Kategori
Blog

Reaksi Redoks: Reduksi dan Oksidasi

Wisatarumahjiwa – Bagi kalian yang sudah kelas 10 MIA pasti sudah pernah dengar tentang apa itu reaksi redoks, kan? Hayoo masih inget, nggak?

Reaksi Redoks : Reduksi dan Oksidasi

Coba guys perhatikan fenomena gambar di atas. Pada gambar tersebut, kita bisa melihat sebuah apel yang sedang mengalami proses pembusukan. Dalam proses kimia, reaksi pembusukan apel tersebut terjadi karena adanya sebuah reaksi yang menyertainya, yaitu reaksi redoks.

Yuk guys, kita simak apa sih itu reaksi redoks.

Reaksi Redoks

Apa itu reaksi redoks? Reaksi redoks adalah singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi yang berlangsung pada proses elektrokimia. Boleh dibilang, reaksi redoks adalah singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi. Berikut pengertian dari kedua istilah tersebut.

Pengertian Reduksi

Reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi dan kenaikan elektron. Dapat dikatakan bahwa reduksi adalah reaksi dimana suatu zat kehilangan oksigen.

Pengertian Oksidasi

Oksidasi adalah reaksi yang mengalami peningkatan bilangan oksidasi dan penurunan elektron. Dapat dikatakan bahwa oksidasi adalah reaksi dimana suatu zat mengikat oksigen.

Bagaimana penjelasan reaksi oksidasi dan reduksi pada contoh di atas? Besi (III) oksida (Fe2O3) mengalami reduksi karena kehilangan atom oksigen dan berubah menjadi besi (2Fe). Adapun karbon monoksida (3CO) mengalami reaksi oksidasi karena mengikat atom oksigen dan berubah menjadi karbon dioksida (3CO2).

Konsep Bilangan Oksidasi

Konsep reaksi redoks yang melibatkan perpindahan elektron ini hanya bisa terjadi pada senyawa ionik aja, sedangkan senyawa kovalen tidak. Oleh karena itu, muncul konsep redoks yang ketiga, yaitu berdasarkan perubahan bilangan oksidasi (biloks).

Bilangan oksidasi adalah muatan positif dan negatif pada suatu atom. Unsur yang biloksnya positif, biasanya merupakan atom-atom unsur logam, seperti Na, Fe, Mg, Ca, dan unsur logam lainnya. Sementara itu, unsur yang biloksnya negatif, biasanya atom-atom unsur nonlogam, seperti O, Cl, F, dan unsur nonlogam lainnya.

Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, reaksi reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi. Sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi.

Terdapat delapan aturan dalam menentukan bilangan oksidasi suatu atom yang harus guys ketahui, antara lain adalah sebagai berikut.

1. Bilangan oksidasi unsur bebas dalam bentuk atom dan molekul adalah 0.

Contoh: bebas berbentuk atom
C, Ca, Cu, Na, Fe, Al, Ne = 0

Contoh: bebas berbentuk molekul
H2, O2, Cl2, P4, S8 = 0

2. Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sesuai dengan jenis muatan ionnya.

Contoh:
Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Mg2+, dan Al3+ berturut-turut adalah +1, +2, dan +3.
Bilangan oksidasi ion poliatom NH4+, SO42-, dan PO43- berturut-turut adalah +1, -2, dan -3.

3. Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA sesuai dengan golongannya.

IA = H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr = +1.
Contoh: Bilangan oksidasi Na dalam senyawa NaCl adalah +1.

IIA = Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra = +2.
Contoh: Bilangan oksidasi Mg dalam senyawa MgSO2 adalah +2.

IIIA = B, Al, Ga, In, Tl = +3
Contoh: Bilangan oksidasi Al dalam senyawa Al2O3 adalah +3.

4. Bilangan oksidasi unsur golongan transisi (golongan B) lebih dari satu.

Contoh:
Bilangan oksidasi Cu = +1 dan +2.
Bilangan oksidasi Au = +1 dan +3.
Bilangan oksidasi Sn = +3 dan +4.

5. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion = jumlah muatannya.

Contoh:
NH4+ = +1

6. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0.

Contoh:
H2O = 0

7. Bilangan oksidasi hidrogen (H) bila berikatan dengan logam = -1. Bila H berikatan dengan non-logam = +1.

Contoh:
Biloks H dalam AlH3 = -1.

8. Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawa proksida = -1. Bilangan oksidasi O dalam senyawa non-peroksida = -2.

Contoh:
Biloks O dalam BaO2 = -1.

Menentukan Reaksi Reduksi dan Oksidasi Berdasarkan Konsep Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi

Pada reaksi redoks, terdapat unsur-unsur yang bertindak sebagai reduktor dan oksidator. Zat yang mengalami oksidasi itu disebut reduktor, sedangkan zat yang mengalami reduksi disebut oksidator.

Coba perhatikan contoh berikut ini!

Reaksi: Mg(s) + 2HCl —-> MgCl2(aq) + H2(g)

Karena Mg merupakan unsur bebas, jadi biloks Mg = 0. Kemudian, biloks H pada senyawa 2HCl bernilai +1 karena unsur H berikatan dengan unsur lain dan H merupakan golongan IA. Selanjutnya, karena H = +1, berarti Cl = -1 agar total biloks 2HCl = 0.

Di ruas sebelah kanan, biloks Mg pada senyawa MgCl adalah +2 karena Mg berikatan dan merupakan unsur golongan IIA. Karena Cl memiliki indeks 2, maka biloks Cl = -1, agar total biloks MgCl2 = 0. Kemudian, karena H2 merupakan unsur bebas, maka biloksnya bernilai 0. Unsur Mg mengalami kenaikan biloks dari 0 ke +2, sehingga mengalami reaksi oksidasi. Jadi, unsur Mg disebut sebagai reduktor. Sementara itu, unsur H mengalami penurunan biloks dari +1 ke 0, sehingga mengalami reaksi reduksi. Jadi, HCl disebut sebagai oksidator.

Kategori
Blog

Penyebab dan Cara Mengobati Radang Tenggorokan

Wisatarumahjiwa – Radang tenggorokan atau faringitis adalah inflamasi pada bagian belakang tenggorokan yang disebut faring. Penyakit ini juga bisa menyebabkan rasa gatal pada tenggorokan dan kesulitan menelan makanan.

Radang tenggorokan bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Penyakit ini merupakan termasuk yang paling umum, namun sangat mengganggu. Jadi, Kamu perlu tahu pengobatan dan penyebab radang tenggorokan.

Penyebab Radang Tenggorokan

Penyebab dan Cara Mengobati Radang Tenggorokan

Ada banyak virus dan bakteri yang bisa menjadi penyebab radang tenggorokan. Beberapa diantaranya meliputi:

  • Campak
  • Adenovirus (salah satu penyebab batuk pilek)
  • Cacar air
  • Batuk rejan
  • Streptokokus grup A

Virus merupakan penyebab radang tenggorokan yang paling umum. Radang tenggorokan umumnya disebabkan oleh infeksi virus seperti batuk pilek, influenza, atau mononukleosis. Infeksi virus tidak bisa disembuhkan dengan antibiotik, dan pengobatan biasanya dilakukan hanya untuk meredakan gejalanya.

Infeksi bakteri merupakan penyebab radang tenggorokan yang lebih jarang. Jika disebabkan oleh bakteri, maka radang tenggorokan perlu disembuhkan dengan antibiotik. Infeksi bakteri yang paling umum menjadi penyebab radang tenggorokan adalah streptokokus A. Sementara itu, infeksi bakteri lain yang lebih jarang menjadi penyebab radang tenggorokan adalah gonorrhea, klamidia, dan korinebakterium.

Terlalu sering terkena flu juga akan meningkatkan risiko Kamu terkena radang tenggorokan. Menjadi perokok pasif juga bisa meningkatkan risiko radang tenggorokan.

Apa Saja Gejala Radang Tenggorokan?

Masa inkubasi biasanya berlangsung sekitar 2-5 hari. Gejala radang tenggorokan beragam, tergantung dari penyebabnya. Selain menyebabkan tenggorokan sakit, kering, gatal, gejala radang tenggorokan yang lain diantaranya:

  • Bersin
  • Flu
  • Pusing
  • Batuk
  • Kelelahan
  • Nyeri tubuh
  • Demam

Jika penyebab radang tenggorokan yang Kamu alami adalah virus mononukleosis, maka gejalanya meliputi:

  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Kelelahan yang parah
  • Demam
  • Nyeri otot
  • Kehilangan nafsu makan
  • Ruam kulit

Tingkat penularan juga dipengaruhi oleh penyebab radang tenggorokan. Jika disebabkan oleh infeksi virus, maka Kamu bisa menularkannya sampai demamnya reda. Jika disebabkan oleh bakteri, maka kemungkinan Kamu bisa menularkannya sampao 24 jam setelah mengonsumsi antibiotik.

Bagaimana Diagnosis Radang Tenggorokan?

Berikut beberapa hal yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis radang tenggorokan:

Pemeriksaan fisik

Kalau Kamu mengalami gejala radang tenggorokan, dokter akan memeriksa tenggorokan Kamu. Dokter akan mengecek, adakah bercak putih atau abu-abu, pembengkakan, dan kemerahan. Dokter juga mungkin akan memeriksa telinga dan hidung. Ia juga akan memeriksa leher Kamu untuk mengecek adakah pembengkakan kelenjar getah bening.

Throat culture atau swab tenggorok

Ini merupakan pemeriksaan yang bisa dilakukan dokter jika ia menyangka Kamu mengalami radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri (strep throat). Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan cotton swab untuk mengambil sample sekresi dalam tenggorokan.

Dengan menggunakan tes ini, dokter bisa mengonfirmasi dalam beberapa menit apakah Kamu memang benar positif terinfeksi streptokokus. Namun, pada beberapa kasus swab-nya dikirimkan ke laboratorium untuk diperiksa lebih jauh, sehinga hasilnya tidak bisa diketahui dalam kurun waktu 24 jam.

Tes darah

Jika dokter mencurigai radang tenggorokan Kamu disebabkan oleh hal lain, maka mungkin ia akan menyarankan agar Kamu melakukan tes darah. Sample darahnya kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa lebih jauh. Tes ini bisa menentukan apakah Kamu terinfeksi virus mononukleosis.

Obat Radang Tenggorokan

Ada beberapa hal yang bisa Kamu lakukan di rumah untuk meredakan gejala radang tenggorokan:

  • Banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi
  • Mengonsumsi makanan berkuah hangat
  • Berkumur-kumur menggunakan air garam hangat (1 sendok teh garam per 236 mili liter air)
  • Istirahat yang cukup

Untuk meredakan rasa sakit dan demam, Kamu bisa mengonsumsi asetaminofen atau ibuprofen. Kedua obat ini bisa dibeli secara bebas di apotek.

Ada pula obat radang tenggorokan alami untuk meredakan gejalanya. Namun, Kamu harus berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat radang tenggorokan alami. Hal ini diperlukan untuk mencegah interaksi obat yang negatif.

Berikut beberapa obat radang tenggorokan alami:

  • Akar manis
  • Daun sage

Pada beberapa kasus, pengobatan medis diperlukan untuk mengobati radang tenggorokan, khususnya jika disebabkan oleh bakteri. Untuk hal ini, biasanya dokter akan memberikan antibiotik.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, amoksilin dan penisilin adalah obat antibiotik yang paling umum untuk radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri. Kamu harus untuk mengonsumsi antibiotik sepenuhnya sesuai resep dokter untuk mencegah kekambuhan atau bertambah parahnya infeksi. (UH)

Kategori
Blog

Manfaat Suplemen Imun Dewasa jika Diminum Setiap Hari

Wisatarumahjiwa.com – Sistem imun yang kuat tentu penting untuk melindungi tubuh agar terhindar dari penyakit, apalagi di tengah pandemi coronavirus seperti saat ini. Nah, untuk meningkatkan sistem imun, ada berbagai cara yang bisa dilakukan. Salah satunya dengan mengonsumsi suplemen peningkat atau penguat imun tubuh. Namun, amankah minum suplemen imun setiap hari? Yuk, ketahui faktanya Gengs!

Cara Meningkatkan Sistem Imun

Manfaat Suplemen Imun Dewasa jika Diminum Setiap Hari

Sistem imun merupakan sistem metabolisme yang sangat kompleks untuk melindungi tubuh kita dari serangan patogen, seperti virus, bakteri, atau bahkan racun. Nah, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan sistem imun. Berikut beberapa cara yang bisa Kamu lakukan!

1. Kurangi Stres

Saat kita tidak stres, sistem imun akan melakukan fungsinya dengan baik untuk melawan penyakit. Namun, dengan kondisi isolasi di rumah seperti sata ini, Kamu mungkin rentan terkena stres. Sayangnya, stres justru akan membuat Kamu mudah terserang penyakit lho Gengs. Oleh karena itu, cobalah untuk mengelola stres dengan melakukan meditasi, mengelola teknik pernapasan terkontrol, atau bicarakan yang Kamu rasakan pada orang-orang yang dapat Kamu percaya.

2. Perbaiki Kebiasaan Tidurmu

Saat Kamu kurang tidur, sistem imun tidak dapat bekerja dengan baik. Padahal, sistem imun yang kuat dan sehat dapat melawan infeksi atau penyakit agar Kamu tidak mudah sakit. Oleh karena itu, cobalah mencukupi jumlah waktu tidurmu. Tidurlah selama enam hingga tujuh jam semalam. Hindarilah menggunakan gadget sebelum tidur dan cobalah berolahraga sebelum tidur agar tidur lebih berkualitas.

3. Terapkan Gizi Seimbang dan Berolahraga

Menerapkan pola makan dengan gizi yang seimbang penting untuk menjaga sistem imun yang kuat. Selain itu, rutin berolahraga tidak hanya dapat mengurangi stres dan membantu mempertahankan berat badan yang sehat, tetapi juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

4. Minum suplemen peningkat daya tahan tubuh

Selain melakukan cara-cara di atas, Kamu juga perlu mengonsumsi suplemen imun untuk menjaga kesehatan sekaligus meningkatkan sistem imun. Penelitian juga menunjukkan bahwa suplemen dengan kandungan herbal, vitamin, mineral , atau zat tertentu dapat meningkatkan respons kekebalan dan dapat melindungi tubuh dari penyakit.

Baca juga : Ketahui Arti Jerawat di Pipi Kanan

Amankah Minum Suplemen Imun Setiap Hari?

Setelah mengetahui berbagai cara meningkatkan sistem imun, Kamu tentu penasaran kan sebenarnya amankah minum suplemen imun setiap hari? Seperti yang diketahui, menjaga kesehatan sistem imun merupakan kunci untuk mencegah penyakit maupun infeksi.

Namun, Kamu mungkin bertanyata-tanya, suplemen imun mana yang aman diminum setiap hari? Nah, ada berbagai suplemen imun yang beredar di pasaran Gengs, di antaranya imunobooster dan imunomodulator.

Imunobooster atau juga dikenal dengan istilah imunostimulan merupakan substansi (obat maupun nutrien) yang berfungsi untuk memacu tubuh dalam meningkatkan sistem imun terutama sistem fagositik dengan meningkatkan perlawanan terhadap patogen untuk mencegah terjadinya infeksi.

Stimuno yang berbahan daun Meniran (Phyllanthus Niruri) bukan termasuk klasifikasi imunobooster. Stimuno adalah imunomodulator yang artinya memperbaiki sistem imun. Pada saat ini, imunomodulator diperlukan untuk menjaga sistem imun dalam menghadapi COVID-19.

Dr. Raymond R. Tjandrawinata, Molecular Pharmacologist dan Peneliti Biomolecular Sciences sekaligus Executive Director Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) yang merupakan lembaga riset Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) mengatakan, “Dari hasil uji klinik yang dilakukan di beberapa negara termasuk Indonesia, Stimuno aman digunakan untuk pencegahan penyakit virus.”

Stimuno aman dikonsumsi siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak. Suplemen imunomodulatir ini bekerja secara optimal untuk memperbaiki daya tahan tubuh dengan merangsang produksi antibodi dan meningkatkan sistem imun.

Nah, agar daya tahan tubuh tetap terjaga, Kamu bisa mengonsumsi Stimuno sekali sehari. Namun, saat sedang sakit, Kamu bisa mengonsumsi Stimuno tiga kali sehari untuk membantu proses penyembuhan.

Jadi, untuk meningkatkan sistem imun, Kamu boleh minum suplemen imun setiap hari. Namun, pastikan mengonsumsi suplemen imun yang bekerja sebagai imunomodulator ya!

Data-data yang dipublikasi di jurnal ilmiah menunjukkan, Stimuno tidak meningkatkan sitokin pro-inflamasi interleukin-6 yang disekresi oleh makrofag teraktivasi. Sejauh ini, Stimuno merupakan satu-satunya imunomodulator yang mendapat sertifikat fitofarmaka di Indonesia.

Kategori
Blog

Ketahui Arti Jerawat di Pipi Kanan

Wisatarumahjiwa – Geng Sehat, pasti banyak deh dari Kamu yang mungkin merasa kesal jika ada jerawat yang tumbuh di wajah. Yup, selain menimbulkan rasa tidak nyaman, jerawat di wajah juga pastinya membuat Kamu merasa kurang percaya diri.

Penyebab munculnya jerawat sendiri bisa dipengaruhi oleh berbagai macam hal. Entah karena debu dan kotoran, pola makan, hormon, atau faktor lainnya. Selain itu, tumbuhnya jerawat di area wajah ternyata juga memiliki makna tertentu yang menunjukkan kondisi kesehatanmu lho, Gengs! Pemetaan jerawat di wajah sebenarnya bukan berasal dari ilmu pasti, tetapi para praktisi pengobatan Cina, Ayurweda, dan reflexologist percaya bahwa area tertentu di wajah memiliki keterkaitan dengan daerah internal tubuh. Dengan mengetahui arti dari jerawat berdasarkan lokasi tumbuhnya,  selain bisa lebih mudah mengobati jerawat yang muncul, Kamu juga dapat mencegah atau mengatasi gangguan kesehatan yang sedang dialami. Sekarang, coba cek lokasi jerawat Kamu dan lihat apa artinya! Jerawat di area tertentu bisa jadi pertanda masalah pada kesehatanmu.

Jerawat di Area Dahi

Ketahui Arti Jerawat di Pipi Kanan

Dahi menjadi area pada wajah yang cukup sering ditumbuhi jerawat. Nah, jika ada jerawat yang muncul di daerah dahi, kondisi ini bisa menunjukkan bahwa tubuhmu sedang bermasalah dengan sistem pencernaan.

Beberapa hal di bawah ini bisa dicoba untuk membantu Kamu mengatasinya:

  • Tidur lebih awal dan bangun lebih awal. Walaupun Kamu sulit untuk tidur, berusahalah untuk beristirahat dan lebih tenang. Hal ini akan membantu organ liver beristirahat dan dapat bekerja dengan baik keesokan harinya.
  • Minum banyak air untuk mengeluarkan racun dari tubuh.
  • Kurangi minum soda dan minuman berkarbonasi.
  • Melakukan olahraga ringan 20-30 menit setiap hari, khususnya olahraga di luar ruangan.
  • Berlatih untuk rileks dan menenangkan diri.
  • Konsumsi makanan yang sehat dan usahakan untuk selalu mengunyahnya dengan baik agar lebih mudah dicerna.
  • Kurangi konsumsi gula.

Jerawat di Antara Alis

Jerawat yang muncul di area antara alis mungkin menandakan adanya gangguan pada liver.Untuk mencegah dan mengatasinya, sebaiknya kurangi konsumsi alkohol dan merokok. Selain itu, Kamu juga bisa mengurangi konsumsi makanan ringan dan makanan yang mengandung banyak mentega atau keju. Hindari pula konsumsi makanan ringan pada malam hari. Kamu juga harus menyediakan waktu untuk istirahat yang cukup dan olahraga, tetapi pilih jenis olahraga yang tidak terlalu berat, ya!

Jerawat di Area Pelipis

Nah, jika jerawat yang muncul ada di daerah pelipis, waspadalah dengan keadaan ginjal Kamu, Gengs. Kurangi konsumsi makanan olahan, junk food, dan fast food. Kurangi juga konsumsi makanan berlemak dan lebih baik menggantinya dengan makanan yang mengandung lemak sehat seperti alpukat dan ikan. Kamu juga dapat mengonsumsi makanan yagn memiliki sifat mendinginkan ginjal, seperti pare, labu, melon dan mentimun. Selain itu jangan lupa juga untuk menjaga kebersihan tubuh lebih baik lagi, ya.

Jerawat di Area Hidung

Selain dahi, hidung juga menjadi area yang termasuk sering nih ditumbuhi jerawat. Munculnya jerawat di hidung memang yang paling menyebalkan, ya! Tak hanya menyebalkan, munculnya jerawat di area hidung ternyata juga menandakan kondisi kesehatan jantung Kamu yang sedang tidak baik, lho.

Untuk itu, coba deh Kamu mulai berolaraga ringan seperti jalan santai dan menghirup banyak udara segar. Selain itu, Kamu juga bisa mengurangi makanan yang pedas, daging-dagingan, dan yang mengandung banyak garam. Konsumsi makanan dalam suhu yang hangat, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin.

Jerawat di Area Pipi Kiri

Sebenarnya timbulnya jerawat di pipi kiri tidak begitu mengkhawatirkan. Namun, Kamu bisa mengatasinya dengan mempertahankan aktivitas normal sehari-hari. Sebisa mungkin juga jauhi stres yang bisa dialami dengan menjaga suasana hati agar tetap positif. Pilihlah makanan yang sifatnya dapat mendinginkan tubuh dan jangan terlalu banyak mengonsumsi junk food. Perhatikan waktu istirahat, sebaiknya lakukan break setiap beberapa jam saat melakukan pekerjaan di petang hari. Jaga kebersihan dan cek apakah terdapat benda di sekitarmu yang dapat membuat Kamu alergi.

Jerawat di Area Pipi Kanan

Arti dari jerawat yang muncul di bagian ini kurang lebih mirip dengan area pipi kiri. Sebaiknya Kamu lebih banyak menghirup udara segar dan mulai melakukan olahraga seperti aerobik pada jam 7-9 pagi karena paru-paru bekerja secara optimal pada waktu tersebut. Selain itu, kurangi konsumsi gula berlebih pada asupan makananmu ya, Gengs!

Jerawat di Area Sekitar Bibir

Jerawat yang muncul di area sekitar bibir bisa menandakan adanya ketidakseimbangan hormon pada tubuh Kamu. Sebaiknya, Kamu mulai menghindari pemicu stres dan melakukan hal-hal yang dapat membantu tubuh serta pikiran lebih rileks. Konsumsi lebih banyak makanan yang megandung serat seperti sayuran dan buah-buahan segar. Kurangi juga makanan yang pedas dan goreng-gorengan. Selain itu, bisa jadi jerawat yang timbul karena alergi pada pasta gigi yang digunakan. Jadi, coba untuk menggganti pasta gigi yang mungkin menyebabkan alergi.

Klik juga : Cetirizine Obat Apa?

Jerawat di Area Dagu dan Rahang

Siapa yang sering mengalami jerawat di area ini? Nah, buat Kamu yang sering mengalaminya, sebaiknya Kamu coba deh untuk mengurangi kebiasaan makan sebelum tidur dan makan lebih banyak sayur dan buah. Selain itu, beristirahatlah lebih banyak dan kurangi stres dengan menenangkan diri, seperti dengan melakukan yoga, meditasi, mendengarkan musik, atau melakukan kegiatan lain yang dapat membuatmu lebih tenang. Jika jerawat yang muncul berada di dagu bagian bawah itu juga bisa menandakan kesehatan gigi Kamu kurang baik. Untuk itu, jagalah kesehatan dan kebersihan gigi serta gusi dengan menyikat gigi secara teratur.

Jerawat di Area Leher

Jerawat di leher dapat menandakan tubuhmu sedang melawan bakteri atau virus untuk mencegah sakit yang bisa timbul. Solusinya, istirahatlah yang cukup, hindari stres, minum air yang cukup, dan lakukan hal-hal yang dapat membantu tubuh Kamu tetap fit dan sehat.

Kategori
Blog

Cetirizine Obat Apa?

Wisatarumahjiwa – Apakah Kamu memiliki alergi terhadap kondisi atau makanan tertentu, Gengs? Bagi Kamu yang memiliki alergi, mungkin sudah tidak asing lagi dengan cetirizine ataupun loratadine. Tapi, sebenarnya cetirizine obat apa ya, Gengs? Apa bedanya dengan loratadine? Yuk, ketahui perbedaan cetirizine dan loratadine berikut ini!

Cetirizine Obat Apa?

Cetirizine

Sebelum mengetahui perbedaan cetirizine dan loratadine, Kamu mungkin penasaran sebenarnya cetirizine obat apa, ya? Cetirizine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gatal-gatal dan pembengkakan yang disebabkan oleh hives, yakni kondisi kelainan kulit dengan gejala seperti kemerahan, bentol, hingga gatal-gatal.

Cetirizine merupakan obat yang termasuk golongan antihistamin. Senyawa antihistamin dapat menimbulkan gejala, seperti bersin-bersin, gatal, mata berair, dan hidung meler. Obat yang termasuk golongan antihistamin ini pun bekerja dengan cara mengurangi senyawa histamin alami yang ada dalam tubuh.

Meski dapat mengatasi gejala alergi, namun setiap obat sebenarnya juga memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Kamu harus memeriksakan diri ke dokter jika mengalami reaksi alergi tertentu, seperti sakit perut, rasa kantuk yang berlebihan, dan kelelahan setelah mengonsumsi obat alergi yang satu ini.

Nah, untuk menentukan penggunaan obat ini, dokter akan mempertimbangkan risiko dan keuntungan penggunaan obat ini secara matang. Obat yang termasuk golongan antihistamin ini bisa dikonsumsi sebelum ataupun sesudah makan. Namun, dalam bentuk tablet kunyah, obat ini harus dikunyah terlebih dahulu sebelum diminum.

Jika gejala alergi yang Kamu alami tidak juga membaik, bertambah buruk, atau hingga muncul demam, segeralah hubungi dan konsultasikan pada dokter. Untuk penyimpanan, letakkan dan simpan cetirizine dalam suhu ruang, serta jauhkan dari panas dan lembap.

Selain itu, bagi Kamu yang sedang mengandung atau menyusui, konsultasikanlah terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat ini. Dosis cetirizine pada setiap orang bisa berbeda-beda. Ikutilah instruksi dokter dan label obat. Jika dosis yang sudah diberikan dokter pada Kamu berbeda dengan label obat, jangan mengubahnya.

Selain itu, jumlah dosis yang Kamu konsumsi setiap hari, jarak waktu antara konsumsi obat, dan seberapa lama obat harus digunakan, tergantung dari masalah medis yang dialami. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.

Dosis umum dari cetirizine yaitu 10 mg sebanyak sekali sehari atau 5 mg sebanyak 2 kali sehari. Mengonsumsi cetirizine dengan obat apapun seperti yang disebutkan di bawah ini tidak direkomendasikan. Namun, mungkin saja dibutuhkan pada beberapa kasus (harus sesuai anjuran dokter).

Baca juga : Cara Agar Luka Cepat Kering

Kalau dokter memberikan dua obat secara bersamaan, biasanya dosis salah satu obat diubah atau frekuensi konsumsinya yang diubah, supaya kedua obat bisa bekerja dengan baik. Obat atau makanan berikut memiliki interaksi tertentu pada cetirizine:

  • Cetirizine jika digunakan bersamaan dengan obat penekan saraf pusat (obat bius atau obat tidur) akan menambah efek tekanan pada saraf pusat.
  • Makanan tertentu dapat memperlambat kadar puncak dari cetirizine.
  • Penggunaan bersamaan dengan alkohol dapat berakibat menurunkan fungsi sistem saraf pusat.

Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Oleh karena itu, sebaiknya informasikan kepada dokter mengenai daftar obat yang sedang Kamu konsumsi sebelum mengonsumsi obat yang tergolong antihistamin ini.

Perbedaan Loratadine dan Cetirizine

Loratadine

Setelah mengetahui sebenarnya cetirizine obat apa, Kamu juga perlu mengetahui perbedaan antara loratadine dan cetirizine. Bagi sebagian besar orang, reaksi alergi yang muncul memang bisa cukup mengganggu, apalagi jika alergi yang timbul disebabkan oleh hal yang sering dijumpai, seperti debu atau udara dingin.

Secara medis, alergi merupakan suatu reaksi berlebihan dari tubuh terhadap suatu zat yang bisa timbul secara ringan sampai dengan parah. Bagi Kamu yang mengalami alergi ringan mungkin tidak perlu untuk mengonsumsi obat. Namun, untuk alergi dengan tingkat sedang sampai berat biasanya membutuhkan penanganan medis, seperti pemberian obat tertentu.

Nah, istilah medis untuk obat antialergi yang biasa digunakan ialah obat antihistamin. Terdapat dua golongan obat antihistamin, yaitu antihistamin generasi pertama dan generasi kedua. Lantas, apa sajakah perbedaan dari kedua golongan obat ini? Secara umum, perbedaannya terletak pada tingkat efek samping yang ditimbulkan.

Pada obat antihistamin generasi pertama memiliki efek mengantuk yang lebih tinggi daripada generasi kedua. Inilah alasannya antihistamin generasi kedua lebih banyak dipilih karena efek mengantuknya yang lebih rendah.

Bagi Kamu yang memiliki alergi, khususnya alergi pada saluran pernapasan mungkin pernah mengonsumsi loratadine ataupun cetirizine. Kedua obat ini sama-sama merupakan obat antihistamin generasi kedua. Meski memiliki efek mengantuk yang rendah, ternyata ada beberapa hal membedakan keduanya.

Reaksi alergi dipengaruhi oleh senyawa yang disebut histamin. Nah, loratadine dan cetirizine sama-sama bekerja dengan cara menghambat histamin yang berikatan dengan reseptor atau penerimanya, sehingga dapat menghambat terjadinya alergi. Loratadine dan cetirizine cukup diberikan sekali sehari, dengan dosis loratadine untuk dewasa, yaitu 10 mg.

Sedangkan, cetirizine diberikan 5-10 mg untuk dewasa. Menurut ahli, loratadine bekerja lebih lama daripada cetirizine. Estimasi waktu yang timbul setelah mengonsumsi loratadine akan terasa 24 jam setelah pemberian pertama. Sedangkan, efek yang timbul setelah mengonsumsi cetirizine bisa terasa lebih cepat.

Bagi Kamu yang mengalami gangguan ginjal atau hati sebaiknya informasikan hal tersebut terlebih dahulu kepada dokter. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dosis. Selain mengantuk, loratadine juga dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti jantung berdebar, sakit kepala, dan rasa seperti akan pingsan.

Sedangkan, efek samping yang ditimbulkan dari cetirizine, seperti jantung berdebar, kelelahan, gemetar, insomnia, perasaan gelisah, hiperaktif, kebingungan, gangguan penglihatan, dan gangguan buang air kecil. Meski begitu, reaksi efek samping yang muncul belum tentu dialami oleh semua orang nih, Gengs.

Jika Kamu mengalami efek samping dari kedua obat tersebut, sebaiknya segera hubungi dokter. Jika Kamu sedang hamil atau menyusui sebaiknya beritahukan kepada dokter karena loratadine dan cetirizine dapat memengaruhi ASI sehingga dikhawatirkan dapat membahayakan bayi.

Sebaiknya Kamu juga memberitahukan dokter jika sedang mengonsumsi obat-obat lain karena bisa saja terjadi interaksi antara obat-obatan tersebut dengan loratadine ataupun cetirizine. Secara umum, loratadine dan cetirizine memiliki banyak kesamaan. Namun, perbedaan loratadine dan cetirizine terletak pada jangka waktu setelah pemberian obat.

Kamu dapat memilih salah satu dari kedua obat tersebut sesuai dengan kebutuhan dan anjuran dari dokter. Akan lebih baik jika Kamu mencegah timbulnya alergi dengan menghindari penyebab alergi sehingga Kamu pun tidak perlu terlalu sering mengonsumsi obat.

Kategori
Blog

Cara Agar Luka Cepat Kering

Wisatarumahjiwa – Kulit kita pasti pernah terluka, entah itu luka yang ringan hingga yang parah akibat cedera, kecelakaan, operasi, atau hal lainnya. Kalau kulit sudah terluka, siapa sih yang tidak ingin cepat kering dan sembuh? Lalu, bagaimana cara agar luka cepat kering? Simak tips berikut ini yuk Gengs!

Bagaimana Luka Bisa Sembuh?

Cara Agar Luka Cepat Kering

Sebelum mengetahui cara agar luka cepat kering, Kamu juga perlu mengetahui bahwa luka bisa sembuh secara bertahap. Semakin kecil lukanya, semakin cepat pula luka sembuh. Semakin besar atau dalam luka tersebut, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk sembuh.

Beberapa luka bisa berdarah. Namun, tidak semua luka berdarah, misalnya luka bakar ataupun saat kulit tertusuk. Pada luka yang berdarah, darah akan membeku dalam beberapa menit atau bahkan bisa kurang dari itu. Gumpalan darah ini pun mengering dan membentuk keropeng atau lapisan seperti kerak.

Setelah keropeng terbentuk, sistem kekebalan tubuh akan melindungi luka dari bakteri atau kuman. Hal ini untuk mencegah infeksi. Selain itu, luka bisa menjadi sedikit bengkak, tampak merah, atau merah muda, dan lunak. Bahkan, Kamu mungkin akan melihat cairan bening pada luka.

Cairan bening inilah yang akan menjaga area kulit terluka tetap bersih. Jadi, tahapan kulit dari pertama kali terluka hingga akhirnya terlapisi cairan bening bisa memakan waktu mulai dari 2 hingga 5 hari.  Setelah itu, tahapan selanjutnya ialah pertumbuhan dan perkembangan jaringan baru pada kulit.

Selama sekitar 3 minggu ke depan setelah kulit terluka, tubuh akan memperbaiki pembuluh darah yang rusak. Lalu, jaringan baru pun akan tumbuh. Tidak hanya itu, sel darah merah juga akan membentuk kolagen sebagai dasar dari jaringan kulit baru. Luka yang terisi dengan jaringan baru ini disebut dengan jaringan granulasi.

Kulit yang baru akan terbentuk di atas jaringan granulasi. Saat luka sembuh, kulit yang terluka akan tertarik sehingga luka akan menjadi lebih kecil. Selain itu, luka mungkin akan terasa gatal. Namun, seiring waktu, luka akan sembuh dan bahkan bisa meninggalkan bekas.

Bekas luka ini bisa hilang dan memakan waktu selama 2 tahun. Meski begitu, beberapa bekas luka tidak bisa hilang begitu saja. Jika luka hanya melukai lapisan atas kulit, Kamu mungkin tidak akan memiliki bekas luka. Namun, jika yang terluka lebih dalam, kulit cenderung akan meninggalkan bekas luka.

Baca juga : Suami Suka Berkata Kasar? Ini Cara Menghadapinya

Cara Agar Luka Cepat Kering

Kulit memang bisa terluka akibat cedera, operasi, atau hal lainnya. Kalau kulit sudah terluka, apa sih yang bisa dilakukan? Yuk, intip cara agar luka cepat kering berikut ini Gengs!

  • Sebelum membersihkan luka, pastikan Kamu mencuci tangan terlebih dahulu. Setelah itu, bersihkan kotoran yang menempel pada luka dengan air mengalir. Gunakan sabun di sekitar tepi luka dan bilas terus bagian yang terluka hingga kotoran yang menempel pada luka hilang. Hindari membilas luka dengan alkohol isopropil, hidrogen peroksida, dan cairan yodium.
  • Tekan lembut luka dengan menggunakan kasa, kain, atau handuk bersih selama 1-2 menit untuk menghentikan pendarahan. Jika pendarahan sudah berhenti, gunakanlah kasa yang antilengket untuk melindungi luka. Namun, kalau pendarahan tidak berhenti juga, segeralah ke dokter.
  • Ganti kasa untuk menutupi luka setiap hari. Hal ini agar luka tetap bersih. Jika balutan luka menjadi kotor atau basah, ganti sesegera mungkin. Sebaiknya tutup luka hingga benar-benar sembuh. Luka akan sembuh lebih cepat jika luka tetap lembap.
  • Jangan garuk luka meski terasa gatal. Jika Kamu menggaruk luka, hal ini akan membuat luka terbuka kembali dan memperlambat proses penyembuhan.
  • Untuk mengurangi rasa gatal, cobalah untuk mengoleskan losion di area sekitar luka. Selain menggunakan losion, coba juga oleskan es batu untuk meredakan rasa gatal.
  • Konsultasi pada dokter jika luka tidak kunjung sembuh setelah 3 minggu. Dokter akan memberikan salep, obat-obatan, atau suplemen penunjang. Kamu juga bisa mengonsumsi obat atau suplemen penunjang yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka, seperti Inbumin.
  • Pastikan juga kalau Kamu sudah menerapkan gizi seimbang karena tubuh membutuhkan nutrisi untuk mendukung proses penyembuhan luka.
  • Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin C untuk membuat kolagen. Selain vitamin C, kamu juga boleh mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang mengandung vitamin A dan zinc.

Sekarang, Kamu jadi tahu kan cara agar luka cepat kering? Jangan lupa lakukan cara-cara di atas ya jika ingin lukamu cepat kering!

Kategori
Blog

Suami Suka Berkata Kasar? Ini Cara Menghadapinya

Pertikaian adalah hal yang lumrah terjadi pada sebuah pernikahan. Namun, bila suami selalu berkata kasar tiap kali bertengkar, tentu hal tersebut bisa menyakiti hatimu dan tak jarang makin memperkeruh keadaan. Lantas, bagaimana cara menghadapi suami yang suka berkata kasar?

Wisatarumahjiwa – Kekerasan dalam rumah tangga tidak selalu hanya melibatkan fisik. Kamu perlu tahu bahwa perkataan kasar, hinaan, dan ejekan dari pasangan juga bisa termasuk kekerasan dalam rumah tangga, lho, tetapi dalam bentuk verbal.

Tips Menghadapi Suami yang Suka Berkata Kasar

Suami Suka Berkata Kasar? Ini Cara Menghadapinya

Apa pun alasannya, melontarkan kata-kata kasar kepada istri tidak dibenarkan dan bukan perilaku yang baik bagi seorang pemimpin keluarga. Bila hal ini terjadi 1–2 kali di dalam rumah tanggamu, mungkin kamu bisa menganggapnya kekhilafan saja.

Akan tetapi, jika hal ini selalu terjadi setiap kali ada masalah, bahkan masalah yang sepele sekalipun, kamu perlu bertindak agar ia bisa berubah dan tidak mengulangi kesalahannya lagi.

Berikut ini ada beberapa tips untuk menghadapi suami yang berkata kasar:

1. Tetap bersikap tenang

Pertama-tama, mengertilah bahwa kebanyakan ledakan emosi dan kata-kata kasar yang keluar dari mulut seseorang berasal dari luka di masa lalu. Jadi, saat ia mulai berkata kasar, usahakan untuk tetap tenang dan tidak tersulut emosi ataupun terlihat marah.

Berikan sugesti positif pada pikiranmu sendiri. Lihatlah kemarahannya dari sudut pandang lain dan cobalah pahami kira-kira hal apa yang membuka luka masa lalu dan menyulut kemarahannya.

2. Jangan membalas balik

Walau sakit hati dengan apa yang ia katakan, kamu harus berbesar hati untuk tidak membalas perkataan kasarnya, ya. Memaki balik tidak akan menyelesaikan masalah, malah justru bisa memperburuk keadaan. Bukan tidak mungkin suami bisa melakukan kekerasan fisik karena tersulut perkataanmu.

Di dalam hubungan pernikahan, tidak ada kalah atau menang. Jadi, mengalah bukan berarti kalah. Dalam situasi ini, kamu harus bisa menjadi pendingin keadaan yang tengah memanas oleh perkataan suami.

Lagi pula, berbicara balik dengan seseorang yang sedang marah biasanya akan percuma. Oleh karena itu, mengalahlah sebentar sampai amarah suami mereda.

3. Dengarkan dan ajak berdiskusi

Setelah kegusarannya mulai reda, cobalah memancingnya untuk menceritakan alasan kemarahannya dan dengarkan ia dengan rasa empati. Ulangi apa yang ia katakan sebagai konfirmasi, agar ia benar-benar merasa didengarkan.

Setelah kira-kira ia sudah bisa diajak berdiskusi, mulailah nyatakan pendapatmu dengan kepala dingin. Katakan bahwa yang ia lakukan itu tidak baik dan menyakiti hatimu. Ingatkan bahwa apa yang ia lakukan bisa saja ditiru oleh anak. Namun, gunakanlah kata-kata yang lembut dan tidak menyudutkannya.

Bila ia menyalahkanmu dan kamu memang mengakui kesalahanmu, jangan ragu untuk meminta maaf kepadanya. Kamu juga bisa mencium atau memeluknya untuk memperbaiki suasana hatinya yang sedang buruk.

Baca juga : Ini Perbedaan Krim BB dan Krim CC serta Cara Menggunakannya

4. Beri waktu

Jika semua usahamu untuk mendengarkan, berdiskusi baik-baik, dan meluluhkan hatinya tidak juga menghilangkan amarah dan kata-kata kasarnya, ada baiknya untuk memberinya waktu.

Berlama-lama mendengar perkataan kasar suami tentu bisa berdampak tidak baik bagi kesehatan mentalmu. Kamu boleh, kok, pergi sebentar agar ia bisa berpikir jernih dan menyadari kesalahannya.

Jika ia benar-benar mencintaimu dan anakmu, serta ingin mempertahankan pernikahan kalian, tentu ia akan berusaha untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Ada beberapa penyebab mengapa suami bisa marah besar dan berkata kasar kepada istri. Salah satunya adalah trauma emosional yang terpendam. Selain itu, tingkat stres yang tinggi dan masalah kesehatan mental, seperti depresi, juga bisa menyebabkan seorang pria mudah marah dan berkata kasar.

Kategori
Blog

Ini Perbedaan Krim BB dan Krim CC serta Cara Menggunakannya

Krim BB dan krim CC kian populer di kalangan wanita karena bisa mempersingkat waktu saat merias wajah. Namun, sebelum menggunakannya, penting untuk mengetahui perbedaan krim BB dan krim CC agar hasil yang diperoleh dapat maksimal.

Wisatarumahjiwa – Secara umum, krim BB dan krim CC merupakan produk kosmetik multifungsi yang tidak hanya dapat digunakan sebagai produk make up saja, melainkan juga untuk merawat kulit wajah.

Berdasarkan bahan kandungannya, krim BB dan krim CC dapat memiliki beberapa manfaat sekaligus. Contohnya, satu produk krim BB atau krim CC bisa berfungsi sebagai alas bedak sekaligus mengandung pelembap wajah dan tabir surya.

Perbedaan Krim BB dan Krim CC

Ini Perbedaan Krim BB dan Krim CC serta Cara Menggunakannya

Meski krim BB dan krim CC memiliki fungsi yang hampir serupa, tetapi keduanya tetap memiliki perbedaan. Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara krim BB dan krim CC:

Berdasarkan daya tutupnya

Krim BB dan krim CC memang sama-sama memiliki fungsi utama yang serupa dengan alas bedak. Meski demikian, kemampuan krim BB dan krim CC dalam menyamarkan masalah pada kulit wajah berbeda.

Krim BB menawarkan daya tutup atau coverage yang tipis, sehingga saat memakainya, Anda akan mendapatkan tampilan make up yang alami dan lebih mirip kulit asli. Namun, daya tutup yang tipis ini membuat krim BB kurang baik dalam menyamarkan warna gelap, seperti noda hitam di wajah.

Sementara itu, krim CC berfungsi sebagai color correcting, yang artinya telah diformulasikan khusus untuk memperbaiki tampilan warna kulit wajah yang tidak merata.

Oleh karena itu, krim CC bermanfaat untuk menyamarkan beragam masalah kulit wajah, seperti kulit kemerahan, noda bekas jerawat, mata panda, atau bahkan garis halus dan kerutan.

Berdasarkan hasil akhirnya

Selain dari kemampuannya dalam menutupi masalah pada kulit wajah, krim BB dan krim CC juga memiliki perbedaan berdasarkan hasil akhir tekstur kulit pemakainya.

Krim BB umumnya lebih kental, karena mengandung lebih banyak pelembap. Oleh karena itu, pengguna krim BB akan mendapatkan hasil akhir wajah yang terkesan lebih segar, berkilau, dan sehat bercahaya,

Sementara itu, krim CC mengandung lebih sedikit pelembap dan memiliki formulasi yang lebih ringan daripada krim BB, sehingga akan memberikan hasil akhir yang lebih halus, bebas kilap, dan tanpa efek berkilau.

Berdasarkan jenis kulit pemakai

Jika Anda merasa kebingungan saat hendak memilih produk kosmetik, termasuk, krim BB atau krim CC, sebaiknya perhatikan kembali jenis kulit yang Anda miliki.

Krim BB lebih cocok digunakan oleh Anda yang memiliki jenis kulit kering, sebab kandungan emolien di dalamnya, seperti gliserin dan panthenol, mampu menghidrasi dan melembutkan kulit wajah dengan maksimal.

Sebaliknya, kulit berminyak dan kulit sensitif disarankan untuk memilih krim CC. Karena krim CC mengandung lebih sedikit pelembap atau minyak, sehingga berisiko lebih kecil untuk memicu penyumbatan pori-pori penyebab munculnya jerawat.

Baca juga : Kenali Bahaya Kemasan Plastik dari Kode Segitiga di Bawahnya

Tips Menggunakan Krim BB dan Krim CC

Ada beberapa tips yang dapat Anda terapkan saat menggunakan krim BB atau krim CC agar hasilnya memuaskan dan tahan lama, serta terasa nyaman di kulit meski digunakan sepanjang hari.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang disarankan saat menggunakan krim BB atau krim CC:

  • Cucilah wajah dengan bersih terlebih dahulu sebelum memakai krim BB atau krim CC.
  • Gunakan pelembap setelah mencuci wajah agar tekstur kulit menjadi halus, sehingga krim BB atau krim CC lebih menempel di kulit dan tahan lama.
  • Pakailah tabir surya dengan kandungan minimal SPF 30 dengan label broad spectrum untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari berlebih.
  • Gunakan krim BB atau krim CC yang sesuai dengan warna kulit agar tidak ada perbedaan atau belang antara warna kulit wajah dan leher.
  • Terakhir, gunakan sedikit bedak tabur atau bedak padat setelah menggunakan krim BB atau krim CC untuk menyempurnakan penampilan wajah.

Setelah mengetahui perbedaan antara krim BB dan krim CC serta tips untuk menggunakannya, kini Anda dapat menentukan produk mana yang lebih dibutuhkan untuk mempercantik tampilan wajah.