat alam, kulit siren, atau kayu nyamun. Setelah itu, dibubuhi warna dan corak ciri khasnya.

Detail busana adat ini sendiri untuk para wanita berupa baju rompi, rok pendek, ikat kepala berhias bulu burung enggang, kalung manik – manik, ikat pinggang dan gelang tangan.

Sedangkan untuk para pria berupa rompi, bagian bawah ada kain sebatas lutut, ikat kepala berhias bulu burung enggang kemudian dilengkapi dengan ikat pinggang serta mandau, kalung manik – manik dan perisai kayu.

Sekian rangkuman mengenai 6 pakaian adat Kalimantan Timur. Semoga bermanfaat!

Kategori
Kesenian

Mengenal 7 Tradisi Unik Ciri Khas Betawi

JAKARTA , Wisatarumahjiwa.com – Betawi merupakan salah satu suku di Indonesia yang mempunyai beragam tradisi yang unik. Suku Betawi mayoritas penduduknya bertempat tinggal di DKI Jakarta, sebagian lainnya ada di pinggiran kota seperti Bekasi, Depok, dan Tangerang. Salah satu tradisi yang dimiliki Suku Betawi yang masih lestari, salah satunya saat menyambut Bulan Suci Ramadhan yaitu Nyorog.

Nyorog merupakan tradisi membawa makanan dan bingkisan kepada sanak saudara serta tokoh tertua yang ada dalam keluarga masyarakat Betawi. Berikut macam-macam tradisi unik lainnya khas Suku Betawi yang sepatutrnya terus dilestarikan:

1. Nyorog

Dalam tradisi nyorog, makanan yang dibawakan oleh orang yang lebih muda kerumah saudaranya yang lebih tua atau yang dituakan. Nyorog lazimnya dilakukan sepekan sebelum puasa. Mereka yang datang biasanya membawa bingkisan berupa sembilan bahan pokok (sembako) seperti telur, gula, kopi beras, atau makanan siap saji.

Tujuan dari tradisi nyorog yakni sebagai ajang silaturahmi antar sanak saudara serta menghormati keluarga atau tokoh-tokoh yang dituakan. Tradisi nyorog sebenarnya tak melulu dilakukan menjelang bulan Ramadhan tiba. Tradisi tersebut juga biasa dilakukan dalam acara pernikahan adat Betawi. Namun mirisnya, tradisi tersebut hampir punah di era millenial sekarang ini.

2. Ondel-Ondel

Ondel-ondel merupakan ikon DKI Jakarta yang tentunya memiliki sejarah panjang. Diketahui, ondel-ondel sudah ada sejak abad 16. Sejak itu, ondel-ondel mulai dikenal sebagai boneka raksasa yang diarak warga dari kampung untuk mengusir roh jahat dan harus menjalani proses ritual menyambangi makam kramat.

Ondel-ondel kini banyak digunakan sebagai sarana warga untuk mengamen dan menjadi tontonan dianggap merendahkan budaya Betawi. Padahal, sebelumnya ondel-ondel dianggap sebagai boneka sakral yang tak bisa digunakan oleh sembarang orang.

3. Tanjidor

Dahulu, tanjidor sering dimainkan untuk mengiringi atau mengarak pengantin. Diketahui, alat musik khas Betawi ini sudah ada sejak tahun 1600an. Tanjidor juga merupakan peninggalan kuno Portugis dan Belanda yang mesti dilestarikan. Alat musik ini bisa dimainkan oleh 7 hingga 10 orang pemain musik.

Para pemain tanjidor biasanya mengenakan pakaian seragam. Seragam yang dikenakan para pemain tanjidor yakni berupa pakaian tradisional Betawi seperti peci, sarung yang dikenakan di pundak, serta aksesoris betawi lainnya. Namun, kini tanjidor sudah cukup jarang ditemui kecuali pada acara pernikahan atau hajatan masyarakat Betawi yang masih menggunakan adat tradisional. Padahal, di negara asalnya tanjidor masih digunakan untuk mengiringi pesta Santo Gregorius.

4. Silat Beksi

Silat Beksi Betawi merupakan salah satu jenis pencak silat khas Indonesia yang masih banyak ditekuni hingga saat ini. Jurus ini diperkenalkan oleh seorang Tionghoa yang bernama Lie Ceng Oek dan jurus tersebut dibei nama Bie Sie, namun akhirnya berubah menjadi Beksi karena logat masyarakat Betawi saat itu.

Ada juga yang mengartikan Bek artinya pertahanan dan Sie artinya empat, yang berarti pertahanan empat arah. Diketahui, silat Betawi pun pernah menjadi alat perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajah di jaman pra kemerdekaan. Orang dengan keahlian silat yang tinggi akan dipanggil dengan sebutan jawara dan sangat disegani oleh banyak orang. Belajar bela diri bagi anak-anak betawi menjadi hal yang wajib, sama wajibnya dengan belajar mengaji.

Para jawara saat itu banya dibekali ilmu agama, karena kekuatan bukan hanya melalui ketahanan fisik, namun juga kekuatan batin. Kini eksistensinya hanya sebagai pelengkap upacara pernikahan dan pentas budaya.

5. Lenong

Lenong merupakan kesenian teater tradisional khas Betawi. Jumlah pemain teater ini tidak lebih dari 10 orang dan tentunya wajib menggunakan dialog bahasa Betawi. Pada saat pertunjukan, pemain lenong ini sesekali melontarkan adu pantun sehingga menimbulkan keunikan jalan ceritanya. Biasanya lenong diiringi menggunakan gambang kromong sebagai iringan musiknya.

Eksistensi lenong sempat terjun bebas hingga kembali bangkit dan dipopulerkan oleh tayangan televisi pada 1970. Untuk membawakan sebuah pertunjukan lenong, para pemainnya harus melakukan ungkup yakni sebuah upacara khusus yang berisikan doa dan sesaji. Namun, sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal lenong hanya sebatas pertunjukan teater yang menggelitik perut penonton.

6. Palang Pintu

Tradisi ini merupakan sebuah kesenian Betawi yang merupakan paduan antara silat dan juga pantun. Palang pintu juga menjadi salah satu rangkaian dalam pernikahan orang Betawi. Pada tradisi ini, setiap pengantin pria akan mendapat tantangan dari mempelai wanita untuk menguji kepiawaian bela diri serta kepandaian dalam mengaji.

Diketahui, tokoh Betawi, Pitung (1874-1903) ternyata telah menjalani tradisi ini saat hendak memperistri Aisyah, yang merupakan putri jawara dengan julukan ‘Macan Kemayoran’, Murtadho. Istilah palang pintu dikalangan masyarakat Betawi diartikan sebagai menghalangi orang lain yang akan memasuki daerah tertentu, dimana suatu daerah memiliki jawara alias pendekar yang siap menghadang. Palang pintu lazimnya muncul saat acara pernikahan atau besanan.

7. Tari Lenggang Nyai

Tarian ini diciptakan oleh Wiwik Widiastuti, koreografer Yogyakarta pada 1998. Tarian ini menjadi populer dan sering ditampilkan pada acara seni dan pariwisata dalam negeri hingga mancanegara. Tari lenggang nyai dibawakan oleh empat hingga enam gadis kecil, bisa dibilang merupakan paduan dari gaya cokek, tari topeng, dan ada pengaruh China. Uniknya, gerakan tarian ini menggambarkan karakter dan cerita dari Nyai Dasimah.

Kategori
Kesenian Sejarah

Tari Lego-lego

Banyak cara yang dilakukan rakyat Indonesia untuk mewujudkan sila ketiga, Persatuan Indonesia. Cara-cara tersebut bahkan telah dilakukan sejak sebelum kemerdekaan Indonesia dan terus diwariskan turun temurun hingga kini. Salah satunya bisa kita lihat melalui Tari Lego-lego yang berasal Pulau Alor-Pantar, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Tari Lego-lego merupakan salah satu tari yang melambangkan persatuan. Hal yang unik dari tari ini adalah semua orang bisa ikut serta berpartisipasi menjadi penari. Tanpa memandang jenis kelamin, agama, warna kulit, suku, klan, bahkan status sosial, seluruh penari bergandengan tangan melingkari Mesbah sambil menari bersama.

Tidak terbatasnya jumlah penari, membuat Tari Lego-lego bisa dibawakan oleh puluhan bahkan ratusan orang. Durasi waktunya pun tidak dibatasi. Tari ini bisa dibawakan selama beberapa menit atau bahkan semalaman suntuk.

Artikel Seputar Tarian Daerah Indonesia Lainnya:

Gerakan dalam Tari Lego-lego cukup sederhana dan bisa dengan mudah diikuti oleh para penari pemula. Gerakan tari ini didominasi oleh gerakan kaki maju-mundur dan ke kanan-kiri. Meskipun sederhana, para penari harus membawakannya dengan kompak agar tercipta gerakan yang indah dan mampu menjaga keseimbangan seluruh peserta.

Tari ini merupakan salah satu kebiasaan nenek moyang masyarakat Alor. Sejak dahulu, nenek moyang Alor selalu melakukan pekerjaan secara gotong royong atau bersama-sama. Seusai melakukan pekerjaan itu, mereka akan berkumpul dan menari melingkari Mesbah (benda yang disakralkan) sambil melantunkan puji-pujian pada Dewa-dewa sebagai ucapan syukur.

Pada zaman dahulu, Tari Lego-lego dibawakan untuk memperingati keberhasilan atau selesainya sebuah kegiatan, seperti keberhasilan panen, pernikahan, pembukaan kawasan ladang baru, pembangunan rumah adat, hingga menyambut pasukan perang yang memenangi pertempuran. Seiring perkembangan zaman, Tari lego-lego pun kerap dibawakan dalam acara penyambutan tamu dan festival-festival budaya, agar semakin banyak yang mengenal tari persatuan ini.

Tari Lego-lego dibawakan dengan iringan musik serta selingan pantun dan syair. Pantun ini akan dibawakan oleh dua orang juru pantun atau biasa disebut juru pukong. Juru pukong adalah laki-laki yang dituakan dan paling banyak mengetahui syair-syair. Kehadiran juru pukong membuat Tari Lego-lego tidak hanya untuk menjalin persatuan, tapi sekaligus proses transfer ilmu dari tetua kepada masyarakat atau penari.

Syair-syair yang didendangkan dalam Tari Lego-lego banyak mengandung sejarah (sejarah nenek moyang, suku, dan perpindahan) serta petuah-petuah untuk menjaga kerukunan dan saling menghormati sesama, meskipun berbeda suku, agama, dan ras.

Setiap wilayah Pulau Alor-Pantar memiliki musik pengiring Tari Lego-lego yang berbeda. Di daerah pesisir (Nuh Atinang) tari ini akan diiringi gong dan gendang. Sementara di daerah pegunungan (Nuh Mate), tari ini hanya diiringi oleh suara hentakan kaki dari para penari pria serta gemerincing gelang kaki dari penari wanita.

Selain perbedaan alat musik pengiring, dusun-dusun di Pulau Alor-pantar juga memiliki lagu pengiring yang berbeda-beda. Misalnya, lagu Boling Pati yang berisi harapan kesembuhan dan kesehatan kerap didendangkan di Dusun Malal. Sedangkan di Dusun Retta, lagu yang kerap dinyanyikan adalah Ringgi Eamanang yang berisi permohonan untuk kemakmuran dan menjaga kekayaan alam.

Meskipun tiap daerah memiliki musik pengiring, lagu, dan syair yang berbeda, Tari lego-lego tetap dibawakan dengan cara yang sama, yaitu dengan bergandeng tangan membentuk lingkaran.

Sambil melakukan gerakan-gerakan tari, semua penari akan diberikan sajian berupa sirih pinang dan minuman sopi yang berasal dari satu wadah yang sama. Menari sambil bergandengan tangan serta makan dan minum dari wadah yang sama, memiliki arti khusus bahwa masyarakat Alor (asli maupun pendatang) tidak akan terpecah belah dan terus bergandengan tangan untuk membangun kampung dan negeri. Tari Lego-lego adalah gambaran wujud sila ketiga Pancasila yang disajikan dengan indah oleh masyarakat Alor.

Kategori
Blog Kesenian Sejarah

10 Alasan untuk Jatuh Cinta Pada Jogja

Jogja adalah penggoda ulung yang pandai memikat hati siapa saja yang datang berkunjung. Dalam waktu singkat saja, ada begitu banyak orang dibuat jatuh cinta olehnya. Mulai dari kesederhanaan, keramahan, seni dan budaya, kuliner hingga ritme hidup yang berbeda dan khas menjadi alasan mengapa banyak orang tak ingin pergi dari tempat ini. Jogja dengan senang hati menjadi saksi jungkir baliknya kehidupan muda Anda. Ia juga jadi rumah bagi ribuan orang dari berbagai pelosok nusantara yang ingin membuka mata terhadap ilmu pengetahuan. Lebih dari itu, Jogja akan menemani Anda ketika beranjak dewasa atau menghabiskan masa tua. Itulah hal yang membuat Anda menjadi tergila-gila pada Jogja. Ia tak sekedar sederhana, namun juga terbuka bagi siapa saja yang ingin menjadi bagian darinya.

Baca Juga:

1. JOGJA ITU SEDERHANA DAN RAMAH

Kesan pertama yang Anda rasakan selama berada di Jogja adalah sederhana dan ramah. Kekasih yang satu ini tahu betul caranya mengambil hati tiap orang yang datang. Siapa yang tak suka dengan sebuah kesederhanaan, terlebih lagi jika hal itu disandingkan dengan sebuah keramahan tanpa balas. Keduanya menjadi kolaborasi yang pas yang sudah mengakar sejak berabad-abad silam dan terus terjaga hingga sekarang. Ia juga tak pernah berubah, meskipun telah sekian lama Anda tinggalkan. Ia masih ramah dan sederhana seperti yang Anda kenal dulu.

2. JOGJA ITU BERSENI DAN BERBUDAYA

Di tengah kuatnya pengaruh budaya luar yang tak pernah jengah menyusup masuk ke dalam budaya lokal, Jogja tak lantas menyerah begitu saja. Ia tetap mampu menjaga nilai-nilai seni dan budaya yang telah ada sejak berabad-abad silam. Terkadang memang terkesan kuno, tapi disadari atau tidak, kedua hal tersebut merupakan penyeimbang kehidupan masyarakat. Seni dan budaya yang melekat padanya adalah kepribadian Jogja yang tak mungkin luruh digerus zaman.

3. JOGJA ITU FOTOGENIK

Jogja dalam kamera selalu terlihat rupawan. Tak ubahnya seorang model cantik nan fotogenik, ia terlihat menarik meskipun dipandang dari berbagai sudut. Paras menawannya tak berubah sejak dahulu, bahkan semakin hari, ia tampak semakin muda. Jika sudah begini, bagaimana kita tak jatuh cinta padanya?

4. JOGJA ITU GUDANG TEMPAT-TEMPAT MENARIK

Hampir setiap sudut Jogja itu mempesona. Ia hadir bagai sebuah Indonesia mini. Bayangkan saja, puluhan pantai, candi, goa, tempat belanja hingga wisata sejarah tersebar di berbagai pelosok kota gudeg ini. Sehingga wajar saja bila piknik asyik menjelah tempat-tempat menariknya adalah salah satu kegiatan wajib bagi mereka yang datang ke Jogja.

5. JOGJA ITU RUMAH BAGI PARA MAHASISWA DAN PELAJAR

Setiap tahunnya, ada ribuan mahasiswa dan pelajar yang datang berduyun-duyun untuk menimba ilmu di kota ini. Universitas-universitas dan sekolah-sekolah terkemuka seperti berkumpul jadi satu, menjadi rumah yang mendewasakan bagi mereka yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia. Tahun demi tahun dilewati dan tanpa disadari, kita mulai terbiasa dengan semua yang ada di sini, entah itu soal selera, watak hingga ritme kehidupan yang tentu saja berbeda dengan tempat asal. Di tempat inilah para pelajar dan mahasiswa belajar hidup mandiri, lepas dari orang tua hingga akhirnya menemukan cinta sejatinya di Jogja.

6. JOGJA ITU MISTIS TAPI ROMANTIS

Siapapun yang pernah tinggal di Jogja pasti tahu tentang mitos penguasa laut selatan yang konon begitu cantik nan mempesona atau tentang suara drumband yang tiba-tiba terdengar di pagi buta tanpa tahu dari mana asalnya. Mitos tersebut begitu santer berkembang di masyarakat sehingga tak heran jika tempat ini terkesan mistis. Namun, di balik semua mitos nan mistis itu, Jogja juga hadir dalam rupa yang romantis. Cerita tentang senja di pantai selatan hingga berbelanja di Malioboro, semuanya terasa manis karena itu terjadi di Jogja.

7. JOGJA ITU SERBA MURAH

Predikat sebagai kota pelajar yang telah disandang Jogja selama berwindu-windu menjadikannya sebagai sahabat yang baik, tak hanya bagi para pelajar, melainkan bagi siapa saja yang tinggal di sana. Jogja menjadi rumah yang nyaman bagi mereka yang berkantong pas-pasan. Tak ada yang perlu ditakutkan, karena rupiah sebesar sepuluh ribu saja sudah berarti makan enak.

8. JOGJA ITU SURGA KULINER

Orang yang berasal dari luar Jogja sering berkata, “Ah…Jogja itu apa-apa manis, sampai-sampai nasi putih pun manis!” Itu hal yang wajar karena mereka hanya kenal bakpia dan gudeg saja. Namun, di balik parasnya yang manis, Jogja juga menjadi pusat kuliner serba pedas yang bisa membuat perut mulas. Ada pula kuliner nusantara yang dapat mengobati rasa rindu akan kampung halaman. Jogja tak melulu hadir dengan kuliner manisnya, ia bahkan begitu pandai dan kreatif membuat olahan yang mungkin hanya akan Anda temui di sini.

9. JOGJA ITU SANTAI

Rasanya tak berlebihan jika Jogja diberi julukan kota yang santai, di mana kehidupan berlangsung tanpa tergesa-gesa. Iramanya terasa lebih lamban dan tenang, namun ia pasti. Anda tak harus memulai perjalanan berjam-jam sebelum berangkat kuliah, sekolah atau bekerja karena ia lebih lengang dari kota-kota lain. Anda pun tak harus tergesa-gesa, karena ia bukan pendidikan militer. Anda cukup melakukan semuanya dengan santai dan normal.

10. JOGJA ITU RUMAH BAGI SEMUA ORANG, DARI YANG KREATIF HINGGA HIPERAKTIF ATAUPUN TAK AKTIF SAMA SEKALI

Di Jogja, semua jenis manusia diterima dengan tangan terbuka, mulai dari anak-anak yang kreatif menciptakan sesuatu, hiperaktif sehingga tak bisa diam barang sebentar saja, hingga yang tak aktif sama sekali. Mereka akan diberi tempat yang sama nyaman dan layaknya. Jogja terbuka bagi siapa saja tanpa tebang pilih. Ia bagai ibu asuh yang dengan sabar mendidik anak-anaknya menjadi diri sendiri. Ia tak pernah memaksa kita menjadi orang Jogja, tapi kita sendirilah yang akan dengan senang hati menganggapnya sebagai rumah kedua karena kita merasa diterima dan tetap dihargai di sini.

Kategori
Kesenian

Baju Adat Ambon

Ambon adalah sebuah suku yang terletak di Maluku, provinsi ini juga memiliki sejarah kebudayaan yang paling tua diantara provinisi lain di Indonesia. Hal tersebut menjadikan Maluku semakin kaya akan adat dan budaya. Salah satu adat yang masih dilestarikan hingga saat ini, yaitu baju adat Ambon. Berikut ini Budayayanesa akan membahas lengkap tentang pakaian adat Suku Ambon.

Artikel Serupa:

  1. Baju Adat Batak
  2. Baju Adat Betawi

Ciri-Ciri Keunikan Baju Adat Ambon

Baju adat Ambon Maluku dikenal dengan nama Cele atau Salele, berupa kain sederhana yang memiliki nilai seni dan estetika tinggi. Cara penggunaan pakaian adat ini tidak serumit pakaian adat pada umumnya. Selain itu, baju adat ini juga dilengkapi dengan beberapa aksesoris untuk mempercantik tampilannya. Berikut penjelasan mengenai keunikan aksesoris pada baju adat Ambon:

  1. Konde, bentuk konde yang digunakan wanita Ambon hampir sama dengan konde pada umumnya. Hanya saja, wanita Ambon menggunakan konde bulan dengan warna perak atau emas yang berkilau.
  2. Sisir konde, berfungsi untuk menjaga kekokohan konde agar tidak mudah jatuh atau lepas.
  3. Kak kuping, bentuknya mirip dengan bunga dan dipakai bersamaan dengan konde. Jumlah kak kuping yang dipakai pada baju cale, yaitu 4 kak kuping.
  4. Kain lenso, merupakan aksesoris yang mirip dengan sapu tangan. Digunakan pada bagian pundak dengan bantuan peniti. Menurut sejarah, penggunaan kain ini tidak lepas dari campur tangan pihak Belanda.
  5. Bunga ron, fungsinya sama seperti kak kuping yaitu digunakan pada konde wanita Ambon. Bunga ini terbuat dari papeceda atau gabus, kemudian bunga ini dililitkan pada konde.

Baju Adat Ambon

Ambon memiliki baju adat yang bermacam-macam, dan jumlahnya cukup banyak. Setiap baju adat memiliki nilai kebudayaan dan sejarahnya tersendiri. Berikut uraiannya:

  1. Baju Cele

Baju cele ini menjadi ikon baju adat Ambon, desainnya memang sederhana namun memiliki nilai filosofis tinggi. Baju cele dibuat dengan kain merah bermotif garis perak atau emas, bahan yang digunakan baju ini cukup tebal namun masih nyaman saat dipakai. Baju cele untuk perempuan, dipakai bersama kebaya atau kain tenun dengan warna senada.

Sedangkan untuk laki-laki, baju cele dipakai dengan kemeja sebagai baju dalaman, kemudian ditutupi dengan kain cele. Untuk bagian bawahnya, bisa dibarengi dengan celana bahan warna hitam atau putih.

  1. Kebaya Putih Tangan Panjang

Dahulu kebaya putih ini hanya boleh digunakan oleh kalangan tertentu seperti bangsawan, wanita kerajaan, dan guru. Dibuat dari kain brokat putih, kemudian dihiasi bordir dan kancing di beberapa bagian. Untuk melengkapi pakaian adat ini, wanita Ambon biasanya menggunakan kaos kaki putih, sandal putih, canela, serta karkupeng.

  1. Kebaya Dansa

Sesuai dengan namanya, kebaya ini digunakan untuk datang ke pesta dansa atau pesta rakyat. Bentuknya yaitu kemeja dengan leher bundar tanpa kancing, dibuat dari kain polos bermotif bunga kecil. Uniknya, kebaya dansa ini dapat digunakan oleh perempuan dan laki-laki.

  1. Kebaya Hitam Gereja

Kebaya ini terbuat dari brokat hitam, yang dibuat menjadi kebaya berlengan panjang. Kebaya hitam gereja, bisa dipadukan dengan sarung brokat sebagai bawahannya. Ada pun beberapa aksesoris pelengkap seperti canela hitam, kain lenso, kaos kaki putih, dan sanggul tusuk haspel. Sesuai dengan namanya, baju ini hanya digunakan oleh umat kristiani Ambon saat ibadah ke gereja.

  1. Baju Nona Rok

Baju ini terbuat dari kain putih berbahan brokat lembut dengan motif bunga kecil, kemudian dibentuk menjadi kebaya panjang. Semua aksesoris yang dipakai pada baju ini, hampir sama dengan yang dipakai pada baju cele.

  1. Baniang Putih

Baju ini merupakan baju adat asal Maluku Tengah, dan hanya dipakai oleh laki-laki. Bentuknya mirip dengan kebaya dansa, hanya saja baniang putih dilengkapi dengan kancing pada kerahnya. Biasanya baniang putih digunakan sebagai dalaman jas, serta dipakai untuk acara resmi.

  1. Pakaian Raja Maluku

Pakaian ini didominasi oleh warna putih dan merah, serta dihiasi dengan motif berwarna emas. Model pakaiannya mirip dengan jubah panjang, dilengkapi dengan tali pinggang dan sebuah tongkat yang pada saat itu mejadi alat komunikasi. Jika dilihat sekilas, pakaian ini memang sudah mencerminkan kegagahan dari orang yang memakainya. Tentunya baju ini tidak bisa dipakai oleh sembarang orang.

  1. Manteren Lamo

Sama seperti sebelumnya, pakaian manteren lamo ini adalah baju yang di pakai oleh kerajaan Maluku. Bentuknya yaitu jas merah yang tertutup, dilengkapi dengan sembilan kancing perak. Hiasan bordir juga menjadi pelengkap jas tersebut mulai dari leher, saku, dan ujung lengan. Warna merah yang ada pada jas ini, akan memberikan kesan wibawa dan perkasa bagi pemakainya.

  1. Kimun Gia

Kimun gia adalah pakaian sejenis kebaya, yang digunakan oleh wanita Ambon segala umur. Uniknya, warna yang digunakan akan berbeda seiring dengan berbedanya usia pemakainya. Seperti untuk wanita muda, warna yang dipakai adalah warna terang untuk menyimbolkan jiwa muda. Tentunya pakaian kimun gia ini dilengkapi dengan berbagai aksesoris, dan sanggul sebagai ciri khas baju Ambon.

Zama dahulu, pakaian kimun gia ini ditujukan sebagai pembeda kelas sosial antara rakyat jelata dan sultan. Namun sekarang pembeda tersebut sudah hilang, dan tidak ada lagi sekat yang terjadi pada masyarakat Ambon.

Baju Adat Ambon untuk Menikah

Baju adat Ambon yang digunakan untuk menikah yaitu baju cele, karena memang baju ini yang paling populer dan sudah menjadi ikon Suku Ambon. Saat ini sudah banyak desainer yang membuat baju adat Ambon modern, terutama untuk pesta pernikahan. Baju cele dibuat dengan kain brokat putih dengan renda kecil sebagai variasi, juga dimodifikasi dengan kerah bundar untuk bagian lehernya.

Selain itu berbagai aksesoris juga ditambahkan seperti sanggul, tali kaeng, mistiza, dan cenela atua sandal selop khas Ambon. Sedangkan untuk pria, bisa menggunakan kebaya dansa atau baniang putih yang sama-sama memiliki kerah bundar agar terkesan mewah.

Baju Adat Ambon untuk Anak-Anak

Zama dahulu anak-anak Ambon terutama anak perempuan, hanya memakai baju kimun gia dengan beragam warna sebagai pembedanya. Namun, zaman sekarang sudah banyak yang menjual semua jenis baju adat Ambon untuk anak-anak. Tentunya dengan ukuran yang pas dan bahan yang lembut agar aman dipakai oleh anak.

Biasanya anak-anak akan membutuhkan baju adat seperti ini, ketika ada acara penting di sekolahnya. Kamu bisa mencarinya dengan mudah, karena sudah banyak tersedia di pasaran. Selain itu, harganya relatif terjangkau karena pembuatannya tidak serumit baju adat untuk orang dewasa.

Sebagai salah satu pulau tertua di Indonesia, Ambon memang memiliki banyak sekali adat dan budaya yang diwariskan. Terutama dalam hal pakaian, ada banyak jenis baju dan aksesoris khas Ambon yang patut untuk dilestarikan. Jika dahulu baju-baju adat tersebut digunakan sebagai pembeda kasta, saat ini pembedaan tersebut sudah dihapuskan karena semua masyarakat dianggap setara.

Kategori
Kesenian

Baju Adat Batak

Indonesia memiliki banyak budaya, salah satunya yang terkenal adalah budaya Batak. Selain makanan khas dan logat, keistimewaan suku yang berdiam di provinsi Sumatera ini adalah baju adat Batak. Coraknya yang beragam dan juga hiasan yang beragam membuat baju adat suku Batak juga cocok untuk busana prewedding.

Penamaan suku Batak tergantung dari wilayah tinggalnya. Nama baju adat Batak berbeda, tergantung dari bagian dan dari sub suku Batak mana. Jenis-jenis kain serta motif juga berbeda sebab terpengaruh dari lingkungan, adat dan masih banyak lagi. Kamu tentunya ingin lebih banyak mengetahui perihal baju adat ini, kan? Budyayanesia akan menjelaskannya untukmu.

Artikel Serupa:

  1. Baju Adat Betawi
  2. Baju Adat Ambon

Baju Adat Batak Toba

Batak Toba merupakan suku yang tinggal di Sumatera Utara, tepatnya di wilayah Danau Toba. Berbeda dengan baju adat dari suku Batak yang lain, baju Batak Toba terbuat dari kain ulos yang dililitkan, baik untuk pria maupun wanita. Sedangkan untuk pakaian suku Batak lainnya, biasanya terdiri dari atasan dan bawahan.

Warna dari kain ulos suku Batak Toba ini cerah, biasanya didominasi warna kuning emas dan putih perak. Untuk warna kuningnya juga bisa berasal dari sulaman benang emas atau putih dari benang perak, yang sengaja disematkan di sela kain.

Contoh dari pakaian adat Batak Toba ini adalah seperti yang dikenakan artis cantik Astrid Tiar ketika menikah. Dia terlihat cantik dengan balutan baju berwarna kuning emas dengan ikat kepala berwarna merah, sedangkan sang suami mengenakan tudung kepala yang berbentuk lancip.

Baju Adat Batak Mandailing

Suku Batak Mandailing merupakan suku yang berdiam di wilayah Padang Lawas, Mandailing Natal, dan juga Tapanuli Selatan. Budyayanesia mengamati bahwa suku Batak Mandailing merupakan suku yang banyak terpengaruh oleh budaya Islam yang dibawa Kaum Padri Minangkabau.

Busana adat Batak Mandailing tidak berbeda jauh dengan Batak Toba, keduanya sama-sama menggunakan kain ulos sebagai dasar dari pakaian tersebut. Hanya saja, yang membedakan keduanya adalah warna dominannya. Untuk busana adat Batak Mandailing, warna merah adalah warna yang lebih banyak dipakai, yang juga dipadukan dengan nuansa emas.

Pakaian untuk kaum lelaki adalah baju dan celana panjang yang dilengkapi dengan sarung yang dililitkan di pinggang. Selain itu, terdapat pula aksesoris berupa kalung dan gelang tangan. Hal yang membedakan pakaian adat Batak Mandailing dengan batak lainnya terdapat pada ikat kepala. Jika pria suku batak lain hanya menggunakan kain yang dililitkan, lelaki Mandailing menggunakan kopiah besar berwarna hitam beraksen emas.

Perempuan Mandailing juga mengenakan busana berlengan panjang serta bawahan berupa kain yang dililitkan hingga terlihat seperti rok. Selain itu, terdapat pula kain ulos yang diselempangkan di bahu. Untuk aksesoris yang digunakan wanita Mandailing berupa kalung, anting dan gelang dan juga mahkota.

Baju Adat Batak Karo

Hal yang menarik dari suku yang tinggal di daerah Karo, Sumatera Utara ini adalah mereka merupakan suku yang memiliki bahasa asing tersendiri, berbeda dengan suku Batak yang lain, namun pakaian adat mereka malahan terpengaruh dari campuran Sumatera Utara dan Aceh.

Walaupun warna dominan dari baju adat Batak karo juga merah dan hitam, tetapi pakaian mereka tetap bisa dibedakan karena kain yang digunakan berbeda. Kain yang dipakai untuk pembuatan busana masyarakat Karo disebut Uis Gara yang berarti kain merah. Uis Gara dibuat dari kapas yang dipintal. Pada kain merah ini diselipkan warna hitam atau putih dan juga benang emas maupun perak.

Selain busana adat, perhiasan adalah hal wajib bagi masyarakat Karo, bahkan juga untuk anak. Perhiasan emas menghiasi hampir di seluruh tubuh, terutama ketika upacara adat maupun pernikahan.

Baju Adat Batak Simalungun

Seperti yang Budyayanesia sampaikan di atas, kebanyakan nama suku Batak diambil dari wilayah mereka berdiam, begitu pula dengan suku Batak Simalungun yang banyak dijumpai di Kabupaten Simalungun. Ada banyak orang percaya bahwa suku ini sebenarnya adalah penduduk asli dari daerah India Selatan.

Sama seperti semua Suku Batak, masyarakat Simalungun juga mengenakan hiasan kepala. Hiasan kepala atau penutup kepala untuk lelaki disebut dengan Gotong, yang dibentuk dari lilitan kain yang ditumpuk tinggi dan lancip. Sedangkan ikat kepala pada wanita Simalungun disebut Bulang.

Baik lelaki maupun wanita Simalungun juga menggunakan kain yang disampirkan di bahu. Kain ini disebut suri-suri yang terbuat dari kain ulos, atau kain hiou bagi masyarakat Simalungun. Baju adat Batak Simalungun juga terpengaruh budaya Aceh, sehingga banyak wanita berhijab yang menggunakan baju adat ini.

Baju Adat Batak Nias

Suku yang tinggal di bagian barat Sumatera Utara, atau lebih tepatnya di Pulau Nias ini memiliki baju adat yang sedikit berbeda dengan Suku Batak lainnya. Jika Suku Batak lainnya cenderung memiliki motif dan corak yang mewah, maka Batak Nias jauh lebih sederhana.

Nama busana adat bagi wanita Nias adalah Oroba si Oli dan untuk lelakinya adalah Baru Oholu. Hiasan kepala masyarakat Batak Nias juga berbeda, sebab tidak didominasi oleh kain yang dililit, seperti kebanyak Suku Batak.

Untuk warna yang dipakai biasanya didominasi warna kuning dan merah. Bahkan jika kamu melihat lebih jauh, maka bisa terlihat bahwa busana adat Batak Nias hampir menyerupai baju yang dipakai para biksu di Bhutan. Walaupun unik, sayangnya, baju khas masyarakat Batak Nias ini jarang sekali yang ada di toko maupun tempat sewa baju adat.

Baju Adat Batak Samosir

Dulunya, Suku Batak Samosir menjadi satu dengan Suku Batak Toba sampai kemudian dipisahkan karena adanya pembagian wilayah. Hal ini juga yang menjadikan pakaian adat suku Batak Samosir mirip dengan Suku Batak Toba.

7 Alat Musik Petik Tradisional Indonesia

Warna yang mendominasi busana daerah masyarakat Samosir adalah putih dengan aksen perak. Untuk penutup kepala bagi lelaki Samosir berbentuk seperti kopiah dengan rumbai yang menutupi telinga. Banyak aplikasi e-commerce yang jual baju adat Samosir ini karena lebih mudah digunakan dan tidak perlu banyak lilitan.

Baju Adat Batak Angkola

Suku Angkola merupakan suku yang berdiam di Tapanuli Selatan, lebih tepatnya di sekitar daerah Sungai Batang Angkola. Perbedaan mencolok dari baju daerah Angkola ini terletak pada bagian hiasan kepala wanita yang lebih mirip dengan suntiang milik orang Padang, hanya saja bentuknya berbeda.

Selain itu, jika kebanyakan pakaian Suku Batak menggunakan warna merah, kuning maupun putih, maka masyarakat Suku Batak Angkola lebih memilih dominasi warna hitam. Namun, tentu saja tetap ditambahkan aksen benang emas guna menambah kesan anggun dan mewah.

Gambar motif yang ada di pakaian Suku Batak Angkola juga lebih sederhana. Untuk kain yang digunakan sebagai bawahan, baik pria maupun wanita, juga terbuat dari kain ulos.

Suku Batak ternyata tidak hanya yang berdiam di Medan saja. Ada banyak suku Batak dengan baju adat Batak dan budaya mereka yang juga beragam. Hal ini semakin melengkapi kebhinekaan Indonesia yang memiliki begitu banyak suku, budaya dan adat.

Kategori
Kesenian

Baju Adat Betawi

Budaya Betawi sangat lekat dengan kehidupan warga asli Jakarta. Budaya Betawi juga menjadi ikon DKI Jakarta. Salah satu kebudayaan yang tidak pernah ditinggalkan adalah baju adat Betawi. Sama seperti daerah lainnya, Betawi juga memiliki pakaian adat sejak berabad-abad lalu.

Hingga saat ini, budaya Betawi masih dilestarikan. Hal tersebut bisa dibuktikan melalui tradisi hingga acara pernikahan yang masih menggunakan pakaian adat Betawi. Kali ini, Wisatarumahjiwa akan membahas filosofi dan berbagai jenis pakaian adat khas Betawi.

Post Serupa:

  1. Baju Adat Batak
  2. Baju Adat Ambon

Keunikan dan Ciri Khas Baju Adat Betawi

Nama Betawi berasal dari Batavia yang dulunya diberikan oleh Belanda saat masa penjajahan. Keunikan yang dimiliki oleh budaya Betawi bisa dilihat dari gaya hunian, baju adat, hingga tradisi yang masih dilakukan hingga saat ini.

Menurut sejarah yang ada, Betawi bukanlah suku asli Jakarta. Namun, kebudayaan dan tradisinya terkenal sebagai ikon budaya Jakarta. Beberapa bentuk kebudayaan Betawi yang sering Kamu lihat hingga sekarang adalah ondel-ondel, kerak telor, dan gambang kromong. Selain itu, Kalian juga bisa menemukan suku Betawi di Tangerang.

Nama baju adat Betawi juga berbeda-beda. Hal itulah yang menjadi ciri khas dan membedakan dengan baju adat daerah lainnya. Berikut ini adalah beberapa jenis pakaian adat khas Betawi yang harus Kita semua ketahui:

Baju Adat Betawi untuk Pria

Ada beberapa jenis pakaian adat Betawi khusus pria yang dilengkapi dengan atribut. Berikut ini adalah penjelasan mengenai pakaian adat khas Betawi untuk laki-laki:

  1. Celana Motif Batik

Tidak seperti celana pada umumnya, bentuk dari celana khas Betawi adalah seperti kolor dengan karet yang berada di bagian pinggang. Celana ini memiliki panjang dengan ukuran hingga di bawah lutut. Motif batiknya sendiri terkesan cukup natural.

Warna kain batik yang biasanya digunakan dalam pembuatan celana ini adalah coklat, putih, dan hitam.

  1. Baju Koko atau Sadariah

Baju koko khas Betawi memiliki nama lain Sadariah. Model Sadariah hampir sama dengan baju koko yang biasa dikenakan oleh laki laki. Hal yang membedakan baju Sadariah dan baju koko adalah motifnya.

Sadariah tidak memiliki motif karena hanya polos saja dengan warna putih. Sadariah digunakan oleh laki-laki yang dipanggil dengan sebutan abang. Artinya, pakaian ini hanya diperuntukkan bagi dewasa.

  1. Selendang

Selendang menjadi salah satu atribut dari pakaian adat khas Betawi yang dipakai oleh para laki-laki. Selendang ini tentunya berbeda dengan yang biasa dipakai oleh wanita. Selendang khas Betawi disebut dengan sarung atau sorban.

Cara pakai selendang ini adalah dilipat dan diletakkan di pundak, kemudian dikalungkan di bagian leher.

  1. Pakaian Keseharian

Para laki-laki Betawi memiliki pakaian keseharian sendiri. Pakaian tersebut terdiri dari Sadariah celana berukuran tanggung. Kemudian, ditambahkan aksesoris sarung yang diikat pada bagian pinggang, sabuk berwarna hijau, dan peci warna merah.

  1. Aksesoris Peci atau Kopyah

Aksesoris ini hampir mirip dengan penutup kepala berwarna hitam yang digunakan oleh umat muslim saat beribadah. Penutup kepala tersebut adalah peci atau kopyah digunakan dalam keseharian laki-laki Betawi.

Artikel Terkait:

7 Permainan Tradisional Indonesia

Biasanya, peci atau kopyah ini memiliki warna hitam. Namun, ada juga yang berwarna merah dengan bahan beludru.

Baju Adat Betawi untuk Wanita

Wanita Betawi juga memiliki pakaian adatnya sendiri, berikut ini adalah nama baju Betawi untuk wanita:

  1. Baju Kurung

Pakaian adat ini khusus digunakan oleh para perempuan. Baju Kurung adalah pakaian keseharian yang bisa dipakai oleh wanita Betawi. Baju ini dibuat dalam model lengan pendek dengan warna yang mencolok.

Saat ini, para desainer telah memodifikasi baju Kurung dengan menambahkan beragam warna. Selain itu, ada juga desainer yang menambahkan saku di bagian depan baju. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan penggunanya saat menyimpan sesuatu.

Bagi perempuan berhijab, saat ini baju Kurung telah dimodifikasi dengan gaya modern. Anda hanya tinggal menyesuaikan warna hijab dengan baju Kurung yang digunakan untuk acara tertentu.

  1. Kain Sarung Motif Batik

Kain sarung ini adalah salah satu atribut dalam pakaian adat Betawi khusus perempuan. Kain tersebut digunakan untuk menutupi bawahan dan kepala. Biasanya, warna yang digunakan dalam kain ini adalah terang dengan motif geometri. Warna kain sarungmya juga disesuaikan dengan baju kurung yang dipakai.

  1. Kerudung

Selain kain sarung motif batik, para perempuan Betawi juga mengenakan kerudung untuk menutupi bagian kepala. Kerudung tersebut berbentuk selendang yang biasa dipakai. Cara pemakaian kerudung ini cukup simpel, yakni diletakkan di bagian kepala tanpa mengencangkan sisinya dengan jarum atau peniti.

Umumnya, kerudung ini dipakai oleh perempuan Betawi saat mengikuti ajang atau kontes bergengsi. Tidak hanya itu, mereka juga menggunakan kerudung ini saat acara pemilihan abang none.

Saat ini, Anda bisa menemukan baju adat Betawi modern di berbagai platform marketplace. Harga yang ditawarkan pun bervariatif, yaitu mulai dari Rp100.000,- hingga Rp300.000,- tergantung bahan dan kualitas.

Bagi Anda yang tinggal di Jakarta Timur, sudah banyak tempat atau toko online yang menjual pakaian adat khas Betawi. Jika kalian ingin sewa pakaian adat Betawi, bisa mencarinya di media sosial atau platform marketplace. Anda hanya tinggal melihat gambar pakaian adat yang cocok dengan keinginanmu.

Baju Adat Betawi untuk Menikah

Saat mengadakan upacara pernikahan, masyarakat Betawi hingga sekarang menggunakan pakaian adat. Pakaian adat tersebut merupakan perpaduan dari beberapa kebudayaan, seperti Arab, Melayu, dan Tionghoa. Contoh baju adat Betawi untuk menikah adalah sebagai berikut:

Selain itu, pakaian pengantin laki-laki Betawi juga disebut sebagai Dandanan Care Haji. Ketika menikah, pengantin laki-laki menggunakan jubah panjang dan penutup kepala berwarna merah. Jubah ini memiliki dua bagian, yakni bagian luar berbahan kain beludru dan bagian dalam berbahan kain halus warna putih.

Penutup kepala yang digunakan disebut dengan sorban atau disebut Alpie. Agar terlihat lebih cocok, pengantin laki-laki menggunakan alas kaki dalam bentuk sepatu pantofel.

Pengatin perempuan Betawi umumnya mengenakan pakaian adat dengan nama Rias Besar Dandanan Care None Pengantin Cine. Pakaian ini berbentuk blus gaya Cina dengan bahan satin warna cerah. Blus ini umumnya dipadukan dengan rok panjang bergaya duyung atau Kun.

Pakaian pengantin ini dibuat dari kain satin yang berwarna hitam atau merah. Bagian kepala kemudian dipasangkan kembang goyang yang dilengkapi dengan penutup wajah. Kemudian, mereka juga menggunakan perhiasan seperti gelang listing, sanggul bunga melati, hingga kalung lebar. Alas kaki yang digunakan berbentuk selop yang mirip perahu.

Baju Adat Betawi untuk Anak-Anak

Tidak hanya dewasa saja, pakaian adat khas Betawi juga bisa dikenakan oleh anak. Umumnya, pakaian adat tersebut berbentuk kebaya encim. Jika Anda tinggal di Bekasi, maka bisa menemukan tempat jual baju adat untuk anak melalui online.

Jika ingin beli pakaian adat khas Betawi untuk anak-anak, Kamu tidak perlu lagi mencarinya di berbagai toko fisik. Sebab, Wisatarumahjiwa bisa membelinya secara online dengan mudah dan aman.

Nama baju adat Betawi memang memiliki makna tersendiri bagi masyarakatnya. Sebab, mereka mengenakan baju adat tersebut untuk beraktivitas atau pun menghadiri acara adat. Masyarakat Betawi menghargai budayanya melalui pakaian yang dikenakan. Hal itulah yang membuat pakaian adat khas Betawi dan budayanya terkenal hingga mancanegara.

Kategori
Kesenian

7 Alat Musik Petik Tradisional Indonesia

Wisatarumahjiwa.com — Keragaman suku membuat Indonesia kaya dengan tradisi dan hasil kebudayaan masyarakat, salah satunya alat musik petik tradisional.
Alat musik petik ini menghasilkan suara atau nada dari getaran dawai ketika dimainkan.

Jika jenis alat musik petik modern yang kita tahu antara lain gitar atau biola, sedangkan alat musik petik tradisional Indonesia sangat beragam serta berasal dari banyak provinsi.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut deretan alat musik petik tradisional asli Indonesia yang sampai saat sekarang masih bisa dijumpai serta dilestarikan.

1. Hasapi

Hasapi yaitu alat musik petik asal Batak Toba, Sumatra Utara dan sering disebut Kecapi Batak dengan bentuk panjang seperti botol memiliki dua buah senar, berbahan dasar kayu.

Bagi masyarakat Batak, Hasapi seperti benda sakral karena biasa digunakan dalam upacara adat sebagai alat musik pengiring yang dipadukan dengan seruling gambang atau gendang.

2. Japen

Japen adalah alat musik tradisional Kalimantan Tengah berbentuk menyerupai gitar, yang tercipta dari akulturasi budaya antara Suku Dayak dan para pedagang China di Kalimantan.

Alat musik japen terbuat dari kayu dengan empat buah senar yang dihiasi ornamen ala Suku Dayak. Nada yang dihasilkan pun hampir mirip seperti musik nuansa kebudayaan Tionghoa.

3. Sasando

Alat musik tradisional sasando berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari.

Sasando terbuat dari bambu khusus yang berbentuk tabung panjang dengan lengkungan pada bagian sisinya. Bagian lengkung yang ini berfungsi sebagai lubang resonansi sasando. Meski tradisional, sasando cukup terkenal hingga mancanegara.

4. Jentreng

Jentreng atau istilah lainnya Tarawangsa merupakan alat musik sejenis kecapi yang ukurannya lebih kecil serta mempunyai tujuh buah dawai.

Berasal dari Jawa Barat, keberadaan jentreng saat ini masih dilestarikan. Terutama untuk keperluan iringan musik tradisional nikahan, sunatan atau panen padi.

5. Kecapi Jawa Barat

Alat musik petik tradisional Indonesia yang satu ini cukup terkenal, yaitu kecapi asal Jawa Barat dan biasanya dipadukan dengan suling bambu atau gamelan.

Kecapi terbuat dari kayu dan mempunyai dawai berjumlah 18 hingga 20, yang biasanya menjadi pengiring pada tembang (lagu) sunda atau pupuh.

6. Sampek

Kemudian ada sampe atau sampek yang juga merupakan alat musik chordophone atau bunyinya dihasilkan dari dawai atau senar, asal Kalimantan Timur. Sampek biasanya dimainkan sebagai musik pengiring tarian tradisional.

Dalam Alat Musik Tradisional Sampek Kalimantan Timur (2016) tulisan Sri Ayu Mulyati, sampek memiliki empat buah senar. Posisi memegangnya mirip seperti gitar, badan sampek diletakkan di depan dada dan ditopang sejajar dengan paha.

7. Siter

Siter termasuk salah satu alat musik petik pada gamelan yang berasal dari Jawa Tengah. Jenis siter beragam, ada siter penerus ukurannya kecil serta celempung berukuran besar.

Alat musik petik tradisional Indonesia seperti siter ini masih dilestarikan terutama di Jawa, yang biasa dimainkan saat pagelaran seni atau upacara adat.

 

Kategori
Kesenian

Mengenal 15 Kesenian Tradisional Khas Sumatera Barat

Wisatarumahjiwa.com – Banyak sekali kesenian tradisional khas Sumatera Barat yang mungkin belum terlalu kamu ketahui. Indonesia memang dikenal sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang kaya akan suku dan bangsa.

Bagaimana tidak? Memiliki kurang lebih 34 provinsi dengan dikelilingi oleh beribu-ribu pulau, masing-masing dari provinsi memiliki bahasa daerah, makanan khas, hingga kesenian tradisional yang berbeda-beda. Maka dari itu, tak heran apabila Indonesia itu sendiri begitu erat dengan slogan Bhineka Tunggal Ika atau yang diartikan sebagai Berbeda Tapi Satu.

Nah, maka dari itu di dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang beberapa kesenian tradisional yang dimiliki oleh salah satu daerah di Indonesia, yaitu Sumatera Barat.

Penasaran? Yuk kita simak bersama-sama tentang beberapa kesenian tradisional khas Sumatera Barat, mulai dari lagu daerah, alat musik khas, hingga tarian tradisional yang mungkin banyak yang belum kamu ketahui.

Kesenian Tradisional Khas Sumatera Barat

1. Lagu Daerah

Berbicara tentang kesenian khas Sumatera Barat, maka kita tidak boleh lupa dengan berbagai lagu khas yang dimiliki oleh daerah satu ini. Mengapa? Karena lagu-lagu daerah biasanya tidak hanya diciptakan untuk didengarkan oleh masyarakat saja, melainkan juga menyiratkan makna yang cukup mendalam bagi siapapun yang mendengarkannya.

Tak hanya itu, lagu-lagu ini juga dibuat dengan menggunakan bahasa daerah yang sangat menunjukan keberagaman budaya dari musik Indonesia itu sendiri. Meski begitu, memang ada beberapa lagu daerah yang telah dimodifikasi dengan sentuhan modernisasi oleh para seniman agar dapat disesuaikan dengan masyarakat masa kini.

Namun, tentu saja hal tersebut juga tidak akan merubah esensi dari lagunya itu sendiri sehingga kita tetap bisa merasakan nuansa tradisional yang dihasilkan, sekaligus menghormati para seniman yang telah menciptakan lagu-lagu tersebut.

Gelang Sipaku Gelang

Lagu daerah yang menjadi salah satu kesenian tradisional khas Sumatera Barat yang pertama adalah lagu Gelang Sipaku Gelang yang sangat populer di kalangan anak-anak zaman dahulu dan sekarang. Bahkan, lagu satu ini juga sering diajarkan oleh para guru taman kanak-kanak kepada siswa untuk bisa memperkenalkan budaya Indonesia yang beraneka ragam.

Lagu Gelang Sipaku Gelang bercerita tentang perpisahan sehingga sering kali digunakan untuk mengajak pulang atau mengakhiri suatu acara. Tak jarang lagu ini juga digunakan sebagai pengganti lagu Sayonara.

Kampuang Nan Jauah di Mato

Bagi kamu kelahiran tahun 90 an, maka mungkin cukup familiar dengan kesenian tradisional khas Sumatera Barat satu ini. Lagu ini sempat dinyanyikan dengan begitu merdu dan nyaring oleh Chikita Meidy, seorang penyanyi anak-anak yang sangat sukses pada eranya.

Bahkan, dulu hampir setiap hari kita bisa mendengarkan dan menyanyikan lagu ini di lingkungan sekitar, baik itu bersama keluarga ataupun teman bermain, meskipun kita tidak lahir, tinggal, ataupun berasal dari suku Minang. Lagu Kampuang Nan Jauah di Mato bercerita tentang seseorang yang rindu dengan kampung halamannya ketika ia diharuskan untuk merantau ke kota atau provinsi lain untuk berbagai keperluan.

Dindin Badindin

Selanjutnya ada lagu Dindin Badindin yang sering kali digunakan sebagai iringan untuk tarian Indang. Dulu, lagu ini dijadikan sebagai sarana dakwah agama Islam dan dimainkan ketika pemuda ataupun pemudi tengah berpulang dari surau.

Namun, saat ini lagi Dindin Badindin sudah mengalami perubahan dalam liriknya. Diciptakan oleh Tiar Ramon, lagu ini juga dipopulerkan oleh Elly Kasim, seorang penyanyi yang sempat terkenal pada tahun 80 an.

Lah Laruik Sanjo

Tak hanya lagu Dindin Badindin, ternyata penyanyi Elly Kasim juga sempat mempopulerkan lagu tradisional Sumatera Barat lainnya, yaitu Lah Laruik Sanjo. Lagu yang diciptakan oleh Asbon Madjid ini bercerita tentang apa yang dilakukan oleh kebanyakan orang ketika waktu senja datang.

Namun kemudian, lagu ini juga sempat dilantunkan oleh Gumarang dengan versinya sendiri. Sehingga, lagu Lah Laruik Sanjo bisa kamu dengarkan dari dua versi, yaitu versi Gumarang dan versi Elly Kasim.

Anak Daro

Lagu daerah yang terakhir akan kita bahas adalah Anak Daro yang menceritakan tentang kebahagiaan sepasang pengantin baru yang baru saja mengadakan acara pernikahan. Tidak hanya akan menempuh hidup baru bersama, mereka pun juga bahagia karena seluruh anggota keluarga dan tamu turut hadir untuk memberikan selamat.

2. Alat Musik Tradisional

Nah, setelah kita membahas tentang beberapa lagu daerah yang disertai dengan aritnya, maka kesenian tradisional khas Sumatera Barat selanjutnya adalah alat musik tradisional. Tanpa alat musik, jelas lagu daerah yang dilantunkan oleh penyanyi tidak akan sempurna.

Alat musik tradisional Sumatera Barat dapat dikatakan memiliki sejarah yang cukup panjang dan begitu erat dengan nuansa religi Islam. Dimana, diawali pada era musik melayu Qasidah dan Gurindam pada tahun 635-160 ketika penyebaran agama Islam dimulai.

Alat musik Sumatera Barat sebagian besar berasal dari suku Minang yang memiliki ciri khas gayanya yang sering kali disebut dengan nama rentak Minang.

Bansi

Alat musik pertama yang masuk ke dalam salah satu kesenian tradisional khas Sumatera Barat adalah Bansi yang dimainkan dengan cara ditiup dan memiliki bentuk seperti silinder layaknya seruling.

Bansi dalam hal ini sebenarnya memiliki dua jenis, yaitu Bansi dari Sumatera Barat dan Bansi dari Aceh. Hanya saja, yang membedakan keduanya adalah Bansi dari Aceh yang memiliki ukuran lebih kecil.

Bansi terbuat dari bahan bambu talang atau bisa juga menggunakan bambu sariak yang merupakan jenis bambu kecil dan cukup tipis, yaitu sekitar 33,5 – 36 cm dengan diameter 2,5 – 3 cm. Jenis alat musik satu ini memiliki tujuh buah lubang yang masing-masing memiliki fungsinya tersendiri.

6 buah lubang sebagai pengatur nada dan 1 buah lubang udara yang digunakan sebagai tempat meniup alat musik itu sendiri agar mengeluarkan alunan indah.

Pupuik Tanduak

Alat musik tradisional dari Sumatera Barat selanjutnya adalah Pupuik Tanduak. Pupuik Tanduak itu sendiri berasal dari kata Pupuik yang berarti peluit dan Tanduak yang berarti tanduk. Maka, apabila disimpulkan maka Pupuik Tanduak merupakan salah satu alat musik tradisional peluit yang terbuat dari tanduk.

Terbuat dari tanduk kerbau, pupuik tanduak sebenarnya bukanlah sebuah alat musik yang digunakan untuk mengiringi nyanyian ataupun tarian. Karena suaranya yang memiliki nada tunggal, maka jenis alat musik satu ini biasanya digunakan sebagai penanda sholat Magrib, Isya, dan Subuh, ataupun sebagai adanya pengumuman dari pemuka kampung yang perlu didengarkan oleh para warga.

Sarunai

Sarunai atau juga sering disebut sebagai “Puput Serunai merupakan salah satu kesenian tradisional khas Sumatera Barat berupa alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik ini diperkirakan datang dari nama shehnai, yang merupakan alat musik dari dataran India Utara.

Namun, saat ini justru lebih dikenal sebagai alat musik tradisional masyarakat Minangkabau yang berkembang dan bisa kamu temukan di kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Lima Puluh Kota. Sementara, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Sarunai ini adalah batang padi, kayu, bambu, tanduk kerbau, dan daun kelapa.

Memiliki panjang sekitar 20 cm, Sarunai memiliki 4 buah lubang dengan selisih 2,5 cm sebagai pengatur nada dan sering kali dimainkan pada saat acara-acara adat seperti perkawinan, batagak pangulu, saat memanen padi, hingga untuk pertunjukan pencak silat Minang.

Rabab

Rabab merupakan salah satu jenis alat musik tradisional khas Minangkabau yang sering kali digunakan pada saat penyebaran agama Islam oleh Pedagang Aceh di masa lalu. Kesenian tradisional khas Sumatera Barat satu ini tumbuh dan berkembang di kebudayaan masyarakat Minangkabau.

Namun, saat ini justru sudah mulai tersebar di beberapa daerah dengan jenisnya masing-masing. Untuk saat ini, terdapat tiga jenis rabab, yaitu rabab darek, rabab pasisia, dan rabab piaman. Rabab darek merupakan jenis rabab yang tumbuh dan berkembang di masyarakat Minangkabau daerah darek yang meliputi Tanah Datar, Agam, dan Lima Puluh Kota.

Sementara itu rabab pasisia merupakan jenis rabab yang dikenal oleh masyarakat Minangkabau daerah Pantai Barat, terutama di Pesisir Selatan. Masyarakat yang tinggal di daerah Pesisir Selatan percaya bahwa rabab pasisia merupakan wujud eksistensi dari seni tutur kaba yang dikenal dengan nama basikambang.

Nah, terakhir ada rabab piaman yang memiliki 3 buah tali atau dawai dengan bentuk alat musik yang terbuat dari tempurung kelapa dan berfungsi sebagai resonator suara.

Talempong

Terakhir ada talempong yang merupakan jenis alat musik perkusi atau alat musik pukul khas suku Minangkabau. Talempong ini memiliki bentuk yang serupa dengan bonang dalam perangkat alat musik gamelan Jawa.

Kesenian tradisional khas Sumatera Barat ini terbuat dari bahan utama kayu yang disertai dengan batu zaman dahulu. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, talempong mulai dibuat dengan menggunakan bahan dasar logam seperti kuningan.

Terdiri dari beberapa unit dengan nada yang berbeda-beda, jenis alat musik satu ini menjadi sering digunakan sebagai pengiring dari berbagai pertunjukan tari atau penyambutan di suatu acara, seperti tari piring, tari pasambahan, dan tari gelombang.

3. Tarian Tradisional

Tarian daerah memang tidak bisa luput dari perhatian ketika kita berbicara tentang kesenian tradisional khas Sumatera barat. Karena, tarian itu sendiri memang sering kali dipentaskan di berbagai acara dan tak jarang pula ada yang sudah terkenal hingga ke mancanegara, seperti tari Saman yang berasal dari Aceh.

Nah, karena sangat menarik untuk ditonton, maka tarian tradisional juga sering kali menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis-turis yang tengah berkunjung di suatu daerah di Indonesia. Lalu, kira-kira apa saja sih jenis tarian tradisional yang dimiliki oleh Sumatera Barat? Berikut beberapa diantaranya.

Tari Piring

Pertama ada tari piring yang biasanya dilakukan oleh penari dalam jumlah ganjil, antara 3 – 7 orang. Penarinya pun dicampur laki-laki dan perempuan, dan tak jarang pula dilakukan secara berpasangan.

Pada awalnya, tarian tradisional satu ini dibuat untuk mengucapkan terima kasih dari masyarakat setempat karena hasil panen yang melimpah. Ritualnya pun dilakukan dengan membawa sesajen. Namun, ketika agama Islam masuk, maka tarian yang pada awalnya untuk melakukan ritual dialihfungsikan sebagai hiburan semata.

Tari Payung

Nah, selanjutnya ada tari payung yang juga merupakan salah satu jenis kesenian tradisional khas Sumatera Barat yang cukup dikenal. Sama halnya dengan tari piring, tari payung juga dilakukan secara berpasangan, namun dengan jumlah 4 – 8 penari.

Menggunakan payung sebagai media utamanya, tarian ini juga melambangkan kasih sayang. Menurut masyarakat sekitar, payung merupakan wujud perlindungan dari hujan dan panasnya terik matahari. Sehingga, makna dari tari payung itu sendiri ialah sepasang kekasih yang sedang membina kehidupan rumah tangga.

Tari Indang

Berikutnya ada tari Indang yang mungkin sudah tidak terlalu asing di telinga kita. Tarian yang juga bisa disebut sebagai tari Badindin ini biasanya dilakukan oleh 7 penari dan dibawakan oleh pria. Namun, seiring berjalannya waktu, wanita pun juga turut melakukan tarian satu ini.

Berdasarkan sejarah awal, tarian ini dibuat untuk menyebarkan dakwah agama Islam ketika dibawah oleh Syekh Burhanudin. Namun, seiring berjalannya waktu, tarian ini mulai turut dilakukan untuk hiburan atau seminar kebudayaan.

Tari Lilin

Sesuai dengan namanya, kesenian tradisional khas Sumatera Barat satu ini memang menggunakan lilin sebagai media utamanya. Tari lilin diambil dari cerita rakyat ketika seorang gadis ditinggal oleh tunangannya dan memutuskan untuk berdagang.

Nah, selama ditinggal itulah gadis tersebut juga kehilangan cincin pertunangan sehingga ia berusaha untuk mencarinya di tengah malam sembari membawa lilin di atas piring kecil. Akhirnya, gerakan sang gadis itulah dijadikan sebagai sebuah tarian dan lahirlah tari lilin.

Tari Pasambahan Minang

Terakhir ada tari pasambahan Minang yang bertujuan untuk menyambut tamu istimewa sebagai ucapan selamat datang sekaligus ungkapan rasa hormat untuk tamu yang diundang di dalam suatu acara pernikahan. Biasanya, sang pengantin pria akan datang ke rumah pengantin wanita, yang kemudian dilanjutkan dengan suguhan daun sirih.

Namun, seiring berjalannya waktu, tarian ini mulai diperagakan di dalam pentas seni dan bersifat hiburan semata. Sementara gerakan tariannya itu sendiri mencakup gerakan silat, langkah berserah, dan membungkuk.

Jadi, sekarang kamu sudah tahu kan bahwa ternyata kesenian tradisional khas Sumatera Barat sangatlah banyak dan beraneka ragam. Tentunya, kesenian yang ada jauh lebih banyak dibandingkan apa yang sudah kita bahas saat ini.

Indonesia memang dikenal dengan keanekaragaman suku dan budaya yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis-turis mancanegara. Maka dari itu, tak ada salahnya bagi kita untuk turut bereksplorasi mengunjungi daerah-daerah di Indonesia yang belum pernah kita kunjungi, bukan?

Kategori
Kesenian

Gambar Ilustrasi – Pengertian, Ontologi, Jenis, Fungsi & Contoh

Pengertian Ilustrasi

Gambar Ilustrasi adalah gambar yang menggambarkan suatu suasana, keadaan, atau hal abstrak lain yang tidak tampak agar memperoleh perkiraan representasif yang sesuai dengan hal yang ingin digambarkan. Itu adalah pengertian yang paling universal namun tetap spesifik untuk mendefinisikan gambar ilustrasi.

Banyak yang mengira bahwa ilustrasi tidak ada bedanya dengan gambar. Terkadang, apapun yang digambar, apalagi digambar manual dianggap ilustrasi. Padahal, sebenarnya hal itu kurang tepat.

Perbedaan Gambar Ilustrasi

Kunci yang membedakan gambar ilustrasi dengan jenis gambar lain adalah ilustrasi merepresentasikan sesuatu yang ingin digambarkan atau diilustrasikan. Sesuatu yang direpresentasikan tersebut dapat berupa teks eksplanasi, deskriptif, narasi, prosedur, adegan atau suatu hal lainnya yang bersifat abstrak dan tidak terjamah, sehingga harus dibuat gambarannya.

Contoh nyatanya adalah, bagaimana suatu teks cerita fiksi (novel) dapat dibuat ilustrasinya untuk membantu merangsang imajinasi pembaca. Sehingga, pembaca tidak hanya membayangkan sendiri apa yang ia baca, namun terdapat representasi nyata dari apa yang ia baca dan bayangkan berupa ilustrasi.

Representasi hasil dari ilustrasi tersebut dapat membantu pembaca agar lebih mudah dan menyenangkan dalam memahaminya.

Namun, terkadang beberapa orang yang cenderung lebih menyukai membaca (percayalah, ada orang yang seperti itu) menganggap ilustrasi seperti itu justru merusak imajinasi. Apalagi komik, namun hal tersebut sangatlah subjektif.

Buktinya, lebih banyak orang yang menyukai komik daripada novel. Hal Ini juga yang harus menjadi salah satu pertimbangan ilustrasi. Itu sebabnya, beberapa ilustrasi lebih baik dibuat tidak sejelas dan serealistis itu. Agar, apa yang dilakukan ilustrasi bukan menghancurkan imajinasi pembacanya, melainkan hanya membantu merangsang imajinasinya saja.

Pengertian Ilustrasi secara Ontologis

Pengertian atau hakikat mendalam mengenai pengertian suatu hal, termasuk ilustrasi dapat dicari dengan menggunakan pendekatan ontologis. Kita dapat memulainya dari etimologi atau asal-muasal kata tersebut. Kita akan langsung membahas mengenai makna dan hakikat ilustrasi. Sementara itu, pengertian gambar dapat dilihat di sini:

Etimologi Ilustrasi

Ilustrasi berasal dari kata bahasa latin illustrare yang berarti menyalakan, membuat cahaya, menerangi. Menerangi di sana, maknanya dapat diartikan sebagai “sesuatu yang menerangkan atau menjelaskan”.

Sementara itu, pendapat lain mengatakan bahwa ilustrasi berasal dari bahasa Belanda, yakni ilustratie, maknanya sendiri adalah suatu hiasan dengan gambar atau pembuatan sesuatu yang jelas (Nurhadiat & Dedi, 2004, hlm.54).

Secara etimologis dapat disimpulkan bahwa ilustrasi adalah suatu hiasan berupa gambar dan dapat berfungsi untuk menerangkan atau menjelaskan sesuatu.

Pengertian Gambar Ilustrasi Berdasarkan Makna Kamus (Leksikal)

Dalam KBBI, ilustrasi didefinisikan sebagai berikut: “gambar (foto, lukisan) untuk membantu memperjelas isi buku, karangan, dan sebagainya” (KBBI Daring, 2016). Sementara itu, dalam kamus Oxford, ilustrasi (Inggris: illustration) diartikan sebagai “gambar atau citra di buku, majalah, untuk dekorasi atau menjelaskan sesuatu”.

KBBI menerangkan bahwa ilustrasi secara spesifik adalah gambar atau foto yang memperjelas isi buku, karangan dan hal lainnya. Namun tidak hanya itu saja, Oxford melengkapinya dengan pernyataan bahwa ilustrasi juga dapat menjadi dekorasi saja.

Secara leksikal, dapat disimpulkan bahwa ilustrasi adalah gambar, foto, atau citra yang digunakan untuk menjelaskan atau memperindah sesuatu. Bukan hanya agar suatu hal dapat dengan lebih mudah dimengerti, ilustrasi juga dibuat agar sesuatu lebih menyenangkan untuk diperhatikan.

Bahkan, bisa jadi ilustrasi digunakan hanya untuk memperindah sesuatu saja. Contoh mutakhir dari penggunaan ilustrasi sebagai dekorasi adalah loading screen dari aplikasi Adobe Photoshop atau Adobe Illustrator yang menggunakan ilustrasi menarik untuk memberikan kesan indah dan menghibur pengguna yang sedang menunggu aplikasinya termuat atau terbuka.

Ilustrasi dalam perkembangan secara lebih lanjut ternyata tidak hanya berguna sebagai sarana pendukung suatu teks, tetapi biasa digunakan untuk menghiasi ruang kosong.

Pengertian Gambar Ilustrasi Menurut Para Ahli

Ilustrasi adalah terminologi yang dianggap sudah cukup jelas dan dapat berbicara sendiri mengenai arti dari katanya. Sehingga, tidak banyak Ahli baru yang membahas hakikatnya. Berikut adalah beberapa pengertian ilustrasi menurut para ahli.

Soedarso SP

Ilustrasi adalah suatu seni melukis atau seni menggambar yang diabadikan untuk kepentingan hal lain, bisa jadi memberikan penjelasan atau mengiringi suatu pengertian, misalnya ilustrasi dalam cerpen (Soedarso, 1990, hlm.1).

Rohidi

Pengertian gambar ilustrasi dalam seni rupa adalah pengambaran sesuatu melalui elemen rupa untuk lebih menerangkan, menjelaskan atau memperindah suatu teks, sehingga pembaca dapat ikut merasakan secara langsung melalui sifat-sifat gerak, dan kesan dari cerita yang disajikan (Rohidi, 1984, hlm.87).

Garha

Ilustrasi lebih mengarah pada pembentukan gambar bertema atau gambar adegan yang menggambarkan suatu peristiwa yang fungsinya memberikan penjelasan (Garha, 1980, hlm.30).

Rasjoyo

Dalam arti luas ilustrasi dapat didefinisikan sebagai suatu karya seni rupa yang bertujuan memperiejas sesuatu atau menerangkan sesuatu yang dapat berupa cerita atau naskah, musik atau gambar (Rasjoyo, 1994, hlm.63).

Fariz

Ilustrasi adalah bentuk ekspektasi dari ketidakmungkinan dan tak ada yang berbeda jauh seperti halnya angan-angan, yang sifatnya virtual atau maya, serta ilustrasi hadir dalam sebagai diverikasi; tulisan, gambar maupun suara (Fariz, 2009, hlm.14).

Jenis Gambar Ilustrasi

Soedarso (2014, hlm.566) menjelaskan bahwa berdasarkan tampilannya, gambar ilustrasi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Gambar Ilustrasi Naturalis, merupakan gambar yang memiliki bentuk dan warna yang mirip atau serupa dengan kenyataan yang ada di alam, tanpa adanya pengurangan atau penambahan.

Ilustrasi Dekoratif, merupakan ilustrasi yang berfungsi menghias dengan gaya penggambaran yang disederhanakan atau justru dilebih-lebihkan.

Gambar Ilustrasi Kartun, gambar yang cenderung memiliki bentuk lucu atau memiliki ciri khas tertentu dan banyak digunakan untuk menghiasi buku anak-anak, komik, dan cerita bergambar.

Gambar Karikatur, gambar ilustrasi yang memiliki gaya khas untuk melakukan penyimpangan terhadap proporsi bentuk tubuh agar karakter dari wajah seseorang semakin tampak dan terasa. Biasanya, karikatur digunakan untuk teks atau komik sindiran.

Cerita Bergambar, dalam jenis ini, ilustrasi tidak hanya mengilustrasikan sesuatu, tapi ikut menceritakan atau menjelaskan sesuatu melalui gambar yang biasanya berseri atau terdiri dari beberapa panel.

Ilustrasi Buku, memiliki fungsi untuk menerangkan dan menjelaskan teks yang terkandung dalam buku.

Ilustrasi Khayalan, merupakan ilustrasi yang menggambarkan atau memberikan gambaran hal yang abstrak dan bersifat imajiner (khayalan).

Tujuan Gambar Ilustrasi

Lalu apa tujuan ilustrasi? dari berbagai pemaparan yang telah disebutkan sebelumnya mungkin sudah jelas apa saja tujuan ilustrasi. Untuk menyimpulkannya, berikut adalah beberapa tujuan penggunaan ilustrasi.

  • Untuk menegaskan atau memperjelas pesan atau informasi yang ingin disampaikan.
  • Memberikan hiasan atau variasi lain dari informasi yang disampaikan, sehingga terasa lebih menarik dan menyenangkan.
  • Memudahkan pengonsumsi informasi dalam memahami bahkan mengingat informasi yang disampaikan.
  • Mengisi kekosongan yang terjadi dalam suatu layout (tata letak).
  • Putra dan Lakoro (2012, hlm.2) mengemukakan bahwa ilustrasi dalam sebuah buku bertujuan untuk menerangkan atau menghiasi cerita, tulisan, puisi atau informasi lainnya.
  • Memancing imajinasi pembaca dalam membaca buku cerita (prosa fiksi).
  • Memberikan gambaran atau representasi suatu hal yang abstrak dan tidak terjamah.

Fungsi Ilustrasi

Menurut fungsinya, ilustrasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Fungsi-fungsi ilustratif tersebut menurut Arifin & Kusrianto (2009, hlm.70-71) adalah sebagai berikut ini.

  • Fungsi Deskriptif, berarti gambar menggantikan uraian verbal berbasis teks atau tulisan. Melalui ilustrasi deskriptif, teks deskriptif dapat dilukiskan dengan lebih ringkas, menyenangkan dan berdampak pada uraian yang lebih cepat dan mudah untuk dipahami.
  • Fungsi Ekspresif, berarti memperlihatkan atau menyatakan suatu perasaan, situasi, atau konsep yang abstrak dan kurang terjamah oleh teks agar menjadi lebih mengena, tepat sasaran, dan berbentuk konkret. (contoh: memperlihatkan ekspresi suprasegmental: marah, senang, dsb)
  • Fungsi Analitis atau Sruktural, ilustrai memberikan rincian bagian demi bagian dari suatu benda atau hal lainnya, atau memperlihatkan suatu sistem dan proses secara detail, sehingga dapat dianalisis dan dipahami dengan lebih cermat dan mudah.
  • Fungsi Kualitatif, ilustrasi yang memberikan gambaran umum dari data-data statistik berupa grafik, diagram, tabel, foto untuk mempermudah manusia dalam mencerna data kualitatif yang didapatkan dari survey, observasi, eksperimen dan berbagai penelitian lainnya.
Kategori
Kesenian

Kerajinan Bahan Keras: Pengertian, Prinsip, Jenis & Proses

Pengertian Kerajinan Bahan Keras

Kerajinan bahan keras adalah produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras, solid, kuat, padat, dan tidak mudah untuk diubah bentuknya (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 46). Produk kerajinan dari bahan keras dapat dibuat dari bahan alam dan bahan buatan.

Keragaman jenis bahan kerajinan bahan keras dapat kita lihat dari berbagai produk-produk yang tersebar di berbagai daerah perkotaan dan pelosok desa. Contohnya, kerajinan dari bahan keras kayu, bambu, rotan, kaleng, kaca, dan sebagainya. Pasar lokal maupun impor telah mendominasi penggunaan bahan keras tersebut sebagai bahan kerajinan.

Kehadiran kerajinan bahan keras daya pikat dan keunggulan, terutama untuk konsumen yang mengejar keindahan klasik. Misalnya, bagaimana wilayah Jepara, Indonesia yang banyak menghasilkan kerajinan ukir kayu yang telah memikat pangsa dunia dengan mahakaryanya yang luar biasa indah dengan segala kerumitan detailnya.

Indonesia memang kaya akan budaya benda-benda kerajinan sebagai hasil budaya daerah. Selain itu, negeri ini juga menghasilkan banyak bahan alam yang dicari-cari oleh bangsa asing. Sehingga, kerajinan bahan keras dapat menjadi alat untuk memperkenalkan keragaman budaya Nusantara.

Oleh karena itu, sudah sewajarnya bagi kita untuk memanfaatkan dan melestarikan daya tarik dari benda kerajinan setiap daerah ini memiliki corak dan bentuk yang berbeda-beda dan memiliki ciri khas ini. Sehingga, kita dapat melestarikan budaya serta turut memajukan perekonomian bangsa melalui berkerajinan dengan bahan keras.

Berikut adalah berbagai pemaparan, pembahasan, contoh, cara, alat, bahan, serta proses dalam membuat kerajinan bahan keras, dimulai dari prinsip pembuatannya terlebih dahulu.

Prinsip Kerajinan Bahan Keras

Pengetahuan dalam keragaman bahan dan alat serta teknik yang digunakan dalam pembuatan kerajinan bahan keras merupakan cermin dari kepiawaian perajin dalam penciptaan karyanya. Salah satu pengetahuan umum dan mendasar yang harus diketahui untuk menciptakan kerajinan bahan keras adalah prinsip kerajinan bahan keras. Adapun prinsip pembuatan kerajinan bahan keras adalah sebagai berikut.

1. Keunikan Bahan Kerajinan Bahan Keras

Seperti kerajinan bahan lunak, keunikan bahan kerajinan masih menjadi salah satu prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat kerajinan bahan keras. Bahan yang dapat digunakan untuk menciptakan kerajinan bahan keras dapat dibuat dari bahan alam, bahan buatan, dan bahkan bahan limbah seperti bahan limbah organik, dan bahan limbah anorganik.

Tampak bahwa bahan dapat didapatkan dari mana saja. Seorang perajin hanya memerlukan ketekunan untuk dapat menciptakan sebuah produk kerajinan yang dapat dinikmati banyak orang dan bernilai jual. Selain itu, keunikan bahan kerajinan akan menambah nilai ekonomis dan daya tarik. Meskipun bahan fosil kayu atau kayu jati premium tampak sangat menggugah, bahan murah seperti limbah juga dapat memberikan daya tarik tersendiri berupa semangat pelestarian alam.

2. Keragaman Muatan Nilai dalam Produk Kerajinan Bahan Keras

Banyaknya macam bentuk produk kerajinan tidak lepas dari gagasan atau ide manusia yang dapat berawal dari suatu pemikiran dan kehendak melalui tindak cipta karsa. Selanjutnya, cipta karsa tersebut menghasilkan seperangkat karya secara fisik namun mengandung muatan pesan tertentu pula. Oleh sebab itu pesan yang dapat kita ciptakan atau picu (dirasakan penikmatnya) dapat dipilah menjadi:

  • Produk dengan nilai fungsional.
  • Produk dengan nilai informatif.
  • Produk dengan nilai simbolik.
  • Produk dengan nilai prestise (wibawa)

Memperhatikan dan mempertimbangkan seperti apa muatan yang dibawa oleh produk akan menentukan kualitasnya pula. Jika kita ingin membuat produk yang memiliki fungsional, maka salah kaprah jika kita malah sibuk dengan nilai simboliknya, begitu pun sebaliknya.

Namun, tentunya pernyataan kesalahan di atas hanyalah patokan kasar semata. Bisa jadi suatu produk dapat diciptakan melalui perpaduan beberapa nilai. Perlu menjadi catatan bahwa biasanya produk kerajinan yang berhasil biasanya hanya memiliki jenis nilai minim namun benar-benar mengena (sederhana namun apa yang ingin disampaikan jelas).

3. Aspek Rancangan dalam Produk Kerajinan Bahan Keras

Proses pembuatan sebuah produk kerajinan tidak terlepas dari salah satu unsur penting yaitu bagaimana melakukan pertimbangan saat membuat rancangan yang dapat melibatkan berbagai aspek teknologi serta mengandung tanggung jawab terhadap budaya bangsa Indonesia. Produk kerajinan mengandung banyak faktor yang perlu menjadi bahan acuan dan pertimbangan.

Adapun faktor-faktor permasalahan objektif yang diperlukan untuk diketahui sebelum perancangan adalah sebagai berikut:

  • Faktor Teknis yang meliputi: metode produksi yang handal, penerapan daya mesin atau manual, dan, tingkat kemahiran sumber daya manusianya.
  • Faktor Ekonomis, yakni: pemasaran yang tahan persaingan, sistem pemasokan atau distribusi, kebijakan penciptaan (hak cipta), nilai jual dan keberadaan suku cadang (sumber daya bahan dan alat), serta selera masyarakat terhadap produk tersebut.
  • Faktor Ergonomis: kenyamanan, keamanan, kesesuaian, dan kepraktisan.
  • Faktor Sains dan Teknologi: terdapat unsur kebaruan atau temuan baru (inovasi atau modifi kasi), selalu mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi.
  • Faktor Estetika: menampilkan bentuk keindahan, memiliki daya pikat, terjadi keserasian, penggarapan yang rinci/detail, perupaan atau pewarnaan, kesan atau gugahan yang ditampilkan.
  • Faktor Kondisi Lingkungan: nilai budaya, kondisi lingkungan atau wilayah setempat.

Jenis dan Karakteristik Kerajinan Bahan Keras

Terdapat dua jenis utama dari bahan untuk kerajinan bahan keras, yaitu bahan keras alami dan bahan keras buatan. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis bahan keras untuk kerajinan.

Bahan Keras Alam

Bahan keras alam adalah bahan untuk karya kerajinan yang diperoleh dari alam sekitar dan merupakan sumber daya alam baik hutan, bumi, maupun perairan di alam, misalnya di bentang alam Indonesia (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 12). Misalnya kayu, bambu, batu, rotan dan sebagainya.

Kebanyakan orang memilih benda keras untuk produk fungsional yang membutuhkan penggunaan dalam waktu jangka panjang. Karena kerajinan yang terbuat dari benda keras memiliki kecenderungan kuat dan tahan lama bahkan bertahun-tahun lamanya. Selain itu, bahan keras alam memiliki daya tarik tersendiri karena keaslian dan keistimewaan bahan asli yang natural dari alam.

Berikut adalah beberapa contoh bahan yang termasuk bahan keras buatan dan dapat digunakan untuk membuat kerajinan adalah kayu, bambu, dan rotan yang akan dijelaskan karakteristiknya di bawah ini.

1. Kayu

Banyak pohon yang kayunya dapat dimanfaatkan untuk bahan keras alami. Beberapa macam jenis kayu tersebut di antaranya adalah; albasia, pinus, mahoni, jati, hitam, nangka, kelapa, lame, albasia, sungkai, kamper, meranti, dsb.

Masing-masing kayu memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda. Namun, selain keras kayu juga secara umum memiliki serat atau urat kayu, dan lingkaran tahun yang indah. Kayu bersifat tahan lama dan dapat dibentuk dengan diukir. Sebagian dapat memuai karena perubahan suhu, tidak demikian untuk kayu jati. Ada yang memiliki beban ringan seperti lame dan albasia, ada pula yang berat seperti jati.

2. Bambu

Bambu memiliki batang yang kuat, namun akan terjadi pelapukan jika terkena air secara terus menerus. Berbeda dengan kayu yang utuh, bamboo memiliki rongga kopling di dalamnya, dengan ukuran diameter 1 hingga 20 cm. Sehingga bahan ini dapat dibuat sebagai wadah dalam kerajinan. Bambu jug memiliki ruas batang. yang unik.

Terkadang dalam pembuatan kerajinan, bentuk alami bambu sangat ditonjolkan. Tekstur batangnya halus meskipun tidak diamplas. Bambu dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuh.

3. Rotan

Memiliki batang yang kuat, bahkan lebih kuat dari bamboo, terutama pada bagian serat batangnya. Rotan yang dimanfaatkan sebagai kerajinan ada yang berongga dan ada yang tidak. Yang berongga mempunyai ukuran ½ cm hingga 1 cm. Sedangkan yang tidak berongga merupakan bagian dalam dari rotan.

Rotan memiliki ruas batang namun lebih samar dibanding bambu. Tekstur batangnya halus meskipun tidak diamplas. Rotan dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuhan. Rotan memiliki bentuk yang panjang bisa mencapai 10 meter karena hidupnya menjalar dan melilit, sedangkan panjangnya selalu bertambah.

Bahan Keras Buatan

Bahan keras buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah dan dicampur dengan bahan tertentu sehingga menjadi keras, dan memiliki sifat kuat dan tahan lama (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 13). Bahan-bahan yang digunakan untuk kerajinan berupa kaleng, kaca, dan sebagainya. Berbagai bahan keras buatan dan karakteristiknya akan dijelaskan pada pemaparan di bawah ini.

1. Kaca

Kaca memiliki wujud yang transparan dan bening. Ketebalannya bervariasi antara 1 mm hingga 2cm tergantung dari kebutuhan. Permukaannya licin dan mengkilap. Jika ingin dilukis maka harus menggunakan cat khusus yang dapat menempel pada permukaan kaca. Kaca dapat dilebur dan dibentuk dalam kondisi panas yang membuat wujudnya menjadi lunak.

2. Logam

Logam terdiri dari berbagai warna, ada yang perak, emas, ada yang kemerahan/kecoklatan, dan juga berwarna perak keabu-abuan. Bentuknya bervariasi, ada yang tebal dan berat, ada pula yang pipih dan tipis serta ringan. Logam mudah terkorosi (berkarat) oleh udara, sehingga tidak jarang dilapisi dengan krom atau lapisan emas murni untuk mengatasinya. Ada pula yang melapisinya dengan cat. Artinya, perawatan pada produk kerajinan logam juga cukup membutuhkan perhatian lebih agar tidak cepat pudar.

Proses Produksi Kerajinan Bahan Keras

Selain memiliki banyak pilihan bahan, teknik yang digunakan untuk menciptakan kerajinan bahan keras juga sangat bervariasi. Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk membuat kerajinan bahan keras di antaranya adalah teknik pahat/ukir, cukil, anyam, potong sambung, lukis, batik, tatah, dan sebagainya.

Beragam benda kerajinan dari bahan keras alam dan buatan dapat diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Semua disesuaikan dengan jenis bahan yang digunakan, kemanfaatan, dan rancangan produk kerajinan.

Oleh karena itu, proses produksi kerajinan bahan keras sangat bergantung pada produk apa yang akan dibuat. Untuk itu, berikut adalah beberapa proses produksi yang meliputi teknik, alat, bahan, dan langkah pembuatan kerajinan bahan keras berdasarkan bahan dan produk yang akan dibuat, dimulai dari kerajinan bahan keras alam.

Kerajinan Bahan Keras Alam

Beberapa proses produksi kerajinan bahan keras alam akan diuraikan secara singkat pada penjelasan di bawah ini, meliputi kerajinan kayu, bambu, dan rotan.

Proses Produksi Kerajinan Kayu

Indonesia memiliki hutan tropis yang banyak menyimpan kekayaan alam kayu terbesar di dunia. Kayu-kayu yang dihasilkan pun banyak macamnya. Di antaranya adalah kayu jati, kayu mahoni, kayu pinus, kayu sawo, kayu hitam, kayu nangka, kayu kelapa, dsb. Produk kerajinan yang dihasilkan dari kayu juga bervariasi, mengikuti teknik pembuatan dan tekstur kayunya.

Bahan Produksi Pembuatan Kerajinan Keras dari Kayu

Bahan utama yang digunakan dalam membuat kerajinan ini adalah kayu. Jenis kayu dapat dipilih dan disesuaikan dengan rancangan. Sehingga pada umumnya, bahan dari pembuatan kerajinan keras dari kayu meliputi:

  • aneka kayu,
  • lem kayu, dan
  • cat kayu.
Alat Produksi Pembuatan Kerajinan Bahan Kayu

Peralatan kerajinan bahan kayu di antaranya; gergaji, pahat, cukil, palu, kuas, amplas, dan beberapa mesin seperti; mesin bubut, mesin pemotong kayu, dsb.

Produk Kerajinan Kayu

Berikut ini adalah beberapa contoh kerajinan kayu yang selalu menjadi andalan Indonesia di setiap event pameran: a. bingkai foto ukir, b. vas bubut dan ukir, c. aneka rumah adat dan kendaraan, dan d. miniatur kendaraan.

Proses Pembuatan Kerajinan Kayu

Teknik yang dapat dilakukan dalam pembuatan kerajinan dari kayu diantaranya adalah teknik ukir, teknik bubut, teknik potong sambung, teknik bor, dan beberapa teknik lainnya. Dari sekian teknik tentunya yang paling sulit adalah teknik ukir, karena mengukir tidak sembarang orang bisa, diperlukan keterampilan yang baik agar hasilnya juga berkualitas dan tidak boros bahan dasar.

  • Cetak/gambar huruf, motif, atau ornamen yang akan dibuat di atas kayu.
  • Kayu yang dicetak dipotong dengan gergaji scroll.
  • Potongan huruf, motif, atau ornamen diberi warna dengan cat kayu glosi (mengkilap) atau dof (tidak mengkilap).
  • Susun huruf atau ornamen membentuk pajangan papan nama atau karya lainnya sesuai dengan keinginan. Beri lubang dan gantungan tali atau fungsi pajang lainnya.
Ragam Hias dalam Produk Kerajinan Kayu

Indonesia memiliki kekayaan budaya, begitu juga ragam hias Nusantara. Setiap daerah mempunyai ragam hias yang berbeda ciri khas yang satu dengan lainnya. Ragam hias Indonesia merupakan kekayaan bangsa yang belum dapat disaingi oleh bangsa lain di dunia. Berbagai ragam hias produk kerajinan kayu di Indonesia meliputi:

Ragam hias Toraja (Sulawesi Selatan),

masing-masing memiliki nama dan makna simbolis, jika diartikan semua melambangkan nilai-nilai budaya dalam kehidupan warga Toraja yang harus mematuhi larangan adat dan mencintai alam tempat tinggal.

Ragam hias Jepara (Jawa Tengah),

arah gerak garis ukiran yang pasti, mencerminkan adanya keteraturan, kepastian yang sejalan dengan landasan pola berfi kir yang tumbuh didalam masyarakatnya yang mentaati ajaran-ajaran agama.

Ragam hias Padang (Sumatera Barat),

ungkapan pepatah Minangkabau “alam takambang jadi guru”, bahwa alam memiliki makna yang mendalam dengan segala bentuk, sifat, serta segala yang terjadi di dalamnya, merupakan sesuatu yang dapat dijadikan sebagai pedoman, ajaran, dan guru.

Ragam hias Papua,

Bagi penduduk asli suku asmat, seni ukir kayu lebih merupakan sebuah perwujudan dari cara mereka dalam melakukan ritual untuk mengenang arwah para leluhurnya yang selalu berjuang dalam kehidupan yang akan membawanya ke alam kematian.

Kerajinan Keras dari Bambu

Tanaman bambu sejak dahulu telah dibudidayakan di Indonesia, India, dan Bangladesh. Istilah lain untuk bambu adalah buluh, aur, atau eru. Bambu merupakan sumber bahan bangunan yang dapat diperbaharui dan banyak tersedia di Indonesia. Dari sekitar 1.500 spesies bambu di dunia, 125 spesies asli tumbuh di Indonesia.

Bahan Pembuatan Kerajinan Bambu

Bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan bambu adalah bambu batangan atau pun yang sudah disayat, dan sebagainya. Adapun beberapa jenis tanaman bambu yang dapat dijadikan produk kerajinan adalah; bambu andong, bambu tali, bambu atter, bambu talang, bambu tutul, bambu cendani, bambu cengkoreh, dan lainnya.

Alat Pembuatan Kerajinan Bambu

Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan bambu adalah parang, palu, gergaji, pisau raut, tang, tatah, meteran, kuas, bor, dsb.

Produk Kerajinan Bambu

Produk kerajinan dari bahan bambu sudah banyak dibuat orang sejak dahulu kala. Keberadaaan sumber daya alamnya yang melimpah membuat kerajinan dari bahan bambu menduduki nilai jual yang relatif rendah, kecuali produk-produk berkualitas tinggi seperti interior rumah. Beberapa contoh dari kerajinan bambu, meliputi:

  • sandal dari bambu,
  • aneka alat rumah tangga,
  • kap lampu, dan
  • ranjang/tempat tidur dari bambu.
Proses Pembuatan Kerajinan Bambu

Proses pembuatan kerajinan bambu perlu pengetahuan yang tidak terlalu sulit. Kenali bambu dengan baik, agar ketika dibuat kerajinan, bambu tidak mudah pecah. Adapun cara memilih bambu yang baik untuk digunakan adalah:

  • Pilihlah bambu yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
  • Setelah ditebang, lalu potong sepanjang dua atau sampai tiga ruas.
  • Simpan di tempat yang sejuk dan tegakan hingga 5 sampai 6 hari.
  • Pilihlah bambu yang memiliki ruas paling panjang agar mudah dibentuk kerajinan apa saja.

Di bawah ini merupakan proses pembuatan kerajinan bambu untuk dibuat menjadi kopyah.

  • Pilih bambu, potong, buat iratan. Bambu iratan 0,3cm – 1,5cm dianyam. Anyam menyilang.
  • Pilih bambu, potong, buat iratan. Bambu iratan 0,3cm – 1,5cm dianyam. Anyam menyilang.
  • Potong kopiah persegi panjang, disambungkan satu sama lainnya. Buat potongan oval untuk tutup. Sambung dengan lem. beri hiasan pinggir.
  • Kopyah dapat dipadukan dengan berbagai warna. Di dalamnya bisa dimasukkan kopyah hitam dari kain agar lebih nyaman.

Kerajinan Rotan

Rotan atau rattan adalah sejenis tanaman akar-akaran liar yang banyak tumbuh di daerah hutan hujan tropis. Indonesia merupakan salah satu penghasil rotan terbesar di dunia karena hampir 30 % rotan mentah di dunia dihasilkan oleh Indonesia.

Bahan Pembuatan Kerajinan Rotan

Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan kerajinan rotan adalah rotan, yang terbagi dalam 3 bagian, yakni:

  • rotan kupasan/ kulit luar (pell) sebagai pengikat atau bahan anyaman,
  • rotan batang yang langsung dipoles, dan
  • rotan isi yang biasa disebut dengan fi trit/petrik.

Selain rotan, bahan lain yang dibutuhkan untuk pembuatan kerajinan bahan keras rotan adalah miyak tanah atau belerang untuk pemasakan, pelitur dan cat warna.

Alat Pembuatan Kerajinan Rotan

Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan rotan meliputi gunting rotan, palu, alat pembengkok, bor, amplas, gergaji, kompor, kuas cat, dsb.

Produk Kerajinan Rotan

Berbagai kerajinan rotan yang umumnya dibuat umumnya adalah alat-alat perabotan rumah tangga seperti meja, kursi, tutup lampu, tutup makanan, tempat payung, almari, dan tempat tidur. Namun, beberapa pengrajin juga membuat mainan seperti kuda-kudaan bahkan boks ayunan tempat tidur bayi. Contoh produk rotan lainnya adalah hiasan gerobak becak, aneka tas Kalimantan, dan tas rotan masa kini.

Proses Kerajinan Rotan

Setelah dibersihkan dari pelepah yang berduri, rotan harus dilakukan pengawetan dan terlindung dari jamur blue stain. Secara garis besar terdapat dua proses pengolahan bahan baku rotan, yaitu; pemasakan dengan minyak tanah untuk rotan berukuran sedang/besar dan pengasapan dengan belerang untuk rotan berukuran kecil. Selanjutnya rotan dapat diolah menjadi berbagai macam bahan baku, misalnya dibuat peel (kupasan), polis, dan fi trit.

Proses pembuatan anyaman rotan dilakukan beberapa tahapan antara lain:

  • Pembuatan kerangka, untuk produk ukuran besar seperti kursi, meja, lemari, rak, dan sebagainya dibentuk kerangka menggunakan rotan dengan diameter besar.
  • Dimana dalam proses pembuatan kerangka menggunakan alat pembengkok agar rotan tersebut bisa dilekukkan sesuai dengan model desainnya.
  • Penganyaman, proses ini bertujuan untuk membentuk produk sesuai desain. Rotan yang digunakan dapat berupa rotan polis yang sudah dibersihkan kulitnya berwarna putih atau kulit rotan.
  • Pengecatan, yaitu memberikan warna dasar pada produk tersebut dengan menggunakan kuas.
  • Proses finishing, adalah proses yang merupakan tahap terakhir dalam proses pembuatan produk. Di mana dalam prosesnya yaitu antara lain dengan pengamplasan untuk menghilangkan bulu-bulu rotan. Baru kemudian rotan di vernis atau dipelitur.

Kerajinan Bahan Keras Buatan

Beragam benda kerajinan dari bahan buatan dapat diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa kaleng, kaca, logam, dan sebagainya. Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi, diantaranya bisa berupa lukis ataupun dipotong dan dirakit, dicor dan teknik lainnya.

Kerajinan Kaca

Kaca dapat dibentuk dengan cara dilukis. Lukis kaca adalah jenis kerajinan yang menampilkan gaya lukisan di atas media kaca. Gaya lukisan yang sering digunakan adalah dekoratif, karena lukisan dibuat dengan banyak elemen hiasan pada setiap ornamen yang digunakan.

Dilihat dari pewarnaan yang sering digunakan, lukis kaca memiliki kecenderungan transparan. Sehingga jika digunakan sebagai penghias ruangan nampak tembus pandang.

Bahan Pembuatan Lukisan Kaca

Bahan yang diperlukan dalam pembuatan lukis kaca adalah kaca, cat, dan tiner.

Alat Pembuatan Lukis Kaca

Dalam pembuatan produk kerajinan lukis kaca diperlukan alat utama yaitu pena khusus yang berfungsi untuk mengeluarkan tinta outline pada obyek hias pada lukis kaca. Selain itu, alat pembuatan lukisan kaca yang lainnya meliputi: kertas rancangan, pisau kertas, pena kaca, kuas, meja, lap.

Produk Kerajinan Lukis Kaca

Kerajinan lukis kaca tidak hanya dibuat pada kaca dengan bentuk datar saja melainkan juga dalam bentuk cembung atau cekung. Banyak pula yang dilukis di permukaan gelas, piring atau botol. Dengan menggunakan teknik yang berbeda, hasilnya pun unik dan berbeda.

Proses pembuatan kerajinan lukis kaca

Di bawah ini ditampilkan proses pembuatan kerajinan lukis kaca. Tema yang diambil adalah wayang. Tahap-tahapnya sebagai berikut:

Kerajinan Logam

Bahan alam yang termasuk dalam kategori logam juga banyak macamnya, seperti emas, perak, perunggu, aluminium, besi, dan kuningan. Kamu perlu untuk mengetahuinya. Namun berbagai logam ini harus diolah terlebih dahulu, dan sebagian logam akan dicampurkan satu dengan lainnya untuk membuat logam buatan jenis baru yang memiliki berbagai keunggulan tertentu.

Bahan Pembuatan Kerajinan Logam

Bahan utama pembuatan kerajinan logam (besi, aluminium, perunggu, perak, emas, dan timah), biasanya berupa lembaran atau batangan, dan cat warna untuk logam yang tahan lama.

Alat Pembuatan Kerajinan Logam

Alat pembuatan kerajinan logam di antaranya gunting, seng, cetakan, dan kuas.

Contoh Produk Kerajinan Logam

Produk kerajinan logam yang dihasilkan para perajin dibuat dengan cara-cara tradisional. Berbagai produk kerajinan logam yang dibuat biasanya sebagai asesoris, hiasan interior, perabotan rumah tangga dan sebagainya. Produk dari logam awalnya hanya menonjolkan warna aslinya namun ada juga yang diberi cat agar terlihat lebih berbeda. Beberapa contoh produk kerajinan logam lainnya meliputi:

  • bros,
  • hiasan gajah,
  • teko, dan
  • cangkir.
Proses Pembuatan Kerajinan Logam

Pembuatan kerajinan logam yang dilakukan dengan cara tradisional adalah dengan membentuknya dengan tangan dan bantuan alat sederhana. Di bawah ini disajikan pembuatan kaleng wadah kerupuk yang dibuat dengan desain sederhana dan sudah sejak lama desain tidak berubah namun menjadi unik dan masih banyak dicari orang karena klasiknya.

Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras

Kemasan produk adalah bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca, guncangan dan benturan-benturan terhadap benda lain. Selain itu, kemasan juga dapat dibuat untuk mempercantik sekaligus memberikan citra (branding) yang lebih baik terhadap produk, sehingga konsumen lebih percaya terhadap kualitas produk.

Kategori
Kesenian

Seni Patung – Pengertian, Fungsi, Teknik, Alat & Bahan

Wisatarumahjiwa – Seni patung adalah karya seni rupa yang diciptakan dengan membentuk bahan bervolume yang dapat berupa tanah liat, kayu, batu, logam dan bahan lainnya dengan cara substraktif yang berarti mengurangi bahan seperti dipahat, dipotong, dicukil atau dengan cara aditif, yang berarti menambahkan bahan seperti mengecor dan mencetak.

Pengertian Seni Patung berdasarkan Makna Kata

Dalam KBBI, patung berarti tiruan bentuk orang, hewan, dan sebagainya dibuat (dipahat dan sebagainya) dari batu, kayu, dan sebagainya.

Meskipun banyak patung yang menirukan manusia atau hewan, kenyataannya tidak semua patung menirukan alam. Misalnya terdapat patung-patung yang berbentuk abstrak geometris juga, seperti yang akan dijelaskan dibawah ini.

Patung dalam bahasa inggris disebut dengan Sculpture¸ di oxford dictionary disebutkan bahwa patung adalah seni untuk membuat tiruan dua/tiga dimensi atau bentuk abstrak, dengan cara memahat batu, kayu atau mencetak logam dan plastik.

Pengertian Seni Patung menurut para Ahli

Untuk melengkapi pemahaman kita mengenai pengertian seni patung, berikut ini disampaikan beberapa pendapat para ahli seni rupa yang mendefinisikan seni patung.

Mikke Susanto

Seni patung adalah sebuah tipe karya tiga dimensi yang bentuknya dibuat dengan metode subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong, menatah) atau aditif (membuat model lebih dulu seperti mengecor dan mencetak) (Susanto, 2011: 296).

Soenarso dan Soeroto

Seni Patung adalah semua karya dalam bentuk meruang. Menurut Kamus Besar Indonesia adalah benda tiruan, bentuk manusia dan hewan yang cara pembuatannya dengan dipahat (Soenarso dan Soeroto, 1996: 6).

B.S Mayers

Seni patung adalah karya tiga dimensi yang tidak terikat pada latar belakang apa pun atau bidang manapun pada suatu bangunan. Karya ini diamati dengan cara mengelilinginya, sehingga harus nampak mempesona atau terasa mempunyai makna pada semua 6 seginya (Mayers, 1958: 131-132).

Mayers (1969: 351) menambahkan bahwa seni patung berdiri sendiri dan memang benar-benar berbentuk tiga dimensi sehingga dari segi manapun kita melihatnya, kita akan dihadapkan kepada bentuk yang bermakna.

Sejauh ini berdasarkan pengertian dan penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa karya seni patung memiliki media dan teknik yang luas. Berbagai hal dapat menjadi aspek pendukung dalam terciptanya karya seni patung. Perwujudan patung juga ternyata beragam, apa saja jenis-jenisnya?

Jenis-Jenis Patung

Secara umum patung dapat dibedakan melalui perwujudan atau bentuknya menjadi dua macam, yaitu:

Jenis Patung Berdasarkan Perwujudan / Bentuknya

  • Patung figuratif (realis/representatif). Berarti patung yang merupakan tiruan dari bentuk alam, seperti manusia, binatang dan tumbuhan. Dapat dikatakan patung ini nyata dalam perwujudannya dan tidak hanya abstrak atau mengawang-awang. Contoh: patung pahlawan, patung macan, dsb.
  • Patung nonfiguratif (imajinatif/nonrepresentatif). Adalah patung yang tidak meniru alam, terlepas dari wujud-wujud tiruan yang ada di alam. Patung ini perwujudannya tidak nyata dan bersifat abstrak, seperti: patung abstrak geometris, patung berupa bentuk silinder runcing sebagai simbol bambu runcing, dsb.

Fungsi Seni Patung

Beberapa fungsi seni patung adalah sebagai berikut:

  • Patung Dekorasi. Berfungsi untuk memperindah suatu ruangan atau lingkungan eksterior.
  • Patung Monumen, Dibuat untuk mengenang jasa tokoh atau kelompok tertentu, seperti sosok pahlawan suatu negara atau memperingati peristiwa bersejarah.
  • Patung Kerajinan. Merupakan patung yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar, sehingga dapat diminati untuk dibeli berdasarkan berbagai kebutuhan umum yang tidak spesifik.
  • Patung Arsitektur, dibuat untuk menunjang atau melengkapi kontruksi suatu bangunan sehingga lebih terpadu dan harmonis dengan desain arsitektur yang telah dirancang.
  • Patung Seni (fineart). Patung seni atau seni murni dibuat hanya untuk kepentingan estetis dan dapat menjadi sangat eskperimental bentuknya (seni tidak selalu indah).
  • Patung Religi. Bagi beberapa agama dan kepercayaan patung memiliki unsur dan makna religius dan digunakan sebagai sarana beribadah.

Bahan dan Alat Seni Patung

Bahan yang dapat digunakan untuk membuat seni patung sangat beragam, namun secara umum bahan seni patung dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

Bahan Seni Patung

  • Bahan Lunak. Bahan lunak yang memiliki masa atau volume dapat digunakan untuk membuat patung, seperti: tanah liat, lilin, clay, hingga ke bahan khas atau alternatif seperti: sabun, dsb.
  • Bahan Sedang. Bahan yang tidak lunak dan tidak keras, misalnya: kayu randu, kayu mahoni, kayu waru dan kayu yang tidak terlalu keras lainnya.
  • Bahan Keras. Bahan keras dapat berupa batu atau kayu yang lebih keras, contohnya adalah: batu marmer (pualam), batu granit, batu andesit, kayu jati, kayu ulin, kayu sonokeling.
  • Bahan Cor. Bahan cor adalah bahan yang cair, serbuk atau tidak padat, namun dapat menjadi keras dalam waktu tertentu atau ketika diproses lebih lanjut. Bahan cor meliputi: Semen, pasir, gips, logam, emas, timah, bahan kimia: resin, fiber, dll.

Alat Seni Patung

Peralatan yang diperlukan untuk membuat patung sangat bergantung pada bahan dan teknik yang akan digunakan. Alat-alat yang biasa digunakan pada patung adalah sebagai berikut:

  • Pahat. Digunakan untuk bahan sedang atau keras untuk memahat atau mengurangi bahan keras sehingga membentuk objek yang yang diinginkan. Pahat terbuat dari logam keras yang tajam, tersedia dalam berbagai mata pisau, digunakan dengan cara memalu pahat pada bahan patung.
  • Butsir. Butsir adalah semacam pisau/alat sudip untuk mengukir bahan lunak. Biasanya butsir terbuat dari kayu atau memiliki mata logam yang tumpul. Ada juga butsir yang bermatakan kawat, untuk memudahkan pembentukan bahan lunak.
  • Alat Las. Sudah jelas untuk membentuk logam secara langsung (tanpa mencairkannya) diperlukan alat las agar dapat menyusun logam, sesuai dengan keinginan kita.
  • Meja Putar. Berupa meja bundar yang dapat berputar ke segala arah. Fungsinya untuk lebih mudah melihat dan mengontrol bentuk patung dari berbagai arah tanpa harus bergerak mengintari patung.
  • Palu. Palu digunakan untuk memukul pahat.­
  • Tang. Ketika membuat patung yang memerlukan rangka kawat, maka alat ini sangat dibutuhkan untuk mebengkokan dan meluruskan kawat sesuai dengan rancangan yang diinginkan.

Teknik Seni Patung

  • Teknik Pahat. Merupakan teknik untuk mengurangi bahan menggunakan benturan benda keras (alat pahat) terhadap bahan patung yang diolah. Selain alat pahat, palu juga diperlukan untuk membenturkan pahat pada bahan patung.
  • Teknik Butsir. Butsir adalah teknik yang membentuk bahan lunak dengan mengurangi bahan menggunakan alat butsir dan menambahkan bahan jika diperlukan. Butsir biasa digunakan untuk mengolah bahan lunak seperti tanah liat, lilin atau modeling clay.
  • Teknik Konstruksi, merupakan teknik membuat patung dengan cara merekatkan berbagai bahan baik dengan cara dilem, dilas, dilepa, atau dipatri. Bahan yang digunakan dapat berupa semen, pasir, besi, plastisin, kawat, bubur kertas, dsb.
  • Teknik Las. Yaitu membuat karya patung dengan cara menggabungkan bahan ke bahan yang lain untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan. Teknik las digunakan untuk menggabungkan bahan logam dan merakitnya menjadi bentuk tertentu. Sebetulnya teknik ini pada dasarnya merupakan teknik konstruksi pula.
  • Teknik Cor. Membuat karya seni dengan membuat cetakannya terlebih dahulu, lalu bahan adonan cor dituangkan kedalam cetakan, sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan (sesuai dengan bentuk cetakan).
  • Teknik Cetak. Seperti teknik cor, cetakan dibuat terlebih dahulu, namun bahan tidak harus dicor atau dituangkan, bahan lunak atau sedang dapat langsung dijepit menggunakan cetakan Bivalve yang memiliki dua sisi simetris seperti kerang.

Simpulan

Seni patung adalah karya seni rupa 3d yang diciptakan dengan membentuk bahan bervolume yang dapat berupa bahan lunak, sedang dan keras dengan cara substraktif yang berarti mengurangi bahan seperti dipahat dan dipotong atau dengan cara aditif, yang berarti menambahkan bahan seperti mengecor dan mencetak.

Berdasarkan wujudnya, jenis patung dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu 1. Figuratif, yang menirukan alam seperti wujud manusia, hewan dan tumbuhan. 2. Nonfiguratif, yaitu tidak menirukan alam dan memiliki bentuk abstrak.

Patung memiliki fungsi yang beragam, dari fungsi religius dan spiritual untuk agama dan kebudayaan tertentu, hingga ke dekorasi dan komoditi untuk dijual.

Berbagai teknik dan alat yang digunakan sangat tergantung pada bahan yang digunakan untuk membuat patung. Misalnya, alat pahat digunakan untuk teknik pahat menggunakan bahan sedang atau keras atau alat sudip/butsir digunakan untuk membentuk tanah liat dan bahan lunak lainnya.

Kategori
Kesenian

Menilik Makna di Balik Mahakarya 7 Motif Batik di Indonesia

Kalian pasti sudah tak asing lagi dengan batik, bukan? Keindahan warisan budaya nusantara ini sudah semakin mendunia. Bahkan, UNESCO telah menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada tanggal 2 Oktober 2009. Nah, batik di Indonesia sendiri sangatlah beragam. Hal itu tercermin dari ragam motif batik yang ada di setiap daerah di Indonesia di mana setiap daerah punya motif, corak, dan warna yang berbeda satu sama lain. Setiap goresan motif batik ternyata punya maknanya tersendiri lho, kalian. Nah, dalam rangka Hari Batik Nasional yang dirayakan pada tanggal 2 Oktober ini, mari kenali makna mendalam dari 7 motif batik berikut ini!

1 | Motif Batik Kawung: Sebuah Simbol di Pohon Aren

Salah satu motif batik yang paling terkenal dari Yogyakarta adalah motif kawung. Motif batik ini berbentuk bulatan-bulatan yang menyerupai buah kawung atau buah aren yang disusun secara geometris. Dalam kebudayaan Jawa, motif kawung yang disusun geometris ini diartikan sebagai lambang terjadinya kehidupan manusia. Harapannya, agar manusia tidak melupakan asal usulnya. Selain itu, motif batik kawung juga dikenal sebagai lambang keperkasaan dan keadilan. Tak heran jika dulunya, batik kawung hanya boleh dikenakan oleh orang-orang tertentu saja, seperti pejabat kerajaan.

2 | Motif Batik Parang: Dongeng Mengenai Pangeran Jawa

Inilah salah satu motif batik paling tua dengan filosofi dan makna yang sangat dalam. Motif batik parang mengandung nilai sekaligus petuah agar manusia tidak mudah menyerah terhadap segala yang terjadi dalam kehidupan. Pola garisnya yang saling berkesinambungan menggambarkan konsistensi manusia dalam memperbaiki diri dari waktu ke waktu, pantang menyerah untuk mencapai kesejahteraan, serta menggambarkan bagaimana manusia terus memperbaiki hubungan dengan Tuhan, alam, maupun sesamanya.

3 | Motif Batik Sekar Jagad: Keragaman

Sekar jagad adalah salah satu motif batik yang berasal dari Solo dan Yogyakarta. Sekar jagad diambil dari kata “kar” yang dalam Bahasa Belanda berarti peta dan “jagad” dalam Bahasa Jawa yang berarti dunia, sehingga bermakna peta dunia. Motif ini menggambarkan indahnya keragaman, baik di Indonesia maupun dunia. Selain itu, motif sekar jagad juga memiliki makna keindahan atau kecantikan yang membuat orang yang memandangnya jadi terpesona.

4 | Motif Batik Truntum: Simbol Kasih Sayang

kalian pasti sudah tak asing lagi dengan motif batik yang satu ini, kan? Ya, motif batik ini sering kita jumpai di pernikahan adat Jawa. Namanya adalah batik truntum. Truntum diambil dari Bahasa Jawa “taruntum” yang berarti tumbuh kembali atau bersemi kembali. Nah, asal usul batik ini selalu dikaitkan dengan cerita Ratu Kencana, lho.

Batik bergambar kuntum atau kembang di langit ini punya sejarah yang panjang. Diawali pada abad ke-18, Ratu Kencana merasa diabaikan oleh Sunan Pakubuwana III Surakarta Hadiningrat karena sunan memiliki selir baru di keraton. Sang ratu kemudian melampiaskan kecemburuannya pada goresan lukisan gambar bintang dan bunga tanjung pada sehelai kain. Melihat sang ratu yang tengah membatik, hati sunan kembali tersentuh. Rasa kasih sayang dan cinta bersemi kembali di hati sang sunan. Dari sinilah awal sejarah batik truntum yang kita kenal sekarang. Motif ini menyimbolkan cinta dan kasih sayang yang selalu bersemi di antara pasangan.

5 | Motif Batik Ulamsari Mas: Simbol Kesejahteraan

Selain Jawa, Bali juga memiliki motif batik khasnya sendiri, lho. Salah satu motif batik dari Bali yang cukup dikenal luas adalah motif batik ulamsari mas. Jika kalian perhatikan, gambar yang terdapat pada batik ini adalah berupa gambar udang dan ikan. Gambar udang dan ikan dalam batik ini menyimbolkan sumber daya alam bawah laut Bali yang kaya dan banyak dijadikan sumber mata pencaharian oleh masyarakatnya. Sehingga, gambar udang dan ikan pada motif ulamsari mas ini dapat juga diartikan sebagai simbol kesejahteraan masyarakat Bali.

6 | Motif Batik Buketan: Rangkaian Bunga Lambang Bahagia

Batik motif buketan merupakan motif batik asal Pekalongan, Jawa Tengah. Kata buketan sendiri diambil dari Bahasa Belanda “boeket” yang artinya rangkaian bunga. Nama yang sangat cocok ya, mengingat motif batik ini memang didominasi oleh gambar tumbuhan yang bersulur disertai bunga dan burung. Gambar bunga pada motif ini merupakan perlambangan dari kebahagiaan, kecantikan, kemurnian, dan keceriaan. Sedangkan gambar burung bisa dimaknai sebagai simbol keanggunan dan wibawa seorang wanita.

7 | Motif Batik Sidoasih

Selain truntum, batik motif sidoasih juga merupakan jenis batik yang sering dikenakan dalam acara-acara pernikahan adat Jawa. Batik yang bermuatan gambar tumbuhan atau gunung ini berasal dari dua kata Bahasa Jawa, yaitu “sido” yang berarti jadi, terus menerus, atau berkelanjutan dan “asih” yang berarti kasih sayang. Sehingga, sidoasih dapat diartikan sebagai perlambang kehidupan manusia yang penuh kasih sayang. Motif batik yang satu ini banyak dipakai pada upacara pernikahan, dengan harapan pengantin akan membangun kehidupan rumah tangganya yang penuh cinta kasih.

Tak hanya indah, ternyata berbagai motif batik kebanggaan Indonesia sarat akan filosofi dan nilai-nilai kehidupan yang mendalam ya, kalian. Selain 7 motif di atas, tentunya masih banyak motif batik lain yang ada #DiIndonesiaAja. Yuk, kenali lebih dalam setiap motif batik khas Indonesia dan #BanggaBuatanIndonesia!

Kategori
Kesenian

6 Tarian Tradisional Indonesia yang Indah, Penuh Makna, dan Bisa Disaksikan dari Rumah!

Seni tari tradisional tidak pernah berhenti untuk menjadi daya tarik wisata budaya yang mengesankan. Setiap daerah di Indonesia, memiliki tarian khasnya masing-masing. Tentu saja tarian tradisional ini selalu memiliki makna mendalam di baliknya, tak sekadar gerakan indah dengan iringan instrumen musik tradisional. kalian yang mulai suntuk di rumah, tidak ada salahnya menikmati tarian tradisional ini melalui berbagai platform langsung dari gadget kalian.

Dari sekian banyak budaya di Indonesia, sekian keunikan yang dimiliki negara kita, beberapa tarian tradisional ini bisa jadi opsi yang menarik. Tentu saja ini bukan berarti tarian yang kami sajikan dalam artikel singkat ini lebih baik dari tarian lain, mengingat semua tarian tradisional memiliki kualitas uniknya masing-masing dan value yang berbeda. Hanya saja, sebagai referensi untuk kalian, berikut beberapa tarian yang merupakan warisan budaya asli masyarakat di daerah Indonesia.

1. Tari Saman, Tarian Tradisional Masyarakat Aceh

Menjadi salah satu tarian tradisional paling dikenal di Indonesia, Tari Saman merupakan tarian yang aslinya berasal dari dataran tinggi Gayo, dan mulai terdokumentasi pada abad ke-14. Dengan gerakan kompak setiap penarinya, Tari Saman dari Aceh menjadi sangat unik dan seru untuk disaksikan. Kekompakan ini bahkan semakin terasa megah ketika ditarikan oleh penari yang jumlahnya ribuan.

Tari Saman sendiri sebenarnya merupakan media berdakwah yang memanfaatkan seni tari. Sebelum tarian ini dimulai, biasanya akan ada seorang yang berperan mukadimah atau pembukaan, yang menyampaikan nasihat dan pesan mendalam pada penonton dan pemain tari ini.

Nilai yang terkandung dalam gerakan dan syair yang dinyanyikan oleh penarinya adalah mengenai pendidikan, keagamaan, sopan santun dengan sesama manusia, jiwa kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan. Selain itu Tari Saman juga sarat akan nilai-nilai keislaman, sehingga memiliki nuansa dakwah yang sangat kental ketika ditampilkan.

2. Tari Tor-Tor, Kebanggaan Masyarakat Sumatera Utara

Sedikit bergeser ke arah selatan, terdapat Tari Tor-Tor yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara. Daerah yang terkenal dengan Kain ulosnya tersebut juga memiliki tarian tradisional yang bermakna mendalam dan memiliki gerakan yang unik. Iringan musik Magondangi diartikulasikan ke gerakan hentakan kaki para penarinya, sehingga menimbulkan bunyi ‘tor-tor’ yang jadi nama tariannya.

Tarian tradisional ini pada umumnya ditarikan untuk kegiatan seremonial adat atau acara besar. Secara umum, makna dari Tari Tor-Tor sendiri adalah untuk membangkitkan jiwa yang ada di dalam diri manusia. Jadi tujuannya begitu mendalam hingga yang ingin disentuh adalah jiwa manusia, tak hanya penarinya saja, namun juga untuk semua yang hadir menyaksikan dan pemilik hajatan. Wah, pasti terasa sangat sakral ya kalian?

Jenis Tari Tor-Tor sendiri sebenarnya sangat banyak, namun satu hal yang pasti, penarinya akan menari menggunakan ulos, dan diiringi dengan alat musik tradisional yang disebut gondang. Perbedaan terletak pada irama dan jumlah gondang yang digunakan untuk setiap daerah di Sumatera Utara. Jadi kalian juga bisa melihat Tari Tor-Tor dari berbagai daerah untuk melihat keunikannya masing-masing.

Coba yuk praktek Tari Tor-Tor, gerakannya terbilang cukup mudah dan siapa saja bisa langsung mengikuti, lho.

3. Tari Serimpi, Lenggak-Lenggok Khas Yogyakarta

Di pulau Jawa, tepatnya di Daerah Istimewa Yogyakarta, kalian bisa menikmati indahnya Tari Serimpi yang disajikan oleh penari tradisional Yogyakarta. Menjadi warisan budaya yang dijaga dari generasi ke generasi, tarian ini adalah bentuk penyajian tari Jawa klasik dari tradisi Keraton Kesultanan Mataram. Sedikit modifikasi dilakukan agar tarian tersebut semakin unik dan menarik disaksikan.

Awalnya tarian ini bersifat sakral dan hanya disajikan untuk kepentingan ritual saja. Namun belakangan tarian tradisional Yogyakarta ini sudah disesuaikan dan bisa disajikan untuk penyambutan tamu. Meski demikian makna yang disampaikan tetaplah sama, yakni mengenai kelemahlembutan, kesopanan, serta etika di tanah Yogyakarta yang dijunjung tinggi.

Nama Serimpi sendiri berakar dari kata impi atau mimpi, yang artinya ketika kalian menikmati tarian ini akan terasa seperti dibawa ke dunia mimpi. Ditarikan oleh empat penari yang mewakili elemen-elemen yang ada di dunia (grama atau api, angin atau udara, toya atau air, dan bumi atau tanah), tarian ini masih terasa sangat otentik dan mistis ketika disaksikan.

4. Tari Kecak, Irama Musik Alami dari Mulut Sendiri

Bagi kalian yang pernah ke Bali, tentu mengetahui benar ketenaran Tari Kecak yang ada di sana. Disajikan oleh belasan sampai puluhan laki-laki yang duduk melingkar, tarian tradisional ini menjadi salah satu tarian paling ikonik yang ada di Bali. Tarian ini, secara umum, menyajikan eksotisme dan energi besar dari setiap penarinya untuk membangkitkan semangat.

Makna dari tarian ini sendiri sebenarnya adalah mengisahkan mengenai cerita barisan kera yang datang membantu Rama, dalam kisah Ramayana. Selain itu, sebenarnya tarian ini juga merupakan media berkomunikasi dengan Tuhan dan roh para leluhur, untuk mendengar apa yang ingin disampaikan kepada masyarakat luas.

Tarian ini menggunakan suara penarinya sebagai irama utama. Dengan menyerukan ‘cak’ berkali-kali dengan irama yang teratur, harmonisasinya terasa sangat kompak dan indah. Ditambah dengan satu alat musik pukul sederhana yang digunakan untuk mengatur tempo, semua terasa sangat indah ketika disajikan dengan penuh semangat. kalian bisa merasakan semangat yang ada pada penarinya hanya dengan menyaksikan tarian ini lho!

5. Tari Caci, Tarian Tradisional Bertema Perang dari Flores

Bergeser ke arah Timur Indonesia, adalah Tari Caci yang jadi kebanggaan masyarakat Flores, Nusa Tenggara Timur. Gerakan dan atribut yang digunakan terasa seperti akan berperang. Tari Caci sendiri memang merupakan tarian dengan gestur perang yang disajikan masyarakat Flores, untuk menyampaikan rasa syukurnya setelah masa panen. Tentu saja tak ada perkelahian serius dalam tarian ini, hanya semata gerakan tarian saja.

Secara umum, Tari Caci ditampilkan untuk menunjukkan rasa syukur pada hal yang didapatkan masyarakat. Misalnya saat masa panen tiba, atau syukur terhadap kesehatan yang didapatkan, atau peresmian kampung. Untuk ketiga tujuan tersebut, tarian yang ditampilkan akan sedikit berbeda, tergantung dengan keperluannya.

Beberapa atribut yang digunakan antara lain adalah larik, nggiling, koret, dan panggal. Penari akan menggunakan pakaian perang dan pelindung paha serta betis berupa celana panjang berwarna putih dari sarung songke. Selanjutnya penari juga akan mengenakan kain songke warna hitam untuk dililitkan di bagian pinggang. Gerakannya yang taktis dan penuh tenaga dijamin jadi sajian seru untuk kalian sekalian.

6. Tari Poco-Poco, Tarian Tradisional Populer Khas Maluku

Maluku jadi rumah untuk tarian tradisional Poco-Poco. Dengan irama yang sangat enak diikuti, gerakan yang cenderung mudah ditirukan, dan semangat yang mengajak semua orang turut bergoyang, menjadikan Poco-Poco salah satu tarian daerah yang sudah dikenal secara nasional. Tentu kalian juga pernah mendengar lagunya yang sangat khas bukan?

Tarian tradisional yang satu ini sangat cocok kalian gunakan untuk membantu aktivitas di rumah. Sembari menunggu pandemi selesai dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, kalian bisa menari Poco-Poco untuk alternatif berolahraga. Jadi sembari belajar dan melestarikan budaya asli Indonesia, kalian juga akan menjadi lebih sehat dengan bergerak rutin.

Itu tadi 6 jenis tarian tradisional yang ada di seluruh Indonesia beserta sedikit penjelasannya. Tentu saja kalian bisa menikmati tarian-tarian tersebut melalui dokumentasi yang ada di berbagai platform, sebelum nantinya berangkat ke masing-masing daerah untuk menikmatinya secara langsung. Dapatkan informasi menarik lain seputar wisata dan budaya Indonesia hanya di Wisatarumahjiwa.com.

Kategori
Kesenian

Kolintang : Kesenian Tradisional Kebudayaan Sulawesi Utara

Provinsi Sulawesi Utara kaya akan kesenian. Salah satu seni musik yang ada di Provinsi Sulawesi Utara adalah Musik Kolintang

Kolintang adalah salah satu alat musik tradisional masyarakat Minahasa di Sulawesi Utara. Alat musik ini terbuat dari kayu khusus yang disusun dan dimainkan dengan cara dipukul. Sekilas Kolintang ini hampir sama dengan alat musik Gambang dari Jawa, namun yang membedakan adalah nada yang dihasilkan lebih lengkap dan cara memainkannya sedikit berbeda. Kolintang merupakan salah satu alat musik tradisional yang cukup terkenal di masyarakat Minahasa, dan sering digunakan untuk mengiringi upacara adat, pertunjukan tari, pengiring nyanyian, bahkan pertunjukan musik.

Sejarah Dan Perkembangan Kolintang

Dahulu kala, tersebutlah sebuah desa yang indah bernama To Un Rano yang sekarang dikenal dengan nama Tondano. Di desa yang terletak di daerah Minahasa ini, ada seorang gadis yang kecantikannya sudah tersohor ke seluruh pelosok desa. Maka banyaklah pemuda yang jatuh hati. Sang gadis bernama Lintang, pandai menyanyi, dan suaranya pun nyaring serta merdu.

Pada suatu waktu, sebuah pesta muda-mudi diselenggarakan di desa To Un Rano. Saat itu muncullah seorang pemuda gagah dan tampan yang kemudian berkenalan dengan Lintang. Namanya Makasiga, memiliki keahlian di bidang ukir-ukiran. Makasiga kemudian meminang Lintang, yang diterima dengan satu syarat, yaitu: Makasiga harus mencari alat musik yang bunyinya lebih merdu dari seruling emas.

Lalu, Makasiga berkelana keluar-masuk hutan untuk mencari alat musik yang diinginkan Lintang. Untuk menghangatkan badan di malam hari, Makasiga membelah-belah kayu untuk kemudian dijemurnya. Setelah kering, belahan-belahan kayu itu lalu diambil satu persatu dan dilemparkannya ke tempat lain. Saat belahan-belahan kayu jatuh membentur tanah, terdengar bunyi-bunyian yang amat nyaring dan merdu. Makasiga senang bukan kepalang. Sementara di tempat lain, dua orang pemburu juga mendengar bunyi-bunyian itu sehingga mencari sumbernya.

Singkat cerita, Makasiga jatuh sakit dan kurus kering karena terlalu fokus mencari alat musik untuk Lintang, sehingga ia lupa makan dan minum. Dua orang pemburu tadi menemukannya dan membawanya kembali ke desanya. Namun karena sakitnya semakin parah, Makasiga pun meninggal dunia. Mendengar Makasiga meninggal, Lintang pun sakit parah dan menyusulnya ke alam baka.

Cerita di atas merupakan cerita rakyat Minahasa mengenai asal usul alat musik kolintang, yang merupakan alat musik tradisional khas Minahasa. Berbahan dasar kayu, namun jika dipukul akan menghasilkan bunyi-bunyi yang nyaring dan merdu. Bunyi yang dihasilkan dapat mencapai nada-nada tinggi maupun rendah. Jenis kayu yang digunakan untuk membuat kolintang adalah kayu telur, bandaran, wenang, kakinik atau jenis kayu lain yang ringan tetapi bertekstur padat dan serat kayunya tersusun rapi membentuk garis-garis horizontal.

Kata “kolintang” berasal dari bunyi “tong” untuk nada rendah, “ting” untuk nada tinggi, dan “tang” untuk nada tengah. Dahulu, orang Minahasa biasanya mengajak bermain kolintang dengan mengatakan “Mari kita ber Tong Ting Tang” atau dalam bahasa daerah Minahasa “Maimo Kumolintang”. Dari kebiasaan itulah muncul istilah “kolintang”.

Alat musik kolintang pada awalnya hanya terdiri dari beberapa potong kayu yang diletakkan berjejer di atas kedua kaki pemainnya yang duduk di tanah, dengan posisi kedua kaki lurus ke depan. Dari waktu ke waktu, penggunaan kaki pemain diganti dengan dua batang pisang. Sementara peti resonator baru mulai digunakan sejak kedatangan Pangeran Diponegoro di Minahasa pada tahun 1830.

Dahulu, kolintang hanya terdiri dari satu melodi yang terdiri dari susunan nada diatonis, dengan jarak nada dua oktaf. Sebagai pengiring, digunakan alat-alat musik bersenar seperti gitar, ukulele dan bas. Namun pada tahun 1954, kolintang sudah memiliki jarak nada dua setengah oktaf dan masih tetap memiliki susunan nada diatonis. Pada tahun 1960, berkembang lagi hingga mencapai tiga setengah oktaf dengan nada 1 kres, naturel, dan 1 mol. Dasar nadanya masih terbatas pada tiga kunci (naturel, 1 mol, dan 1 kruis), jarak nadanya berkembang lagi menjadi empat setengah oktaf dari F sampai dengan C.

Perkembangan alat musik kolintang masih tetap berlangsung, baik dari segi kualitas alat, perluasan jarak nada, maupun bentuk peti resonator

Bentuk Alat Musik Kolintang

Alat musik Kolintang merupakan jenis alat musik tradisional terbuat dari kayu yang dipotong sesuai dengan ukuran dan disusun diatas alas kayu yang berfungsi sebagai resonator. Kayu yang digunakan untuk balok Kolintang biasanya terbuat dari kayu khusus yang agak ringan tapi cukup padat dan serat kayunya tersusun sedemikian rupa membentuk garis-garis sejajar.

Alat Musik Kolintang dapat dikenali dari bentuknya yang unik, yakni serangkaian bilah kayu yang disusun di atas sebuah rak dengan ukuran bilah yang semakin menyusut (mengecil). Panjang pendeknya bilah ini menyesuaikan dengan nada yang ingin dihasilkan. Pemain musik kolintang diharuskan mempelajari bagaimana cara memegang tongkat pemukul dengan baik dan benar, hal ini terkait dengan cara menghasilkan nada pada alat musik ini, dimana terkadang, pemain musik kolintang diharuskan menggunakan tiga buah nada( chord) dalam sebuah lagu. Untuk dapat menghasilkan chord, pemain musik kolintang mau tidak mau menggunakan tiga buah tongkat pemukul. Dalam sebuah rak bilah Kolintang, terdiri dari dua baris bilan nada kayu, dimana tiap nada baik dirak atas maupun rak bawah memiliki tinggi nada yang berbeda. Semakin banyak bilah nada yang digunakan maka semakin lebar jangkauan nada yang dapat dihasilkan oleh seorang pemain musik.

Jenis Alat Musik Kolintang

Pada saat ini alat musik Kolintang terbagi menjadi beberapa jenis yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut terlihat dari suara yang dihasilkannya. Jenis alat musik Kolintang terdiri dari 9 jenis, yaitu : loway (bass), cella(cello), karua (tenor 1), karua rua (tenor 2), uner (alto 1), uner rua (alto 2), katelu (ukulele), ina esa (melodi 1), ina rua (melodi 2) dan ina taweng (melodi 3).

Cara Memainkan Alat Musik Kolintang

Seperti yang dikatakan sebelumnya, cara memainkan alat musik kolintang adalah dengan cara dipukul menggunakan stick khusus. Agar suara yang dihasilkan terdengar bagus maka di unjung stick biasanya diberi bantalan kain, seperti halnya alat pukul musik Gamelan. Stick yang digunakan tersebut biasanya terdiri dari tiga stick yang diberi nomor tersendiri.

Stick nomer satu biasanya digunakan di tangan kiri, sedangkan nomer dua dan tiga dipegang di tangan kanan. Khusus untuk stick dua dan tiga biasanya dipasang di sela-sela jari sesuai dengan accord yang dimainkan. Sama halnya dengan alat musik pada umumnya, alat musik Kolintang mempunyai accord sendiri yang dipukul secara bersamaan. Namun untuk jenis Kolintang bass dan melodi biasanya dimainkan tanpa accord, namun disesuaikan dengan nada yang diinginkan sehingga untuk memainkannya hanya butuh dua stick saja.

Kolintang memiliki fungsi sebagai alat musik penghibur diri, pengiring musik, seni tari tradisional di dalam upacara adat serta digunakan dalam upacara upacara ritual tertentu. Dahulu, keberadaan kolintang sempat digunakan sebagai pengiring musik dalam upacara ritual pemujaan arwah nenek moyang, namun seiring waktu hal tersebut mulai ditinggalkan. Kolintang juga dimainkan ketika ada tamu undangan dari daerah lain, penyambutan tamu kenegaraan di daerah sulawesi utara atau tamu pejabat negara yang datang berkunjung melakukan kunjungan kedaerahan. Dewasa ini kolintang digunakan sebagai alat musik penghibur dan kerap ditampilkan dalam panggung panggung besar memainkan lagu lagu pop dan sejenisnya. Dalam acara acara adat dan acara musik tradisional, grup grup musik kolintang pun tak sedikit yang mengambil bagian.

Kabarnya, pelafalan Kolintang asalnya dari bahasa Minahasa yaitu Kumolintang (TongTingTang), terjadi proses dari pelafalan itu, lambat laun “Kumolintang” berubah menjadi Kolintang, dan nama Kolintang tersebut dipakai sampai sekarang.

Kabar baiknya, sekarang Kolintang mulai kembali digemari oleh generasi muda, terutama di daerah Minahasa. Dengan kreatifitas mereka, terjadilah kolaborasi Kolintang dengan alat musik lainnya dalam mengiringi lagu lagu pop, jazz atau rock. Musik modern tanpa menghilangkan khas tradisional.

Pada pertunjukan upacara adat, pertunjukan tari-tarian, nyanyian daerah, bahkan kesenian lokal, alat musik Kolintang selalu mengiringnya.

Ketika pementasan, semua jenis instrumen Kolintang disusun berdasarkan formasi tertentu supaya menghasilkan perpaduan nada yang klop serta mudah dikombinasikan. Ada banyak cara untuk melestarikan alat musik tradisional Indonesia. Salah satunya dengan mengenalkan kepada anak didik diseluruh Indonesia dan didukung dengan kampanye dari berbagai media, baik media cetak, eletronik atau sarana Komunikasi Daring.

Pembuatan Alat Musik Kolintang

Pada umumnya kolintang dibuat dari kayu pohon, pohon yang digunakan adalah pohon pohon lokal seperti Kayu Pohon Wenuang, Kayu Pohon Waru, Kayu Pohon cempaka atau Kayu Pohon Telur. Pohon pohon dipilih sebagai bahan pembuatan utama kolintang karena kayu dari pohon tersebut memiliki tekstur yang kuat namun ringan. Kayu dari pohon terpilih tersebut dikeringkan,kemudian jika sudah benar benar kering maka kayu akan diproses menjadi bilah bilah kecil. Bilah bilah inilah yang kemudian akan dikurangi ukuran panjangnya hingga menghasilkan nada yang sesuai. Dibagian bawah dari kotak rak terdapat kotak resonansi nada yang memperkuat suara nada yang dihasilkan ketika bilah bilah kayu dipukul oleh alat pemukul.

Kategori
Blog Kesenian

10 Contoh Perpaduan Warna Pastel untuk Ruangan Kamar Rumah, Terlihat Modern

10 Contoh Perpaduan Warna Pastel untuk Ruangan Kamar Rumah, Terlihat Modern – Kesan modern, tua, antik, bahkan kesan elegan sebuah rumah bisa didapatkan dengan memilih warna cat yang tepat. Bentuk bangunan memang akan memberikan kesan tersendiri, namun warna cat juga tidak kalah penting. Misalnya saja memilih warna gelap akan membuat kesan bangunan terkesan gelap. Lain halnya jika warna tersebut dipadukan warna-warna lain untuk membuatnya lebih menarik.

Referensi Cat Warna Pastel untuk Bagian Kamar

Warna cat yang hampir selalu menjadi favorit adalah warna pastel. Warna tersebut tidak terlalu mencolok, tetapi mampu membuat suasana lebih tenang. Pilihan warna pastel pada cat juga sangat beragam. Kamu bisa memilih warna yang disukai dan mengombinasikannya dengan warna pastel lainnya atau warna-warna netral.

Cat warna pastel dapat diaplikasikan pada bagian interior ruangan, seperti ruang tamu, ruang keluarga, atau kamar tidur. Dengan memilih warna pastel yang tepat, kekuarangan ruangan dapat ditutup. Misalnya saja ada kamar tidur yang ukurannya kecil dan terasa sesak, kemudian diberi cat warna pastel yang cerah maka kamar tidur akan terasa lebih luas. Sebagai referensi, Wisatarumahjiwa akan memberikan informasi kombinasi warna pastel untuk ruangan kamar di rumah agar terlihat modern. Tentunya warna-warna pastel tersebut juga bisa kamu terapkan untuk kamar kost.

1. Warna Abu-Abu dan Putih

Kombinasi warna abu-abu pastel dan warna putih mampu membuat suasana kamar terasa lebih modern. Apalagi jika di kamar tersebut sudah dilengkapi dengan tempat tidur serta almari. Pilih sprei dengan warna pastel juga, sehingga kamar terasa nyaman. Kamar dengan cat warna abu-abu dan putih juga memberikan kesan minimalis. Bagi anak kost, jika mendapatkan kost warna pastel tersebut, kamar bisa terlihat modern dengan tambahan cermin hias.

2. Warna Khaki dan Putih

Cat kamar dengan warna khaki (beige) atau warna krem yang mirip coklat bisa menjadi alternatif. Warna ini sangat cocok untuk kamu yang ingin menjadikan kamar tidur sebagai tempat beristirahat nyaman. Dengan memilih warna khaki yang dipadukan warna putih, kesan teduh di kamar bisa didapatkan. Kamar yang disewakan untuk kost-kostan pun dapat dicat dengan perpaduan warna tersebut. Agar kamar tidak terlihat pucat, berikan sentuhan tirai atau properti pendukung lainnya.

3. Warna Biru Muda dan Putih

Kombinasi warna putih memang bisa diterapkan untuk berbagai warna cat, tidak terkecuali warna biru muda. Warna ini mampu memberikan kesan lapang pada ruangan kamar tidur, sehingga penghuni kamar akan merasa nyaman. Warna biru diyakini sebagai warna yang memberikan ketenangan. Namun, sesuaikan penataan ruangan kamar tidur agar seluruh warnanya tetap senada. Hindari memilih warna yang mencolok, seperti pink neon atau oranye yang mencolok.

4. Warna Peach dan Maroon

Warna cat untuk kamar perempuan biasanya dibedakan dengan cat kamar laki-laki. Di kamar perempuan, cat yang digunakan identik dengan warna merah muda atau warna-warna pastel yang feminim. Salah satu kombinasi warna yang dapat kamu gunakan untuk mengecat kamar adalah warna peach dan maroon. Meskipun warna maroon bukan termasuk warna pastel, berikan sentuhan warna tersebut pada bagian khusus. Jadi, warna dominan yang ada di kamar tetap peach. Kombinasi warna peach dan maroon juga sangat cocok diterapkan untuk kamar kost untuk membuat kamar terasa hangat.

5. Warna Merah Muda dan Hitam

Suasana kamar yang nyaman bisa kamu dapatkan dengan mengombinasikan warna merah muda dengan warna hitam. Mulailah dengan mengecat seluruh bagian kamar dengan warna merah muda. Kemudian tambahkan hiasan atau gambar di dinding menggunakan cat warna hitam. Warna yang terlihat kontras tersebut tidak akan membuat kamarmu terasa gelap. Justru sebaliknya, kamar akan semakin unik dan terlihat modern.

6. Warna Lilac dan Biru Langit

Ingin kamar terasa lebih nyaman ketika ditempati? Pilih kombinasi warna lilac dan biru langit. Warna pastel tersebut tidak membuat mata terasa lelah ketika memandangnya. Kamu bisa mengecat sebagian dinding dengan warna lilac, sedangkan bagian dinding yang lain dengan warna biru langit. Agar ruangan terlihat modern, berikan warna putih untuk bagian atap ruangan kamar.

7. Warna Merah Muda dan Krem

Dapatkan suasana kamar yang modern dan mewah dengan kombinasi cat warna merah muda dan krem. Ada banyak tingkatan warna merah muda yang bisa kamu dapatkan, sehingga kamu bisa menyesuaikannya dengan selera. Perpaduan kedua warna tersebut sangat cocok diterapkan untuk kamar tidur yang tidak terlalu besar, namun memiliki jendela.

Berikan sentuhan akhir berupa tirai berwarna cokelat tua atau dekorasi lampu tidur dan cermin warna putih. Warna merah muda dan krem juga bisa diaplikasikan untuk kamar tidur kost. Pastinya penghuni kost akan semakin nyaman dengan kombinasi warna tersebut. Tambahkan sedikit sentuhan sesuai selera penghuni, dan kost pun akan terasa lebih mewah.

8. Warna Sky dan Beige

Kesan kamar yang modern namun tetap nyaman bisa didapatkan dengan mengombinasikan warna sky (biru langit) dan beige. Warna tersebut sangat cocok diterapkan untuk kamar berjendela yang bisa dibuka. Ketika pagi tiba, cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan akan membuat kamar terasa luas. Sesuaikan perabot yang ada di dalam kamar, misalnya dengan bantal berwarna biru tua atau warna lain yang senada. Warna sky dan beige juga bisa diterapkan untuk kamar kost. Dengan memilih warna ini, listrik di kost bisa dihemat. Penghuni kost akan mengandalkan sinar matahari sebagai sumber penerangan sampai sore hari.

9. Warna Hijau Army dan Karamel

Tidak ada salahnya mencoba untuk mewarnai kamar dengan warna hijau army serta karamel. Kombinasi kedua warna tersebut sangat cocok untuk kamu yang menyukai tumbuh-tumbuhan. Letakkan beberapa tanaman dalam pot minimalis di sudut kamar. Agar tidak repot merawat tanaman, tersedia pilihan tanaman palsu atau tanaman hias dari bahan plastik. Kesan modern pun akan kamu dapatkan meskipun hanya di dalam kamar.

10. Warna Peach dan Cokelat

Padukan warna peach dan cokelat untuk membuat kamar tidur terasa lebih luas. Kombinasi kedua warna tersebut juga menciptakan kesan minimalis nan modern. Untuk membuat kamar semakin nyaman, berikan tirai dengan warna senada atau perabot pendukung lainnya. Kamar kost yang menggunakan kombinasi kedua warna tersebut akan membuat penghuni semakin betah. Apalagi jika bagian dalam kamar terdapat jendela yang bisa dibuka dan ditutup.

Panduan Memilih Warna

Banyaknya jenis warna pastel yang tersedia kerap membuat bingung. Namun, kamu bisa menggunakan panduan warna berikut sebagai gambaran sebelum membeli cat. Jika tidak mengetahui nama warna yang dimaksud, bawalah contoh gambar dengan warna yang kamu cari. Nantinya penjual cat akan mencarikan warna yang serupa atau tidak berbeda jauh.

Demikian informasi terkait 10 contoh perpaduan warna pastel untuk ruangan kamar rumah yang terlihat modern. Sebelum kamu membeli cat, lakukan survey singkat tentang fungsi atau tujuan pengecatan yang akan kamu lakukan. Jangan takut untuk mengombinasikan warna-warna pastel. Jika salah mengecat, masih ada cara untuk menutupi kesalahan tersebut, misalnya menambah warna lain atau dengan menambah properti.

Kategori
Kesenian

Reog Ponorogo Pertunjukan Penuh Makna

Barongan harimau berhias bulu burung merak yang tengah mengembang terus berputar-putar. Terkadang bulu-bulu itu seperti dikibas-kibaskan. Di belakangnya, ada sepasukan prajurit berkuda (jathil) yang seolah sedang berangkat perang. Tampak pula penari topeng pujangganong, penari kelana sewandana, dan penabuh alat-alat gamelan.

Sementara berjalan di depan laksana pemimpin adalah para warok; laki-laki berbadan gempal berseragam hitam dengan bagian dada terbuka. Wajahnya sangar, dengan kumis dan jambang yang lebat.

Mereka berjalan beriringan sambil menari dengan lincah mengikuti suara gamelan dan teriakan-teriakan “Hok’e…hok’e…Haaaaa..”

Begitulah gambaran iring-iringan pertunjukan reog (kadang ditulis reyog, ejaan lama), kesenian tradisional khas Ponorogo, Jawa Timur. Kendati reog juga eksis di beberapa wilayah lain di Jawa Timur, Ponorogo dianggap sebagai kota asal kesenian reog. Tak heran jika Ponorogo dikenal dengan julukan Kota Reog atau Bumi Reog.

Reog Ponorogo adalah bentuk kesenian yang tumbuh berabad-abad lalu. Menurut Margaret J. Kartomi dalam “Performance, Music and Meaning of Réyog Ponorogo” di jurnal Indonesia No. 22, Oktober 1976, kata “reyog” mungkin berasal dari kata “angreyok” yang ditulis pujangga Prapanca dalam Nagarakertagama. “Angreyok” berkaitan dengan dorongan semangat prajurit, pertunjukan tari reog, perang-perangan, dan mungkin berhubungan dengan pengetahuan militer kuno.

“Meskipun dapat dipastikan bahwa sebagian besar elemen dari reyog Ponorogo memang sudah sangat tua, rujukan paling awal yang diketahui tentang bentuk-bentuk seni yang menyerupai itu terkandung dalam Serat Cabolang, sebuah tembang yang mungkin ditulis di Surakarta pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19,” catat Kartomi.

Serat Cabolang antara lain mengisahkan pengembaraan Cabolang, putra seorang kiai, di Ponorogo. Dia menyaksikan dan ambil bagian dalam sebuah pertunjukan yang mengisi acara sunatan. Pertunjukan itu dimeriahkan 20 penari jaran kepang, lima gendruwon (sebutan lain Pujangganong) –semuanya warok– dengan tiga anak laki-laki kemayu (jathil) di tengah. Pertunjukan diiringi orkes srunen yang terdiri dari slomprit, angklung, kendang, kenong, dan kempul.

Kesenian reog bertahan melintasi waktu. Beberapa penyesuaian dilakukan sesuai perkembangan zaman. Jathil, misalnya, yang semula ditarikan oleh gemblak, lelaki berparas ayu, digantikan penari putri. Gerakannya pun menjadi lebih halus, lincah, dan feminin.

Karena kesenian berusia tua, asal-usul reog Ponorogo punya banyak versi. Ada yang mengaitkannya dengan kepercayaan animisme mengenai adanya roh penjaga dan pelindung suatu wilayah. Karena Ponorogo masih hutan belantara, wujudnya adalah roh harimau. Masyarakat juga meyakini roh harimau mampu mengusir roh jahat atau menolak bala (mengusir wabah penyakit). Untuk mendatangkannya, mereka melakukan upacara adat dengan mengenakan topeng sambal menari. Di kemudian tradisi ini diabadikan dalam bentuk kesenian reog.

Selain itu, ada beragam versi asal-usul reog Ponorogo berlatar kerajaan. Ada dua versi yang popular. Pertama, versi Wengker. Menceritakan Ki Ageng Kutu (Demang Suryongalam), abdi Kerajaan Majapahit, mendirikan padepokan di Wengker serta menciptakan kesenian reog sebagai sindiran dan perlawanan kepada Raja Brawijaya V. Kedua, versi Bantarangin. Mengisahkan lamaran Kelana Sewandana, raja Bantarangin, kepada putri Kediri, Dewi Sanggalangit. Salah satu syarat lamaran adalah dibuatkan gamelan model baru dan manusia berkepala harimau.

“Dua versi kerajaan tersebut mempunyai konsekuensi terhadap tafsir seni drama para pelaku seni reyog Ponorogo,” catat Jusuf Harsono dalam “Hegemoni Negara terhadap Seni Reyog Ponorogo” di jurnal Aristo Vol. 7 No. 2, Juli 2017.

Ada dua ragam bentuk reog Ponorogo yang dikenal saat ini, yakni Reog Obyog dan Reog Festival. Reog obyog, yang hidup di pedesaan, sering pentas di pelataran atau jalan tanpa mengikuti pakem tertentu. Biasanya mengisi acara hajatan, bersih desa, hingga pementasan semata untuk menghibur. Sedangkan Reog Festival sudah mengalami modifikasi dan ditampilkan sesuai pakem dalam acara tahunan Festival Reog yang diadakan Pemerintah Kota Ponorogo sejak 1997.

“Masing-masing ragam memiliki ciri atau kekhasan, terutama terletak pada aspek seni pertunjukan atau pementasannya,” kata Rido Kurnianto dalam Seni Reyog Ponorogo.

Kendati demikian, dari segi perangkat umumnya sama. Ada perangkat barongan yang terdiri dari dadak merak dan caplokan. Dadak merak merupakan bagian atas barongan terbuat dari bulu-bulu burung merak. Sedangkan caplokan merupakan bagian bawah barongan terbuat dari kulit harimau. Perangkat gamelan meliputi kendang, ketipung, ketuk, kenong, kempul (gong), angklung, dan slompret. Sementara busananya meliputi busana warok tua, busana warok muda, busana jatil, busana pujangganong, dan busana kelana sewandana.

Perkembangan reog Ponorogo cukup menggembirakan. Ia menjadi media pembelajaran siswa sekolah dasar hingga menengah atas. Muncul pula “reog santri” di kalangan pesantren yang diwarnai simbol dan nilai-nilai islami.

Menurut Rido, seni reog Ponorogo bukan hanya bernilai seni atau estetika, tapi juga mengandung nilai-nilai luhur. Nilai-nilai itu di antaranya budi pekerti mulia sebagaimana disimbolkan melalui burung merak, keberanian membela kebenaran (harimau), patriotisme/kepahlawanan (tari jathil), optimisme (tari pujangganong), dan kepemimpinan (tari kelana sewandana).

Hingga kini masyarakat Ponorogo terus melestarikan kesenian reog sebagai warisan leluhur.*

Kategori
Kesenian

Tari Pendet Tari Penyambutan Dewa dan Manusia

Musik gamelan mengalun. Empat penari perempuan berjalan menuju tengah panggung. Mereka membawa bokor (nampan cekung) kuningan yang penuh aneka canang (bunga-bunga) di tangan kanan. Rambut mereka disasak dan dihias dengan rangkaian bunga berbentuk melengkung. Tubuh mereka terbalut kain tradisional Bali berwarna merah dan emas. Sangat anggun.

Tangan mereka bergerak gemulai. Diikuti gerakan halus jari-jemarinya. Kepala bergoyang seirama musik. Mata mendelik. Kemudian mereka bersimpuh dan menaruh canang. Tangan bersedekap lalu berayun ke atas dan bawah, kanan dan kiri. Setelah itu, mereka berdiri lagi membawa canang dan berbaris ke belakang. Pada akhir pementasan, bunga di dalam bokor di taburkan kepada para penonton sebagai ucapan selamat datang.

Itulah tari pendet asal Bali. Begitu tenang, gemulai, dan menghanyutkan. Tari pendet merupakan salah satu tarian selamat datang paling tua di Pulau Bali.

Pada awalnya tarian ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan spiritual masyarakat Hindu di Bali. Ia dipakai sebagai pelengkap upacara piodalan di pura-pura atau tempat suci keluarga sebagai ungkapan rasa syukur, hormat, dan sukacita saat menyambut kehadiran para dewata yang turun dari khayangan.

Dalam upacara piodalan di pura ada ritus sakral yang disebut mamendet atau mendet. Mendet secara etimologis berasal dari mendak (menyambut). Prosesi mendet dilakukan setelah pendeta mengumandangkan puja mantra dan pementasan topeng sidakarya. Ritus ini bisa dibawakan semua orang, lelaki-perempuan, tua-muda, dengan menari penuh kegembiraan menyambut kehadiran para dewa. Dari prosesi inilah lahir tari pendet.

Ahmad Yunus dalam Ensiklopedi Tari Indonesia Seri P-J menjelaskan bahwa pendet merupakan tarian sajian untuk para leluhur yang disebut Bhatara dan Bruitari. Dipentaskan di halaman pura dan menghadap ke arah suci (pelinggih) di mana Bhatara dan Bhatari bersemayam.

Tari pendet dibawakan para perempuan dengan memakai pakaian adat. Para penari membawa sebuah bokor yang penuh berisi bunga/canang sari, kawangen, dan lain-lain. Sebagian lagi membawa alat-alat upacara seperti sangku, mangkuk perak, kendi, dan lain-lain. Tarian ini dibawakan secara massal, diiringi gamelan gong, dan dipimpin oleh seorang Pemangku (pemimpin upacara) dengan membawa sebuah pasepan (pedupaan) yang penuh dengan kemenyan terbakar.

“Pada bagian akhir tarian, para penari meletakkan alat-alat tadi pada pelinggih, dan ada juga yang menaburkan bunga kepada pratima (simbol dari Bhatara dan Bhatari) sebagai penghormatan,” ungkap Ahmad Yunus.

Anak Agung Gde Putra Agung dalam Beberapa Tari Upacara dalam Masyarakat Bali menggolongkan pendet sebagai tari wali atau sakral yang merupakan bagian dari upacara keagamaan. Sementara ditinjau dari segi gerak maupun karakternya, pendet dapat diklasifikasikan sebagai tari perempuan halus dan tarian massal.

“Penari-penarinya adalah dari kalangan warga desanya dan ada juga merupakan sekehe Pendet yang keanggotaannya diambil dari kelompok keluarga mereka sendiri sebagai suatu tradisi,” jelas Anak Agung Gde Putra Agung.

Lazimnya tari pendet dibawakan oleh para perempuan. Lengkap dengan pakaian adat dan canang berisi sesajian. Tapi di Karangasem, para lelaki juga tampil sebagai penari. Mereka memakai pakaian adat Bali berupa ikat kepala putih, kain saput (selendang), umpal (pengikat selendang), dan sarung tenun.

Secara umum di wilayah Bali, tari pendet melambangkan penyambutan manusia terhadap kedatangan para dewata dari kahyangan. Tapi seiring perkembangan zaman, pendet menjadi tarian untuk menyambut kedatangan sesama manusia. Terutama dipentaskan sebagai bagian promosi wisata Bali.

“Sebagai tari penyambutan, pendet difungsikan untuk menyambut kedatangan tamu atau sering disebut dengan istilah tarian selamat datang. Ungkapan kegembiraan, kebahagiaan, dan rasa syukur diwujudkan melalui gerak-gerak yang lembut dan indah,” catat Siluh Made Astini dan Usrek Tani Utina dalam “Tari Pendet Sebagai Tari Balih-Balihan” di jurnal Harmonia, Vol. 8 No. 2, 2007.

Di Bali, tari berjenis hiburan disebut balih-balihan. Ini kecenderungan umum di banyak tempat. Beberapa tarian lain juga mengalami proses serupa. Yang membedakan hanya pada kapan waktu pergeserannya.

Tari pendet penyambutan lahir tahun 1950. Penggagasnya adalah dua seniman kelahiran Desa Sumertha, Denpasar, yaitu I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng. Keduanya menciptakan tari pendet penyambutan dengan empat penari yang dipentaskan sebagai bagian dari pertunjukan kepariwisataan di sejumlah hotel di Denpasar, Bali. Selain untuk menyambut tamu-tamu penting, tarian ini kemudian menjadi tarian pembuka dalam setiap pertunjukan tari-tarian Bali.

Lalu, pada 1961, I Wayan Beratha mengembangkan tarian ini dan menambah jumlah penarinya menjadi lima orang, seperti yang sering ditampilkan sekarang. Setahun kemudian, I Wayan Beratha dan kawan-kawan kembali mengembangkan tari pendet yang ditarikan secara massal, dengan jumlah penari tidak kurang dari 800 orang, dan ditampilkan dalam upacara pembukaan Asian Games di Jakarta.

Setelah itu, tari pendet kerap kali dipertunjukan di bandara atau hotel. Para turis asing di Bali disambut pertunjukan tari pendet setiap kali tiba di Bali. Ketika kembali ke negerinya, mereka bercerita tentang pengalaman disambut oleh perempuan penari yang anggun dan gemulai. Tari pendet pun mendunia.

Sekarang tari pendet masih terus disajikan di berbagai acara penyambutan tamu. Kursus-kursus tari pendet juga dibuka. Tak hanya di Bali, tapi juga di luar Bali. Sungguh membanggakan.*

Exit mobile version